Duabelas☘️

1.9K 177 11
                                    

••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••

"Ada apa ini?!" Jay dan Heeseung langsung turun ke bawah setelah Gaeul memberitahu kalau dibawah ada keributan. Gaeul sungguh merasa tidak tega saat melihat Sunghoon yang tengah disiksa habis-habisan oleh Yunjin. Sehingga, ia memutuskan untuk menelpon Jay tanpa sepengetahuan orang-orang terutama Yunjin yang begitu fokus dalam menyakiti Sunghoon.

Yunjin yang tengah menjambak dan menampar Sunghoon segera menghentikan apa yang tengah ia lakukan.

"Woah—gila, siapa yang kau sakiti itu Yunjin?!" Pekik Heeseung saat melihat seorang pemuda yang tengah meringkuk dengan hidung yang berdarah dan berlinang air mata.

"Yunjin!" Jay membentak tunangannya tersebut—lalu segera menghampiri Sunghoon yang hampir tidak sadarkan diri.

"Jay, aku hanya memberi pelajaran jalang ini! Dia sudah berani menggodamu!" Bela Yunjin pada dirinya—lagi pula, ia merasa kalau tindakannya ini sudah benar.

Dengan menghajar Sunghoon karena sudah berani cari perhatian pada Jay.

Sunghoon yang melihat Jay sudah berdiri dihadapannya segera bangun dengan pelan, "T-tuan... M-maafkan aku... B-bekalnya tumpah.. dan sudah kotor." Lirih Sunghoon memandang Jay dengan penuh ketakutan.

Jay terdiam melihat bagaimana keadaan Sunghoon sekarang, bukankah seharusnya ia senang melihat Sunghoon yang tersakiti dan menderita seperti ini? Tapi kenapa? Kenapa hatinya berdenyut sakit saat tatapan penuh luka itu menatapnya?

Jay beralih menatap Yunjin, "Sebenarnya apa yang sudah kau lakukan Lee Yunjin? Kau mampu melakukan hal ini pada orang lain?"

Yunjin tergelak, benar juga! Ia lupa kalau Jay mengenalnya sebagai wanita baik yang lembut—karena amarahnya yang meluap membuat ia melupakan hal itu. "A-aku terlalu kesal padanya Jay! Dia mencoba menggodamu dengan mengantarkan makan siang untukmu!"

"Aku yang memintanya." Ucap Jay membuat Yunjin semakin terkejut.

"Gila, kau cemburu atau bagaimana? Lihat apa yang kau lakukan pada pemuda ini?" Celetuk Heeseung membuat Yunjin menatapnya kesal.

"Kau tidak usah ikut campur!" Sentak Yunjin membuat Heeseung tertawa remeh.

Melihat Yunjin dan Heeseung yang berdebat—Jay lantas segera memangku Sunghoon ala bridal, membuat semua orang yang ada disana terkejut bukan kepalang—terlebih lagi, Yunjin yang menyaksikannya sendiri.

"T-tuan... t-turunkan aku." Cicit Sunghoon, namun ia kembali mengatupkan bibirnya saat melihat tatapan tanpa ekspresi Jay—yang artinya, Jay tidak ingin dibantah.

"Jay!" Sentak Yunjin tidak terima Jay menggendong Sunghoon seperti itu.

Jay tanpa mempedulikan teriakan Yunjin langsung membawa Sunghoon keluar perusahaan—ia hendak membawa Sunghoon ke rumah sakit.

"Kau sudah berani menunjukkan wujud aslimu rupanya~" Sahut Heeseung dengan sudut bibir yang tertarik.

Yunjin menatap Heeseung dengan tajam, karena sudah merasa sangat kesal dengan mood yang buruk—Yunjin segera pergi dari sana. Heeseung menatap kepergian Yunjin dengan remeh lalu beralih menjadi tatapan tanpa ekspresi.

"Cepat atau lambat, Jay pasti akan mengetahui sifat aslimu Lee Yunjin."

••

Sullyoon, wanita cantik itu terkejut saat Jay membawa Sunghoon ke rumah sakit tempat ia bekerja dengan keadaan yang berantakan.

"Apa yang terjadi Jay?! Kau apakan Sunghoon hah!?" Ujar Sullyoon setelah melihat Sunghoon yang dibaringkan dibrangkar.

"Yunjin yang melakukannya." Jawab Jay membuat Sullyoon terkejut dengan bola mata yang membesar.

"Apa kau bilang? Yunjin?! Dia melakukan ini!? Tunggu, apa dia marah atas apa yang aku katakan tadi?" Sullyoon mengusak surainya sendiri sembari memukul-mukul mulutnya—tapi ia sungguh tidak menyangka kalau Yunjin mampu melakukan hal ini pada Sunghoon.

"Apa maksudmu? Memangnya apa yang kau katakan pada Yunjin?" Tanya Jay.

"Nanti saja aku ceritakan. Aku harus mengobati Sunghoon sekarang—astaga, Yunjin benar-benar gila." Sullyoon merasa begitu prihatin saat melihat wajah Sunghoon yang tampak memar dan bengkak juga terdapat noda darah disana.

Jay pun segera keluar dari ruangan tersebut, meninggalkan Sullyoon dan dua suster lain mengobati pemuda manis itu.

Jay duduk dikursi tunggu dengan pikiran yang berkecamuk—sebenarnya, apa yang sudah terjadi padanya? Kenapa hatinya merasa sangat gundah dan tidak nyaman seperti ini? Sunghoon, pemuda manis itu...

"Jay... Sadarlah." Gumam Jay sembari menepuk-nepuk pipinya.

"Sial, aku tidak bisa berhenti memikirkannya." Monolog Jay merasa kesal pada dirinya sendiri—tatapan penuh ketakutan dan luka tadi, sungguh membuat Jay merasa tertampar.

"Eomma... Apa eomma akan marah dan kecawa padaku saat eomma tahu kalau aku terus menyakiti putra dari wanita yang sudah membuat eomma koma? Apa perbuatanku ini sudah benar—atau benar-benar sangat salah." Batin Jay berperang dengan pikirannya sendiri. Sungguh, ia tidak mengerti kenapa ia menjadi seperti ini.

Setengah jam menunggu, akhirnya Sullyoon selesai mengobati Sunghoon dan membiarkan pemuda manis itu beristirahat dengan nyaman. Sullyoon lantas segera menemui Jay dan menceritakan hal tadi.

"Dia baik-baik saja?" Tanya Jay pada Sullyoon yang sudah berdiri dihadapannya.

"Bisa kau menanyakan hal yang lain? Dia pingsan seperti itu dan kau masih bertanya dia baik-baik saja? Selalu seperti itu! Harusnya kau tanyakan bagaimana keadaannya! Bukan bertanya dia baik-baik saja atau tidak!" Semprot Sullyoon membuat Jay terdiam.

"Sama saja. Cepat katakan." Jawab Jay begitu acuh.

"Aku mengatakan kalau kau selingkuh dengan Sunghoon." Ucap Sullyoon membuat Jay terkejut setengah mati.

"Mwo?! Yaa Seol Sullyoon! Kau sungguh mengatakan hal itu pada Yunjin?!" Pekik Jay.

"Aku hanya bercanda, aku tidak menyangka dia bakalan semarah itu—lagi pula yang aku katakan itu bisa saja bukan kau yang selingkuh beneran dengan Sunghoon."

Jay memijat pangkal hidungnya lelah, tapi kalau boleh jujur pun sebenarnya—hal itu tidak semuanya salah, karena faktanya—Jay dan Sunghoon memang sudah menikah walaupun tanpa ada ikatan cinta di antara mereka, dan Jay menikahi Sunghoon pun untuk melancarkan balas dendamnya dengan membuat pemuda manis itu menderita.

Tapi, apa hal itu bisa dikatakan selingkuh atau tidak? Sejak awal, Jay juga tidak pernah menyentuh Sunghoon sama sekali.

"Lantas, kenapa kau bercanda tentang aku dan Sunghoon selingkuh?"

"Hmm, itu karena Yunjin bertanya tentang Sunghoon padaku dan kenapa hanya dia yang kau pekerjakan. Jadi aku bercanda seperti itu~" Jelas Sullyoon membuat Jay terdiam.

••

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

Apa sudah ada yang sadar tentang cluenya? Di ch ini kagak ada sih🌚

Depend On You (Jayhoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang