MUTUAL BENEFIT [ BAB 02: SELLA SI PALING SUPPORT SYSTEM ]

425 52 1
                                    

[ happy Reading ]


Seperti biasa. Rosella adalah orang yang pertama kali bangun setelah alarm berbunyi. Dia menguap lebar sambil merenggangkan ototnya yang kaku. Dia toleh ke samping dan mendapati Jevano masih tidur lelap dengan mulutnya yang terbuka sedikit.

Rosella menyingkirkan tangan kekar Jevano yang melingkar erat di pinggangnya.

"Eungh.. mau kemana? Sini aja gue kelonin lagi." Jevano mengigau sambil menarik pinggang ramping Rosella, membuat cewek itu kembali jatuh berbaring.

"Udah jam setengah delapan. Gue mau bikin sarapan terus mandi. Lo kalau mau lanjut tidur ya silahkan, tapi lepasin gue dulu."

Mata Jevano terbuka perlahan. "Lima menit lagi. Gue masih mau ngelonin lo, Sella."

Oke. Rosella ngalah. Dia kembali berbaring sambil memainkan ponselnya. Sedangkan Jevano kembali melingkarkan tangannya memeluk pinggangnya dan melanjutkan tidurnya yang sempat tertunda.

Tapi saat waktu sudah berjalan sepuluh menit, Jevano masih belum bangun juga dan tidurnya malah tambah nyenyak. Rosella berusaha menyingkirkan tangan cowok itu tapi lagi-lagi Jevano terbangun dibuatnya.

"Udah lewat dari sepuluh menit. Lo kalau mau lanjut tidur, silahkan. Gue bangun duluan ya, mau masak sarapan." ucap Rosella sambil mengusap wajah Jevano yang masih sayu karena mengantuk.

"Cium dulu." ujar lelaki itu sambil memajukan bibirnya.

"Sekali aja lo lupa ingatan tentang ciuman." ucap Rosella sinis. Tapi ujung-ujungnya cewek itu memajukan wajahnya untuk menerima ciuman Jevano.

"Jeje mana pernah lupa kalau urusan ngenakin Sella." ucap cowok itu sambil menyengir lebar.

"Diem! Mulut lo bau azab." gertak Rosella lalu bangun dari tidurnya.

"Tapi lo ketagihan mulu sama mulut gue. Nggak usah muanafik, Sella sayang."

"Itu beda konteks ya, babi." sungut Rosella tidak terima. "Udah ah, debat sama lo nggak pernah selesai. Lo mandi gih, biar otak lo bersihan dikit." ujarnya lagi.

"Lo kalau marah-marah sambil muka nya merah gitu lucu loh, Sell. Minta diㅡ" ucapan Jevano terpotong saat Rosella menyumpal bibirnya dengan sebuah ciuman.

"Mulut cerewet nya Jevano emang paling ampuh di bungkam sama ciuman ya?" ucap Rosella dengan wajah datar.

Berbeda dengan Rosella. Kini Jevano semakin menyengir lebar. "Double kill banget pagi ini dapet dua kali ciuman dari Sella."

Rosella menampar pelan wajah tampan Jevano yang amat menyebalkan di matanya. "Anggap aja bonus, soalnya seminggu kedepan atau mungkin lebih, lo nggak bisa nyentuh gue sama sekali."

Raut wajah sumringah Jevano mendadak lenyap. "Hah? Jangan bercanda deh. Jeje dan Sella tanpa pysical touch itu kayak sayur tanpa garam. Hambar rasanya."

"Sorry, Je. Kayakanya tamu bulanan gue keluar deh."

"Kan itu bagian bawah, masa yang atas masih nggak dibolehin juga."

Rosella mengedikkan bahu. Dia menyingkap selimut dan mencari bra nya yang semalam dilepas oleh Jevano. "Bra gue lo buang kemana, Je?"

Jevano merogoh sisi kasur di dekat nya lalu menyerahkan bra berbentul lace itu didepan wajah Rosella yang merona. "Gue kelonin semaleman." ucap cowok itu sambil menyengir.

Cewek itu langsung mengambil bra nya lalu beranjak dari ranjang sambil mengumpati kelakuan aneh Jevano. "Fuck you, Je!" seru nya sambil menunjukkan jari tengah nya. Jevano tertawa dengan suara nya yang mirip bapak-bapak.


[6] MY DRAFT (JAEROSE)Where stories live. Discover now