Limabelas☘️

2K 181 9
                                    

••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

••

Kakinya melangkah dengan begitu angkuh, tatapannya benar-benar tajam memandang ke depan. Jay berjalan dikoridor rumah sakit menuju ruangan tempat eommanya berada—tentu ruangan vvip dengan fasilitas terbaik. Sejak ibunya koma pun, Minhyun tetap berada disana menemani Mina setiap waktu.

"Tuan muda." Kedua bodyguard berbadan kekar yang berjaga didepan pintu membungkuk hormat saat melihat kedatangan Jay.

"Appa ada di dalam?" Ucap Jay.

"Ada tuan muda. Tuan besar tidak pernah keluar dari ruangan ini—beliau terus menemani nyonya besar disana." Jawab salah satu bodyguard itu membuat Jay tersenyum getir.

Jay sangat tahu kalau appanya memiliki cinta yang luar biasa besar bagi eommanya.

"Baiklah, terimkasih untuk kerja keras kalian." Jay menepuk bahu bodyguard itu—lalu ia pun segera masuk ke dalam ruangan.

Didalam ruangan, Jay melihat pada brangkar mewah sang eomma yang berada paling ujung—ia mencari keberadaan sang appa tapi tidak ada disana. Sepertinya, appanya sedang mandi karena Jay mendengar shower yang menyala dari kamar mandi.

Jay pun lantas mendekati brangkar tempat eommanya terbaring, ia duduk disamping brangkar sembari menatap ibunya itu dengan begitu sendu.

"Eomma, apa kabar em?" Ucap Jay, bibirnya tersenyum getir dengan terus menatap wajah damai Mina yang masih setia dengan tidurnya.

Jay mengambil satu tangan Mina—menggengamnya dengan lembut lalu mengecupnya penuh kasih sayang. "Eomma sudah tertidur satu bulan lamanya—kapan eomma bangun hm? Jay sangat merindukan eomma." Jay mulai meneteskan air matanya, walaupun hanya air mata yang mengalir tanpa adanya isakan disana.

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka—menampilkan Minhyun yang keluar dari sana sembari mengosok-gosok rambutnya menggunakan handuk kecil.

"Jay? Kapan kau datang nak?" Minhyun menghampiri putra semata wayangnya itu.

"Baru saja.... Appa, kau semakin hari semakin terlihat kurus." Ucap Jay saat menyadari kalau tubuh Minhyun lebih tirus dari biasanya.

Mendengar ucapan sang putra, Minhyun hanya tersenyum konyol—seolah hal itu bukanlah sesuatu yang besar bagi Minhyun.

"Appa tidak terlalu selera untuk makan. Appa benar-benar merindukan masakan eommamu." Ucap Minhyun membuat Jay terdiam dengan hati yang seperti tertusuk ribuan jarum.

Sakit sekali sampai lidah Jay kelu bukan kepalang. Minhyun tidak selera makan—tapi dirinya masih bisa makan dengan lahap karena masakan...

Jay teringat sesuatu, alasan kenapa makannya benar-benar lahap karena ia memakan masakan Sunghoon—yang Jay rasa cita rasanya hampir sama dengan masakan sang eomma.

"Appa, aku ingin bertanya apakah eomma memiliki toko bunga?" Tanya Jay membuat Minhyun mengernyit.

"Hmm, eommamu memiliki toko bunga." Jawab Minhyun membuat Jay terkejut bukan kepalang, kalau tebakannnya benar—itu artinya Sunghoon merupakan mantan pegawai eommanya.

Depend On You (Jayhoon)Where stories live. Discover now