Lima☘️

2.2K 178 23
                                    

••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

••

Hari demi hari sudah berlalu, keadaan Sunghoon sudah jauh lebih baik sekarang. Sullyoon merawatnya dengan sangat baik—walaupun terkadang ia harus memaksakan tubuhnya sendiri untuk membersihkan rumah dan memasak untuk Jay.

Saat ini, Sullyoon tengah bersiap untuk kembali setelah melakukan pemeriksaan terakhir pada Sunghoon.

"Aku ingin bicara denganmu berdua." Ujar Sullyoon pada Jay—mereka pun segera pergi dari kamar tersebut meninggalkan Sunghoon yang hanya diam sembari menunduk. Lagi pula, Sunghoon sama sekali tidak ingin tahu apa yang ingin mereka bicarakan jadi jelas ia memilih diam saja.

Setelah sampai di lantai bawah—Jay meminta Sullyoon untuk mengatakan apa yang dia inginkan.

"Apa kau jatuh miskin?" Tanya Sullyoon membuat Jay mengernyitkan keningnya bingung.

"Apa maksudmu?"

"Kau hanya mempekerjakan satu pelayan dirumah sebesar ini? Yaak, apa kau gila? Sunghoon jelas sekali akan terus sakit kalau seperti itu. Kau tidak mungkin tidak mampu untuk mempekerjakan pelayan lagi kan? Setidaknya tambah tiga orang atau empat orang lagi!" Sewot Sullyoon.

Jay diam untuk beberapa saat, memikirkan sesuatu tentang apa yang Sullyoon katakan, "Akan aku pikirkan. Lebih baik kau pulang sekarang—bayaranmu sudah aku transfer, kau lihat saja. Kalau masih kurang kau bisa mengatakannya padaku."

Sullyoon yang awalnya terlihat kesal berubah menjadi begitu senang—ia memang pecinta uang omong-omong.

"Baik! Semoga pekerjaanmu lancar, kalau begitu aku pulang! Dan jangan lupa panggil aku kalau kau membutuhkan perawatan lagi! Arra!" Ujarnya begitu antusias.

"Hm."

Sullyoon segera pergi keluar dari rumah Jay sembari bersenandung ria.

Setelah kepergian Sullyoon, Jay segera menutup pintu rumahnya dan langsung menguncinya. Ia lantas segera menghampiri Sunghoon kembali—selama seminggu ini, ia sama sekali tidak bertindak kasar pada Sunghoon karena adanya Sullyoon yang jelas akan curiga nantinya kalau sampai ia melakukannya.

Jay berjalan ke tempat dimana Sunghoon berada dengan tatapan tajam nan menusuknya.

Brak!

Sunghoon yang ada didalam ruangan tersebut terkejut setengah mati saat Jay mendorongnya dengan begitu kuat—menimbulkan suara bising yang menggelegar.

Kepalanya mendongak—menatap takut sosok Jay yang kini tengah menatapnya dengan begitu dingin dan menusuk.

"T—tuan..." Lirih Sunghoon, jari jemarinya saling meremat dengan tubuh yang sedikit bergetar karena rasa takutnya.

Jay berjalan menghampiri Sunghoon, diam sebentar sampai Sunghoon meringis saat Jay menarik rambutnya.

"T—tuan, s-sakit..." Kali ini, Sunghoon tidak tahu apa kesalahan yang sudah dirinya perbuat.

Depend On You (Jayhoon)Where stories live. Discover now