45. small family altezza

5.3K 259 37
                                    

Annyeong

Happy reading 🦊

💌

"Bangun! enak banget tidul tidulan!"

Clara tersentak, kayvano melipat kedua tangannya didada dan memasang wajah datarnya."bayu bangun?enak nda tidulna?mau kay buat tidul buat celamana?" ucap kayvano sembari menekan luka ditulut Clara.

"AKHHHH S--SAKIT, T--TOLONG JANGAN SIKSA G--GUE T-TOL"

Dor!

"Bilang sekali lagi?lo minta apa tadi? Jangan siksa lo?" Seru attaya, seraya mencengkeram erat pipi tirus Clara.clara hanya bisa menitikkan air matanya, attaya segera melepaskan cengkramannya dan membiarkan putranya yang turun tangan.

"Cegitu doang nangis!"celetuk kayvano, balita kecil itu kini sudah membawa satu pil obat yang sudah diracik kan oleh attaya.fosa membantu kayvano,naik keatas kursi kecil.tangan mungil kayvano, meraih pipi clara dan memaksanya menelan obat tersebut tanpa air.

"Teyan!" ucapnya, dengan kedua tangannya yang menutup mulut Clara agar tak memuntahkan obat tersebut. Sebisa mungkin, Clara menelan obat tersebut tanpa air.kayvano tersenyum tipis, lalu balita kecil itupun turun dari kursi kecilnya dan menunggu obatnya bereaksi.

"Mas,kamu ngasih obat apa lagi?"tanya fosa penasaran, attaya yang sedang merapikan rambut putranya sontak mendongak menatap istrinya."obat biasa sayang, nanti juga kamu liat"balasnya.

Fosa mengangguk saja, ketiganya pun duduk sembari menunggu obat tersebut bereaksi."jadi dia olang yang mau lacunin kay?"tanya kayvano,dan diangguki oleh kedua orangtuanya.

"Iya bong,dia masih orang yang sama" kayvano lantas berjalan menghampiri Clara, yang sepertinya sudah merasakan efek obat yang diminumkannya.hanya satu sentuhan kecil, tapi Clara langsung menjerit kesakitan.

"Belicik tau nda?!"kesal kayvano saat teriakkan Clara begitu nyaring digendang telinganya, fosa mengikatkan kain di mulut Clara agar teriakannya tak membuat putranya kebisingan."good job mommy,sekalang gililan Kay yang nyikca olang ini" ucap kayvano dengan tatapan horornya.

Kayvano mengeluarkan pisau kecil miliknya,dan dengan kasarnya ia menusukkan pisaunya pada paha Clara.

Jlep!

"HAHAHAHA TERUS BOY!" Tawa kedua orangtuanya semakin membuat kayvano gencar menyiksa tawanannya, tanpa rasa kasihan sedikitpun. Goresan demi goresan, kayvano berikan di setiap inci tubuh tawanannya."kuyus banget cih,cekali tucuk langsung kena tuyang!"

Dor!

Dor!

Tiga jam kemudian, kayvano sudah puas menyiksa tawanannya sampai menghembuskan nafas terakhir.attaya menyuruh anggotanya untuk segera menguburkan mayat Clara,dan membersihkan ruangan tersebut."puas bong?"tanya Attaya sembari memandikan kayvano yang kini berlumuran darah.

"Puas daddy!"sahutnya, attaya tersenyum tipis dan kembali memandikan kayvano sampai benar-benar bersih.

💌

Sesuai janji attaya, yang akan membawa kayvano untuk potong rambut.keduanya kini sudah berada di tempat potong rambut."potong model apa?"tanya Attaya sembari menyodorkan beberapa model potongan rambut kepada kayvano.

ATTAYA: perfect deddy [ END ]Where stories live. Discover now