Next.....
Pov ALDYAN.
Dengan santai gue nurunin tangga sambil masang jam tangan, ini masih pagi belum telat juga kekantor jadi gue sempetin tuh sarapan bareng keluarga.
Orang tua gue udah ada dimeja makan, kayaknya nungguin gue deh.
"Morning mom and dad.."sapa gue terhadap mommy gue sembari tersenyum
"Morning to son..."balas mereka berdua kompak.
Kadang gue iri ngeliat betapa romantis nya orang tua gue, walaupun Daddy gue termasuk orang yang dingin diluar sana tapi kalo sama mommy bakal berubah, terkadang geli juga sih denger Daddy ngerengek ke Mommy.
Daddy termasuk orang yang tegas dalam mendidik anaknya, tapi biarpun ia tegas, dia tetap sangat menyayangi anaknya. Tuturnya lembut namun terkesan tegas membuat gua mengidolakan sosoknya.
Mommy, wanita tanpa sayap gue, syurga nya gue, dia adalah sosok penuh dengan kelembutan, ia tidak pernah marah meski gue melakukan kesalahan sekalipun. Gue sayang banget sama wanita tanpa sayap itu.
"Dyan mau sarapan pake apa,sayang..."ujar Mommy dengan penuh kelembutan
"Dyan mau roti aja mom..." Balas gue dengan penuh kelembutan pula
"Kok Dyan doang yang ditawarin yang... Mas nggak gitu?!" Celetuk orang yang diseberang gue.
Tuhkan apa gue bilang, Daddy tuh diluar aja yang datar, tapi kalo sama Mommy bakal hilang sifat datarnya malah berkebalikan jadi manja banget sama Mommy.
"Daddy ingat umur..."ujar gue sembari memasukkan roti dalam mulut
"Kamu iri, son... Kalo iri tuh bilang!!" Balas Daddy gue dengan tatapan sedikit sengit
"Ngapain Dyan iri, Daddy tuh yang iri gak dimanjain Mommy..." Ucap gue semakin menyulutkan suasana ditempat meja makan.
"Kamu!!!" Ucap Daddy gue dengan sengit
"Mas... Sudah lah jangan ribut dimeja makan, gak baik ..."ucap Mommy menjadi penengah diantara kami
Walaupun Daddy masih melihat kearah gue dengan permusuhan, gue sih bodo amat yah. Gue mah orang nya mah santai.
"Dyan berangkat mom, dad... "Ucap gue meninggalkan meja makan.
Setelah sesampainya dikantor gue langsung ke dalam ruang tanpa melirik sekitar. Baru gue duduk tuh di kursi ehhh curut atu dateng bawa banyak banget lagi berkasnya,gue cuma bisa mendengus kesal karna ini gak bakal habis sampe besok juga itu juga lebih. Huh semangat lu pasti bisa..!!!
" Permisi pak ... Ini dokumen yang telah pegawai anda selesaikan... Ucap aksa menyerahkan tumpukan dokumen.
"Gak udah bahasa formal sa.. Mampus gue ... Banyak banget dokumennya ..." Keluh gue
" Ya karna lo kemana aja ... Baru liat gue batang idung lo dimari ..." Ucap aksa duduk bersantai disofa yang berada disamping lemari besar.
" Gue sibuk .... Ya biasa lah, lo kan tau gue ..." Ucap gue ngedipin sebelah mata
" Lo kebiasaan banget ... "Ucap aksa di iringi kekehan dia
" Udah sana pergi ...,gue mau lanjut kerja nih ... Usir gue ke dia
"Sabar napa ... Semangat buat kencan sama tuh berkas... Hahaha.."Ucap aksa tertawa beranjak pergi
" Bangsat lo Aksa..."umpat gue sama tuh curut atu
****
"Banyak banget bangsat... " Ujar gue dengan kesal.
Nada dering handphone gue membuat gue menghentikan kerjaan gue sebentar. Tertera nama Mommy dilayar langsung aja gue ngangkat telpon itu.
"Iya, Mom.. "
"Dyan gak balik ke rumah yah... Dyan lembur sekalian nginep aja disini ..."
"Iyaa... Besok Dyan usahain buat balik ke rumah kalo gak sempet paling Dyan telpon lagi nanti ..."
"Okee, bye mom..."
Lebih baik sekarang gue istirahatin nih badan rasa remuk semua, disini ada kamar pribadi juga seperti yang gue bilang ke Mommy gue kalau gue mau nginep.
" Ahhh enak banget hidup gue"ucap gue sambil rentangin tangan yang terasa kaku.
Untung aja sih baju gue ada disini jadi lebih enak gitu kan gak ngerepotin orang suruhan buat ambil baju gue dirumah
Setelah membersihkan diri gue mutusin buat tidur karna nih badan lumayan cape.
Dipagi hari nan cerah ini gue rentangin tangan sembari tersenyum kecil, ngumpulin nyawa yang masih setengah, setelah kekumpul semua gue mutusin buat mandi dan harus kerja lagi biar uang gue makin banyak
***
Pov AUTHOR
Setelah keluar kamar mandi dengan wajah yang lebih segar walaupun rambutnya masih basah dan itu menambah kadar ketampanan nya, Aldyan mengambil handuk kecil untuk mengeringkan rambut yang tengah basah, menggosoknya perlahan setelah dirasa sudah agak kering ia kembali menaruh handuk kecil itu di tempat nya semula.
Pemuda itu beranjak pergi keluar untuk mengisi perutnya yang kosong dan peliharaannya sudah memberontak, jadilah ia pergi kesebuah resto yang masih pagi sudah buka.
Sementara disisi lain, seorang gadis sedang bersiap untuk mencari lowongan pekerjaan dengan gamis warna maron dengan balutan khimar panjang lengkap dengan cadarnya dengan warna senada yaitu hitam
" Bu...do'ain zahra yah,semoga cepat keterima..." Ucap zahra duduk disamping fatimah, sang ibu
"Ibu pasti doa'in zahra... Hati-hati yah nak... Ingat pesan ibu dimanapun dirimu, kamu harus selalu sabar..." Ucap fatimah berpesan sambil mengelus tangan zahra
"Iya ibu zahra pasti hati-hati kok... Dan juga selalu ingat pesan ibu, Jangan lupa obatnya diminum, makanannya dihabisin ... Zahra pamit yah,Assalamualaikum ... Pamit zahra msncium tangan fatimah
"Iya nak... Waalaikumsalam ... Ucap fatimah menatap kepergian sang anak
Ia mengehentikan sebuah angkutan umum dan memasukinya, hari masih terbilang pagi, gadis itu dengan semangat mencari pekerjaan untuk menghidupi ia dan ibu nya
Terlahir menjadi anak Tunggul membuatnya kesepian apalagi sang ayah sudah lebih dulu dipanggil oleh sang pencipta.
Dan sekarang gadis itu dengan semangat menggantikan sang ibu untuk menjadi tulang punggung keluarga, mencari uang untuk pengobatan sang ibu.
"Permisi... Apakah ada lowongan pekerjaan..."ucap gadis itu bertanya kepada resepsionis
"Maaf disini tidak ada lowongan pekerjaan mbak..." Balas resepsionis dengan ramah
Hari sudah menjelang siang tetapi gadis itu tak kunjung mendapatkan sebuah pekerjaan ia tak lupa dengan kewajiban nya sebagai muslimah, gadis itu kini melangkahkan kaki nya menuju mesjid terdekat untuk melaksanakan kewajiban nya yaitu sholat zuhur.
Dan tak lupa ia berdoa kepada sang maha pencipta untuk kelancaran nya mencari pekerjaan. Gadis itu bernama Zahra yang kerap kali orang memanggil nya.
Zahra menyeka peluh yang berada di keningnya, panas matahari tak menyurutkan nya untuk mencari sebuah pekerjaan walau hasilnya ia sudah beberapa kali tidak diterima oleh perusahaan, lebih tepatnya ia ditolak dengan berbagai alasan yang kurang jelas
Zahra dengan langkah semangat ia menuju sebuah perusahaan berharap untuk diterima bekerja di perusahaan tersebut.
Sebuah perusahaan pencakar langit
"Huh .... Bismillahirrahmanirrahim .... Ucap zahra mendorong pintu masuk.
GIMANA GUYS ...
SEMOGA KALIAN SUKA YAH ...
SAMA CB AKU ...
TERUS LIHAT PERKEMBANGANNYA YAH ..😉
YOU ARE READING
ALDYZAR
Random"Cinta.. Hm satu kata tak mungkin gue percaya, Dan sekarang baru gue percaya karna seorang berhasil ngelabuhin hati gue ke dia.." ALDYAN PRAHEJA HERLAMBANG 👨 "Tuhan beri cobaan pada makhluknya supaya mereka bisa mengingat betapa agungnya ku...
