Delapan☘️

1.9K 184 10
                                    

••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

••

Setelah selesai makan, Yunjin kini tengah berada di ruangan Jay—menemani tunangannya itu yang sedang mengerjakan pekerjaannya.

"Jay... Sejak kapan pembantumu itu bekerja disini?" Celetuk Yunjin—entahlah, ia merasa kalau Sunghoon bisa saja menjadi ancaman untuknya.

Dengan mengatakan kalau saat semasa sekolah—ia adalah perundung dan Yunjin sangat tahu kalau Jay sangat tidak menyukai hal itu. Karena selama ini, Jay hanya mengenal dirinya sebagai wanita yang baik-baik tanpa mengetahui seperti apa ia saat remaja.

Dan kalau sampai Sunghoon mengatakannya, jelas Jay akan sangat kecewa pada ia nantinya. Dan Yunjin harus memastikan kalau hal itu tidak terjadi—ia harus membuat Sunghoon terus tutup mulut tanpa berniat mengatakan apapun pada Jay.

"Belum lama ini, kenapa?" Jawab Jay tanpa mengalihkan fokusnya pada kerjaan miliknya.

"Tidak ada, aku hanya bertanya." Ucap Yunjin—ia segera bangkit dari duduknya lalu berjalan menghampiri Jay, berdiri dibelakang tubuh Jay lalu memeluk tunangannya itu dengan menyandarkan dagunya pada bahu tegap si tampan.

"Aku kebawah sebentar. Ingin membuat jus~" Ucap Yunjin tepat di telinga Jay—mendapatkan anggukan dari Jay, lantas Yunjin segera mengecup pipi Jay dan langsung pergi ke bawah.

Tentu tujuan utama dia bukan hal itu, dia ingin menemui Sunghoon.

••

Tangannya dengan telaten memegang jarum dan benang yang ada ditangannya. Kini, Sunghoon tengah merajut dikamarnya untuk menenangkan hatinya yang sejak tadi merasa gelisah. Ia memang sangat suka merajut dan dengan merajut Sunghoon selalu merasa sangat tenang.

Benang dan jarum ini miliknya yang selalu ia simpan didalam tasnya—dan sebelum Jay membawanya ke mari ia untung saja sempat membawanya.

Sekarang, Sunghoon tengah melanjutkan rajutan syal yang belum ia selesaikan—terlebih, sebentar lagi akan memasuki waktu musim dingin dan Sunghoon sangat membutuhkan syal untuk menghangatkan tubuhnya.

"Uhuk!" Sunghoon terbatuk sedikit—ia melirik kamarnya saat ini yang dipenuhi barang-barang bekas.

"Aku baru saja membersihkannya lusa. Dan sekarang sudah banyak debu lagi?" Gumamnya sembari mengusak hidungnya yang terasa gatal.

"Huft... Aku harus segera membersihkannya." Sunghoon kembali menyimpan rajutannya pada sebuah kotak kardus—ia pun lantas segera bangkit, dan pergi keluar kamar untuk mengambil sapu dan juga alat bersih-bersih lainnya.

Namun, saat Sunghoon keluar—ia melihat Yunjin yang tengah celingukan lalu menyeringai saat melihatnya.

"Disitu kau rupanya." Yunjin segera berjalan menghampiri Sunghoon yang diam mematung sembari menunduk.

Jantungnya kembali berdebar dengan tubuh yang bergetar—dan juga peluh yang mulai muncul dari keningnya. Rasa trauma atas perbuatan Yunjin dulu selalu menghantui Sunghoon setiap saat.

Depend On You (Jayhoon)Where stories live. Discover now