Tigabelas☘️

1.9K 173 24
                                    

••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

••

Sunghoon membuka kelopak matanya secara perlahan. Bibirnya meringis saat rasa sakit pada pipinya mulai terasa, ia mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya lampu yang masuk ke dalam retinanya.

"Baguslah, kau sudah sadar."

Sunghoon melirik ke samping saat mendengar suara husky yang menyapa gendang telinganya. Melihat Jay yang tengah duduk disana sembari memandangnya.

"T-tuan... M-maafkan aku." Sunghoon hendak bangkit namun Jay segera menghentikannya.

"Untuk apa kau minta maaf?"

Bibir Sunghoon bergetar, "I-itu... Bekal yang aku bawa tumpah di perusahaanmu tuan—maafkan aku." Adunya membuat Jay terdiam sesaat.

"Sudahlah, lupakan hal itu. Ingin pulang sekarang atau bagaimana?" Ujar Jay sembari berdehem.

Keadaan Sunghoon tidak terlalu parah sehingga tidak perlu dirawat, hanya luka lebam pada pipinya saja dan itu akan hilang jika dikompres setiap hari.

"P-pulang saja, Hoonie takut disini—" Lagi pun, Sunghoon memang tidak suka harus tinggal terlalu lama di rumah sakit.

Jay terdiam mendengar Sunghoon memanggil dirinya sendiri dengan panggilan Hoonie, terdengar sangat lucu di telinganya—tapi Sunghoon hanya diam dan sepertinya pemuda manis itu memang tidak sadar dengan apa yang dia katakan.

"Baiklah, ayo pulang." Sebelum itu, ia melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul tujuh malam.

Sunghoon pingsan terlalu lama, sehingga Jay tidak bisa pergi kemana-mana karena sejak tadi dia hanya menunggu Sunghoon disini.

Dan mereka pun segera pulang ke rumah.

••

Dilain tempat, yakni kediaman Lee—Yunjin tengah mengamuk dikamar miliknya. Melemparkan segala macam benda yang ada dimeja riasnya sembari berteriak marah.

"Sialan kau Sunghoon!" Yunjin merasa begitu marah karena Jay yang tampak peduli dengan Sunghoon—sedari tadi, ia terus mencoba menghubungi Jay tapi tunangannya itu tidak mengangkatnya sama sekali dan Sullyoon memberitahunya kalau Jay tengah menemani Sunghoon yang masih tidak sadarkan diri.

Kesal? Jelas! Jay lebih mementingkan pemuda miskin itu dibandingkan dengan dirinya!

Yunjin menumpukan kedua tangannya pada meja—menatap pantulan dirinya dari cermin yang ada dihadapannya. Ia menyugar rambutnya ke belakang sembari menyeringai.

"Aku tidak akan membiarkanmu Sunghoon. Selamanya, kau akan selalu berada dibawahku—aku Lee Yunjin, tidak mungkin kalah dari jalang rendahan sepertimu." Monolog Yunjin—mengambil salah satu lipstiknya. Tersenyum miring, lantas ia pun segera memakainya.

Bukan hal yang sulit bagi Yunjin dalam menyakiti Sunghoon. Pemuda itu tidak mempunyai apa-apa—sehingga, ia bisa melakukan apa saja pada Sunghoon tanpa takut apapun.

Sekalipun Sunghoon mati, keluarganya akan sangat mudah menutupi hal itu—karena semua akan berjalan mudah kalau kita memiliki uang. Cukup dengan menyuap para polisi dan pihak yang terlibat untuk tutup mulut, maka semuanya selesai.

Yunjin segera keluar dari kamarnya untuk menemui kedua orangtuanya.

"Appa, eomma." Sahut Yunjin saat melihat kedua orangtuanya yang tengah duduk diruang tamu.

"Sudah selesai mengamuknya?" Sindir tuan Lee membuat Yunjin tersenyum manis.

"Sudah~" Jawab Yunjin lalu menghampiri kedua orangtuanya dengan duduk disamping mereka.

"Kali ini apa lagi? Apa yang kau inginkan?" Tanya tuan Lee karena ia begitu hapal gerak-gerik dari Yunjin kalau menginginkan sesuatu.

Yunjin tersenyum lebar, ia menatap kedua orangtuanya bergantian—mengambil salah satu tangan mereka untuk ia genggam.

"Appa, eomma. Izinkan aku untuk tinggal dirumah Jay ya?" Ucapnya membuat kedua orangtuanya sedikit terkejut.

"Kenapa seperti itu nak? Kalian masih tunangan." Ucap nyonya Lee membuat Yunjin merenggut.

"Eomma, izinkan aku saja ya? Kalau aku tidak tinggal bersama Jay—seseorang akan merebutnya dariku, aku harus mengawasi dia dua puluh empat jam! Please~" Mohon Yunjin membuat tuan dan nyonya Lee saling menatap.

"Baiklah, tapi kami tidak bisa memaksa Jay untuk mengijinkanmu tinggal dengannya."

"Appa dan eomma tenang saja! Jay pasti mengijinkanku~" Ucap Yunjin begitu senang, ia pun membawa kedua orangtuanya ke dalam pelukannya.

Didalam pelukan itu, Yunjin tersenyum jahat—karena akan ia pastikan, Sunghoon akan ia buat menderita dan pergi meninggalkan Jay dengan sendirinya.

••

"T-tuan, ingin aku buatkan makan malam?" Cicit Sunghoon sembari menunduk.

Mereka sudah sampai di rumah sejak tiga puluh menit yang lalu.

Jay melirik pada Sunghoon sebentar—menatap bagaimana postur tubuh pemuda itu yang tampak sangat cantik untuk ukuran seorang pria.

Jay mengusap wajahnya yang terasa panas dengan pipi yang memerah, "Sial." Lirihnya saat ia tidak sengaja melihat tulang selangka Sunghoon yang putih bersih sedikit berwarna merah muda dan terlihat glowing.

"Tuan?" Ulang Sunghoon membuat Jay tersadar lalu berdehem untuk menghilangkan rasa canggungnya.

"Tidak usah, kau istirahat saja." Jawab Jay lalu berjalan pergi ke ruangannya.

Setelah kepergian Jay, Sunghoon tersenyum tipis dan langsung kembali ke kamarnya. Didalam kamar, Sunghoon terdiam dengan pipi yang merah merona.

"Tuan... D-dia sebenarnya sangat baik. Hanya saja—" Sunghoon menghentikan ucapannya, ia baru mengingat alasan Jay sering menyiksa dan menyakitinya karena ulah sang ibu yang sudah membuat ibu Jay koma.

Sunghoon mencoba memahami perasaan Jay, ia yakin Jay sebenarnya tidak ingin bertindak sampai sejauh ini—hanya saja, rasa dendam dan amarahnya masih menyelimuti hati Jay.

Karena tadi sebelum ia tidak sadarkan diri—ia bisa melihat kekhawatiran dari mata kelam Jay.

"Hoonie tidak boleh menyukai tuan. Dia milik Yunjin——kalau sampai hal itu terjadi, Hoonie pasti akan disakiti lagi oleh Yunjin." Mata doe Sunghoon berubah menjadi lebih bulat dan menggemaskan, ia pun lantas segera membaringkan tubuhnya.

Bibirnya terus tertarik—membentuk kurva yang sangat indah walaupun pipinya yang berdenyut-denyut sakit.

Dan si pemuda manis pun mulai terlelap dengan senyuman tipisnya.

••

TBC

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

TBC

Ada yang nyadar cluenya🌚

Malam ini update lagi, jadi voment banyak²😘🫰

Depend On You (Jayhoon)Where stories live. Discover now