43. sisi lain altezza

5.1K 260 15
                                    

Annyeong

Siap lanjut?

Happy reading 🦊

💌

Attaya begitu bersyukur karena putranya bisa sadar dari komanya dalam waktu cepat, keluarganya pun sama bersyukurnya seperti attaya. Dan sekarang, kondisi kayvano sudah stabil dan akan segera dipindahkan keruang rawatnya.

"Daddy cama mommy jangan cedih,kay nda pelgi ninggalin kalian"ucap kayvano,tangan mungilnya pun mengusap jejak air mata daddy dan mommynya secara bergantian.

Attaya mengecup kening putranya lama,"jangan tinggalin daddy ya? hidup daddy bakal hancur, kalau kamu pergi sayang" ucap attaya seraya memeluk tubuh putranya.

"Kay nda akan pelgi ninggalin kalian, Kay janji!" Baik attaya dan fosa, keduanya tersenyum manis dan kembali memeluk tubuh putranya.

Dokter Adam kembali masuk kedalam ruang ICU,ia lalu meminta izin kepada attaya karena akan memindahkan kayvano menuju kamar rawatnya.attaya tentunya mengiyakan, dan setelahnya dokter Adam menyuruh suster untuk melepaskan semua alat-alat yang terpasang ditubuh kayvano.

"Tahan sebentar ya adik manis"ucap suster tersebut, kayvano mengangguk patuh dan membiarkan suster suster itu melepaskan semua alat-alat yang terpasang ditubuhnya.

Satu jam setelah kayvano dipindahkan keruang rawatnya, balita kecil itu sudah terlelap setelah diminumi obat oleh fosa. Attaya saat ini tengah berada di laboratorium, bersama dengan dokter Adam.keduanya kini tengah memeriksa hasil laboratorium,dan attaya sendiri yang akan meracik obat penawar racun itu."sebenarnya racun ini begitu berbahaya, tapi putramu begitu kuat melawan racun ini"

"Dokter lupa identitas keluarga saya?" Ucap attaya, dokter Adam berpikir sejenak dan kemudian menganggukkan kepalanya."racun racun itu bisa dilawan, karena kayvano selalu diberikan obat antibodi yang kuat"terang dokter Adam dan mendapat acungan jempol dari attaya.

"Tuh tau,kalau gitu atta mau bikin penawarnya dulu!" Dokter Adam mengangguk, iapun membiarkan attaya menggunakan laboratorium untuk meracik obat untuk kayvano.

💌

Dimarkas vagos garendra, seano dan jeano sudah mendengar kabar kalau keponakan imutnya telah sadar beberapa jam lalu. Ketiganya masih belum bisa menjenguk keponakannya, karena masih harus mengawasi dan memberikan beberapa obat baru untuk diuji cobakan dengan tawanannya.

"Kali ini kalian meracik obat apa?"tanya garendra penasaran,sean dan jean tersenyum menyeringai saat berhasil menciptakan satu obat baru dan siap untuk diuji cobakan.

"Apa hyung ingin mencobanya?"tawar Sean, garendra menggeleng cepat.ia tak mau menjadi bahan percobaan obat obatan racikan adiknya itu, lebih baik ia meminum obat racikan dari attaya dari pada para adiknya.

Ketiganya pun kembali menuju ruang bawah tanah,dan kembali menuju Clara yang sudah terbaring lemas dengan beberapa alat pemuas yang berceceran disebelahnya."ck, kenapa ruangan ini bau sekali"ucap juan seraya menjepit hidungnya dengan tangannya.

"Iiuhh, cairan apa ini?!" Keluh jeano, remaja itu merasa jijik saat melihat ruangan tersebut penuh dengan cairan milik Clara.

"Jeano! Cepat suntikan kembali obat racikanmu!"ucap garendra, jeano mengangguk dan mengeluarkan satu buah suntikan yang berisi obat racikannya.

ATTAYA: perfect deddy [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang