MAF 1

3.8K 277 13
                                    

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Sebelum membaca, baca ini dulu yuk

الله أكبر 3x
الحمد لله 3x
سبحان الله 3x

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ مُحَمَّدٍ.
"Ya Allah, berikanlah rahmat-Mu kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad'

Quotes hari ini

"كوني امرأة غالية الثمن، لا يقترب منها الرجال بسهولة."
"Jadilah wanita mahal, yang tidak mudah didekati oleh laki-laki yang bukan mahram."

Jangan lupa follow dan vote nya ❤️

🌿🌿🌿

Seorang pria berusia sekitar 45 tahunan berdiri tegap dihadapan putrinya yang menunduk takut-takut karena tatapan tajam sang Abi. Namanya Syarifah Al Zulkifli, seorang gadis berusia 18 tahun. Ia merupakan anak sulung dari kedua pasangan paruh baya yang kini berdiri di hadapannya, berbeda dari Aiman. Aisha tampak tidak tega membiarkan Syarifah di marahi.

"Sudah Bi, jangan di marahi terus Syarifah nya." ucap Aisha.

"Tidak bisa. Syarifah harus diberi pelajaran. Abi tidak bisa membiarkan seseorang jatuh karena ucapan kasarnya."

Aiman lalu mendekat pada Syarifah, ia menyuruh gadis tersebut untuk menegakkan kepalanya.
"Angkat kepala kamu, nak."

Mendengar itu, Syarifah pun menurut. Ia menegakkan kepalanya. Kedua kelopak mata indahnya sudah membendung air mata, segera sebulir air jatuh.

"Maafin Syarifah, Bi. Syarifah janji gak akan berbicara kasar lagi." ucapnya parau.

"Syarifah tau hukum berbicara kasar dalam Islam?" tanya Aiman.

Syarifah mengangguk. "Tau Bi."

"Lalu, kenapa kamu melakukannya?"

"Syarifah kelepasan, Syarifah kesal sama Bian yang tidak bisa diam. Bian sangat menganggu."

Terdengar helaan nafas dari pria tersebut, sebelum ia berbicara.
"Masuk ke kamar, ambil wudhu dan shalat taubat." perintahnya.

Tidak ingin membatah, akhirnya Syarifah pun masuk ke kamar dan menutup pintu di belakangnya.

Ia tidak langsung mengambil wudhu melainkan duduk di tepi ranjang seraya melamun. Syarifah telah menyesali perbuatannya, tidak seharusnya ia berkata kasar pada Bian yang masih genap berusia 10 tahun.

Syarifah melirik ke jendela, lalu beranjak berdiri. Ia menyingkap tirai yang menutupi indah nya pemandangan, di hirupnya udara segar melalui lubang hidung hingga menembus tulang rusuk.

Rumah joglo yang mereka tinggali tidak jauh dari pesisir pantai, sehingga Syarifah masih bisa melihat derasnya ombak saat musim hujan tiba. Kemudian kedua matanya menangkap sosok Zainab, sahabatnya. Mereka berdua sudah berteman sejak kecil, persahabatan Syarifah dan Zainab tergolong cukup lama.

Gadis yang menaiki sepeda roda dua tersebut melambaikan tangan nya pada Syarifah, ia lalu merekahkan senyum menyambut Zainab.

"Ipeh, ayo main." seru Zainab.

MUHAMMAD ALI FAQIHWhere stories live. Discover now