Part 75

4K 383 25
                                    

Meera memilih menyusul Lian ke kamar, Lian yang melihat Meera masuk justru keluar dari kamar menuju ruang kerjanya. Lian masih kesal dengan Meera, dia tidak ingin jika emosinya justru menyakiti istrinya.

Meera kembali menangis di kamarnya, dia tidak pernah melihat Lian bersikap dingin padanya. Ini kali pertama Lian marah padanya, dan ini semua memang salahnya.

Meera menghampiri Lian di ruang kerjanya lalu memeluk suaminya dari belakang dengan erat.

"Mas hiks hiks maafin aku mas, aku salah, aku udah bahayain Adek. Maafin aku mas hiks hiks, mas Lian jangan marah. Aku minta maaf mas" Ucap Meera terisak

Lian masih enggan menjawab, namun ia tak tega mendengar istrinya menangis seperti itu.

"Maafin aku mas, aku salah karena nurutin ngidam ku yang gak masuk akal hiks hiks. Mas Lian jangan diam aja hiks hiks, jawab aku mas. Maafin aku, ngomong mas hiks hiks" Ucap Meera

Akhirnya Lian luluh, ia memutar badannya dan menangkup wajah Meera.

"Udah sadar sekarang kalo tadi bahaya? Hmm?" Tanya Lian

"Hiks hiks iyaa" Balas Meera

"Terus kenapa masih ngeyel tadi? Harus banget ya nunggu mas marah? Kalo mas gak marah kamu pasti bakal tetep kekeuh mau naik ke atas kan?" Tanya Lian

"Hiks hiks iyaa, maafin aku mas. Aku nakal, gak bisa di bilangin hiks hiks" Ucap Meera

"Kalo mau apa-apa itu bilang sama mas, mas yang bakalan nyiapin apapun yang kamu mau termasuk mangga di belakang tapi gak harus makan di pohonnya. Kan bisa di bawah pohon sambil duduk di gazebo sayang"

"Kamu itu lagi hamil anak mas, mas gak akan biarin kamu sama anak mas kenapa-napa. Dan apa yang kamu lakuin tadi itu bener-bener bahaya sayang, mangkanya mas marah"

"Udah sekarang di hapus air matanya, mas udah maafin kamu kok" Ucap Lian lembut

"Beneran mas?" Tanya Meera

"Beneran sayang. Udah di hapus air matanya" Balas Lian

"Makasih mas" Balas Meera

"Sama-sama sayang"

"Masih pengen mangga gak? Biar mas ambilin?" Tanya Lian

"Mau mas, tapi mau nya makan di belakang. Di bawah pohonnya langsung" Balas Meera

"Hahahaha masih aja ternyata ya, masih mau sama pohonnya" Ledek Lian

"Iya, tapi kan sekarang di bawah pohonnya" Balas Meera

"Iya iya, yuk sayang" Ajak Lian

Saat keluar kamar mereka berpapasan dengan Nathan dan Kai yang sedang berjalan bergandengan.

"Mau kemana bang sama uncle?" Tanya Lian

"Mau ikut uncle ke minimarket ayah" Balas Kai

"Iye, pinjem anak lu ya. Biar gak jomblo jomblo banget lah gue, ada bestie kecil gue" Ucap Nathan

"Iya, hati-hati. Jangan sampe ilang anak gue, gue potong leher lu sampe Kai kenapa-napa" Balas Lian

"Abang, jangan beli ice cream banyak-banyak. Beli satu aja" Ucap Meera

"Gapapa kali Meer, uncle nya banyak duit masa beli satu doang" Balas Nathan

"Bukan begitu bang, tapi takut batuk kalo kebanyakan"

"Hmm oh iya, gue minta maaf ya bang. Udah gak dengerin omongan lu tadi, sorry" Ucap Meera

"Santai, gue tau kok ngadepin bumil tuh harus sabar"

LenteraWhere stories live. Discover now