CAN YOU HEAR MY HEART? [ BAB 01: DI TINDAS DAN MENINDAS ]

521 91 20
                                    

 [ Happy Reading ]




Gevariel Yuno Pradana atau yang lebih sering disapa Yuno adalah salah satu murid yang memiliki tingkat popularitas yang sangat baik di se-penjuru sekolah. Tidak ada yang tidak mengenal siapa itu Yuno dan geng nya.

Tiap hari nya dia selalu membuat kegaduhan sampai guru-guru saja sudah bosan untuk menegurnya. Yuno adalah lelaki yang memiliki paras sangat baik, namun hal itu tidak berlaku untuk kepribadian dan otaknya yang cukup dibawah rata-rata.

Seperti kenakalan remaja pada umumnya, mungkin Yuno menganggap kalau dirinya masih berada di tengah-tengah kelabilan remaja dan membuatnya lebih banyak merasa penasaran tentang banyak hal.

Kalau saja dia bukan anak dari salah satu donatur penting yayasan, mungkin pihak sekolah dan yayasan tidak akan berpikir dua kali untuk mendepaknya dari sekolah.

Tidak ada yang bisa dilakukan oleh Yuno selain bermalas-malasan dan melakukan sesuatu seenaknya sendiri. Mungkin karena dia merasa bebas dan memiliki backingan yang cukup kuat, jadi dia tidak merasa gentar sama sekali.

Teman seperjuangan nya meliputi Mahardika Rajendra atau yang biasa disapa Dika. Ada juga Setya Minggu Albertus yang suka dipanggil Minggu. Dan yang terakhir ada Julio Fabrian yang sering disapa Julio. Nama mereka berempat sudah tidak asing lagi di kalangan semua murid dan guru-guru.

Siapa yang tidak mengenal empat orang lelaki tampan dengan visual yang menawan dan tubuh yang seperti binaragawan. Melihat dari tingkat popularitas nya saja sudah di pastikan bahwa mereka sekumpulan orang-orang hits seantero sekolah.

Jangan tanya ada berapa orang yang berharap jadi pacar salah satu dari mereka. Kalau di hitung pun tidak akan sanggup. Secara hampir manusia berkelamin perempuan terang-terangan menyatakan bahwa mereka mengagumi keempat lelaki itu.

Tapi sayang, prestasi mereka tidak sesuai dengan visual nya yang sering di agung-agungkan banyak orang. Mereka berempat sudah menjadi langganan BK dan selalu menduduki peringkat terakhir saat ujian sekolah.

Guru lain sampai wali kelas 3-2 pun tidak bisa berkata-kata lagi dengan ulah empat orang anak yang nakal nya sudah diluar batas.

Setiap jam kosong biasanya akan dipakai anak-anak itu untuk bermain game di ponsel atau sekedar tidur sejenak menunggu bel istirahat. Ingin ke rooftop gedung kelas sepertinya sedang tidak memungkinkan karena kata Dika guru piket hari ini Pak Jajangㅡ si guru killer paling menakutkan setelah wali kelas mereka.

Minggu yang mulai bosan bermain game pun melempar ponsel mahal keluaran terbaru nya ke atas meja sambil mengerang kesal. Dia melihat satu-persatu teman-teman nya yang kelihatan nya juga mulai bosan.

"Woy! Pada nggak bosan? Mulut gue asem nih, butuh sebat." ucapnya sambil mengecap-ngecap mulut.

Yuno dan Dika ikutan melempar ponsel ke atas meja.

"Gue juga butuh sebat sama cola. Tapi kan kita nggak boleh keluar kelas. Guru piket sekarang si killer Jajang Nurjaman. Gue masih sayang nyawa gue daripada nekat keluar kelas cuma buat nyebat doang." ujar Dika.

"Ya elah takut amat sama pak Jajang. Kan kita bisa kabur lewat belakang kelas 3-3, kali aja pintu disana belum di gembok." kata Yuno.

"Lo nggak tau ya kalau tuh pintu udah di rubuhin gara-gara ada anak kelas 3-3 yang nekat bobol pintu terus ketahuan sama pak Jajang. Untung aja mereka nggak kena skorsing, bakal ribet urusan nya kalau udah bawa-bawa nama BK."

"Gue bosan, bangsat! Pengen ngadem di rooftop. Disini panas nya kayak lagi simulasi daftar masuk neraka."

"Minggu bacot! Nggak usah teriak-teriak, napas lo bikin udara di kelas makin panas."

[6] MY DRAFT (JAEROSE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang