Part 71

4.3K 350 9
                                    

Meera yang memang pernah bekerja di perusahaan Lian sedikit banyak mengenal beberapa karyawan Lian. Termasuk OB dan staf staf lain, itu yang membuat Meera lumayan lama berbincang dan meninggalkan Lian di ruangannya.

Setelah puas berbincang, dengan beberapa karyawan. Meera kembali ke ruangan Lian dengan di bantu oleh satu OB yang juga akrab dengan Meera untuk membawakan dua gelas es teh ke ruangan Lian. Saat sampai di depan pintu ruangan Lian, samar samar Meera mendengar celetukan dari sekertaris baru Lian.

"Lebih cocok jadi pasangan tuh OB daripada pak Lian. Pak Lian mah cocoknya sama gue" Lirih Abel

"Kamu ngomong apa barusan! Kamu kira saya gak denger kamu ngomong hah!!" Bentak Meera

"Emang saya ngomong apa! Saya gak ngomong apa-apa tuh. Ibu salah denger kali!!" Tegas Abel

"Oh salah denger?"

"Arif, kamu denger tadi omongan dia kan?" Tanya Meera

"Denger Bu" Balas Arif OB

"Gausah ngarang lu OB!! Gue gak ngomong apa-apa!!!" Bentak Abel

Lian yang mendengar suara bising di depan ruangannya pun memilih keluar dari ruangan

"Ada apa? Kenapa berisik disini sih?" Tanya Lian

"Istri bapak fitnah saya ngomong sesuatu sama dia pak. Sepertinya istri bapak memang tidak suka sama saya" Ucap Abel playing victim

"Jangan asal bicara kamu Abel! Saya lebih kenal istri saya seperti apa!!" Balas Lian

"Buktinya memang begitu pak! Istri bapak ngefitnah saya padahal saya gak ngomong apa-apa!" Balas Abel

"Buktinya apa? Kamu punya bukti?" Tanya Rony

"Eh anu pak hmm" Jawab Abel bingung

"Gabisa jawab kan? Mana buktinya?" Tanya Lian

"Kenapa sih sayang? Bisa jelasin?" Tanya Lian

"Waktu dari pantry, Arif maksa bantuin aku buat bawain es teh nya ke ruangan kamu. Padahal kan aku bisa sendiri, tapi Arif gak tega kalo aku bawa nampannya sendiri. Akhirnya aku iyain dia bantuin aku kesini, eh nyampe depan ruangan kamu. Sekertaris baru kamu ini, nyeletuk sesuatu yang bikin aku kesel!" Balas Meera

"Nyeletuk apa?" Tanya Lian

"Dia bilang apa tadi Rif?" Tanya Meera

"Yang saya denger, tadi Mbak Abel bilang kalo Bu Meera lebih cocok jadi pasangan OB dari pada sama pak Lian pak. Dan Mbak Abel yang lebih pantas jadi pasangan Pak Lian pak" Balas Arif

"Jangan asal fitnahhh! Dasar OB kurang ajar!! Dibayar berapa kamu sama Bu Meera berani-beraninya fitnah saya!!" Bentak Abel

"Abel stop!!! Jangan berani-berani kamu bentak karyawan saya! Dan fitnah istri saya seenaknya!! Kamu sadar kamu sedang memfitnah siapa? Hah!!" Bentak Lian

"Pak beneran pak, saya gak ngomong gitu. Bu Meera fitnah saya pak, saya gak pernah selancang itu bicara seperti yang mereka bilang. Beneran pak" Ucap Abel panik

"Gausah bohong Abel, saya denger sendiri kamu ngomong apa tadi. Saya juga denger omongan kamu sama Bu Meera! Cepat minta maaf, atau Pak Lian bakalan pecat dan gak bakalan maafin kamu!!" Tegas Varro

"P-Pak Varro?" Ucap Abel semakin gugup

Abel merasa dirinya di Sudutkan, dia tak ada pilihan lain selain mengaku. Karena sudah tak ada lagi celah untuknya mengelak.

"Cepetan minta maaf!" Tegas Varro

"Bu Meera saya minta maaf Bu, saya akui saya sudah bicara yang tidak-tidak sama ibu. Maafin saya Bu"

LenteraWhere stories live. Discover now