Part 35

398 24 0
                                    

Rest assured that I will always try to give the best for you, dear. I love you!

_Aldyzar


***

     Aku sangat mencintai wanita yang tengah berada di dekapan ku, wajah tentram dan cantik itu yang selama ini membuatku betah untuk memandangnya apalagi ketika mata bulat nan berbinar itu melihat ke arahku. Oh, dan jangan lupakan bibir itu ketika tersenyum dibuatnya aku semakin tenang nan melayang.

    Tangan kekar ku gerakkan untuk semakin memasukkan tubuh mungil itu kedalam dekapan, tak lupa ku layangkan kecupan pada puncak kepalanya.

    "Emhh" Ucap wanitaku rupanya terusik, lihat saja wajahnya semakin ia benamkan di dadaku.

    "Sstt, tidur lagi Baby!" Ucapku lembut, mengusuk kepalanya untuk membuat wanitaku kembali terlelap.

    "Em, Mas" ucap wanitaku dengan mata yang menyipit. Oh God, so cute. Kepala mendongak dengan raut wajah yang sangat menggemaskan, dengan cepat aku layangkan kecupan singkat di bibir mungil itu.

   "Apa sayang?" Sahutku dengan suara tertahan karena kepalaku benamkan dipotongan lehernya.

    "Udah jam berapa?" Rupanya wanitaku bertanya tentang jam berapa sekarang.

   "Baru jam 03:49 Wib. Sayang mau bersih-bersih? Mau Mas bantu?" Tanyaku padanya yang masih setia mengusap puncak kepala miliknya.

   "Mau!" Ucap wanitaku dengan wajah yang cemberut, lihat wajah nya yang cemberut itu apalagi dengan bibir yang manyun.

    "Itu kenapa di manyun-manyunin, ngode Mas buat cium Baby?" Godaku dengan tangan yang mengusap pelan bibir mungil milik wanitaku itu.

   "Ish, Gak yah! Zahra gak mau!" Ucap wanitaku semakin cemberut, apalagi wajah yang ia tenggelamkan kembali di dada bidang ku.

   "Okay, Sini Mas bantu bersih-bersih! Setelah nya kita sholat tahajjud dan sahur yah Baby?" Ucapku sembari menyibak selimut dan menggendong nya masuk kedalam kamar mandi.

   Sontak yang ku lakukan membuat wanitaku terpekik kencang dan tak lupa tangan mungil itu ia layangkan pada ku, sedangkan aku hanya bisa tertawa gemas padanya.

    "Awas yah Mas!" Pekiknya dengan lantang.

   "Dapat pahala Baby karena nyenengin hati suami, haha!" Ucapku sembari tertawa.

***

   Singkatnya, wanitaku merajuk! Karena ulahku. Ya walaupun aku agak gemas padanya yang sedari tadi mencuri pandang padaku yang tengah mengerjakan tugas kantor.

   Lihat saja wajahnya yang cemberut, mencabik kesal karena tak ku hiraukan. Kalian bertanya dimana balita mungil milikku? Jawabannya ia sekarang sedang berada dirumah om nya. Kalian tahu siapa? Yap, dia Aksa. Kakak sepupu wanitaku itu.

    Setelah di rasa selesai semua pekerjaan ku, aku pun beranjak menghampiri wanitaku yang tengah berada diatas kasur. Mendudukkan pantatku disampingnya yang tengah terbaring terlelap, ku usap puncak kepalanya dengan pelan. Seraya meminta maaf walaupun didalam hati ku ucapkan.

   Wanitaku, cintaku, sayangku, belahan jiwaku, duniaku. Entahlah harus dengan kata apalagi untuk menggambarkan dirinya yang begitu sempurna, Syukur ku yang tak pernah lelah ku panjatkan pada sang maha pencipta karena telah begitu baik menyandingkan ku yang seorang pendosa dengan salah satu bidadarinya.

   Syukurku yang tak pernah lupa aku jaga dengan sepenuh raga dan jiwa. Dan syukur ku yang tak pernah berhenti untuk terus berusaha dalam membuat nya bahagia.

ALDYZARDonde viven las historias. Descúbrelo ahora