Part 48

5K 342 3
                                    

"Mas, aku boleh tanya sesuatu gak?" Tanya Meera

"Bwolweh" Balas Lian

"Ya lepasin dulu dong nen nya, kalo kamu jawab sambil nen gimana aku mau ngerti jawaban kamu" Ucap Meera

"Nwantwi awjah kwalo gwituw twanya nya, Mas mwasih mwau nwen" Balas Lian yang masih enggan melepas nipple Meera

"Ck, lepas dulu kek. Nanti kalo mau bobo baru nen lagi" Ucap Meera

Lian menghembuskan nafasnya, mengapa istrinya ini suka sekali menganggu aktifitas nya.

"Yaudah, nih udah mas lepas nen nya. Mau tanya apa sayangku?" Tanya Lian lembut

"Kamu tadi telpon siapa di balkon mas?" Tanya Meera

Pasalnya setelah makan malam tadi, Lian memilih pergi ke kamar lebih dulu. Sedangkan Meera sibuk bertukar cerita dengan ayah dan adiknya.

Namun saat Meera masuk ke dalam kamar, dia melihat wajah Lian yang sangat serius saat menelpon seseorang di balkon. Saat Meera mendekat, Lian langsung mematikan telpon tersebut dan membuat Meera curiga pada suaminya.

"Ah itu, Varro ngabarin kalo Aura cari masalah lagi sayang. Dia gamau meeting kalo bukan aku yang handle. Sedangkan aku males banget kalo harus ketemu dia lagi" Balas Lian bohong

Sorry nih Ra, gue jadi bawa-bawa nama elu *batin Lian

"Mas, aku percaya sama kamu. Aku gapapa kok kalo kamu harus sering meeting dan ketemu dia. Aku percaya hati kamu cuma buat aku" Ucap Meera

"Ck, ya hati mas emang cuma buat kamu. Mangkanya mas males ketemu dia, bukan karena kamu ngizinin atau gak nya sayang. Ini emang mas sendiri yang males" Balas Lian

Meera membawa tangan Lian ke perut nya.

"Ayah gabole males kerja dong, kan bentar lagi ada Adek. Nanti kalo adek mau porotin ayah gimana? Kalo ayah males kerja, nanti ayah gak punya uang dong" Ucap Meera menirukan suara anak kecil

Lian terkekeh mendengar ucapan Meera

"Adek gak usah khawatir sayang. Uang ayah masih banyak banget, Adek mau minta berapa pun pasti ada kok sayang" Balas Lian sembari mengusap perut Meera

"Dih, ayah kamu sombong banget dek" Balas Meera

"Hahaha kan kenyataan sayang" Balas Lian

Maaf ya sayang, mas bohong lagi sama kamu. Mas gak mungkin ngomong kalo yang tadi telpon itu anak buah mas yang nyekap Jasmine. Pasti kamu nanti minta mas lepasin wanita itu, dan mas gamau sayang. Biar dia membusuk di dalam gudang  *batin Lian

Memang niatan awal Lian menyekap Jasmine hanya sampai Meera kembali dan Jasmine harus meminta maaf dan menjelaskan secara langsung pada Meera. Tapi melihat keadaan Jasmine setelah di sekap beberapa Minggu tak ada perubahan, membuat Varro dan Lian justru khawatir jika Jasmine di temukan dengan Meera. Wanita itu pasti bicara sembarangan lagi dengan Meera dan Lian tidak ingin itu terjadi. Toh, Meera sudah percaya padanya, jadi menurut Lian penjelasan Jasmine tidak ada guna nya.

Lian merubah semua rencana nya, karena ia benar-benar muak dengan sikap Jasmine yang tidak berubah walaupun sudah di siksa dan di sekap. Membuatnya khawatir jika wanita itu ia lepaskan, pasti akan membuat ulah dan berusaha menghancurkan hidupnya lagi. Lian tidak ingin itu terjadi, menurutnya kejahatan Jasmine cukup sampai kemarin saja. Selebihnya, wanita itu akan terus Lian sekap hingga ajalnya sendiri yang akan menjeput Jasmine.

Selama ini yang melakukan kekerasan pada Jasmine pun hanya Lian, anak buah nya bertugas untuk mengobati Jasmine jika Lian sudah puas menyiksa wanita itu. Lian tidak ingin Jasmine mati cuma-cuma, jadi ia akan terus melakukannya. Menyiksa lalu mengobati dan kembali menyiksa nya.

LenteraDove le storie prendono vita. Scoprilo ora