9 - Night with You

1.3K 176 11
                                    

Author's Note:

Nggak ada apa-apa, tapi disarankan buat 13+ ya.

Enjoy!

***

"WOY! Ngapain lu disini!!"

Reflek gue menoleh. Gue mematung sebentar, berusaha memproses apa yang gue liat di depan mata. Detik itu, otak gue beneran berhenti total. Gue cuma bisa melongo.

Oh, shit.

Damn. 

Shit. Help. Boleh nggak gue pingsan?

Baru kali ini, seumur hidup, gue ngeliat Pakdhe topless. 

Topless beneran. Tanpa kaos singlet atau apapun di torsonya. Satu-satunya kain yang dia pakai di badannya cuma celana kolor panjang warna hitam.

Rambut pria itu kelihatan basah, kayaknya dia habis mandi. Gue meneguk ludah banyak-banyak. Entah sengaja atau nggak, gue nggak bisa kontrol mata gue yang memelototi tubuhnya yang ternyata beneran nggak sekerempeng kelihatannya. Dada bidangnya cukup liat dan lumayan berotot. Pinggangnya ramping tapi kokoh. Perutnya rata, meskipun sixpacknya nggak terlalu nyata, tapi kelihatan banget sering dilatih.

Gue meneguk ludah lagi. Kayaknya satu galon ludah udah habis gue telen.

Gue wanita dewasa. Gue bukan cewek norak yang baru pertama kali ngeliat cowok buka baju. Di kolam renang, di spanduk-spanduk iklan minuman energi, kemasan celana dalam pria di supermarket, atau secara nggak sengaja lewat di media sosial atau TV. Gue paham di dunia ini banyak banget cowok yang badannya jauh lebih hot dan seksi dari Pakdhe. Tapi detik ini gue yakin, nggak cuma gue, cewek manapun juga betah berlama-lama ngeliatin Pakdhe mode begini. Apalagi dipadu sama warna kulitnya yang sawo matang.

Shit. Ini beneran bapak-bapak umur 40 tahunan? Kok hot gini?

"Sha." pria itu mengerutkan alis. "Lu nggak lagi mikir jorok sambil melototin badan gue kan?"

Plak! Alis gue terangkat karena seolah ada yang nampar pipi gue dengan kata-kata Pakdhe barusan. Gue mencengkeram kepala gue sendiri.

Anjir.

Anjir.

Anjir! Mikir ape gueee?!! Sha! Sadar lu, cabul!! Itu bos lu sendirii!!

Sedetik kemudian akal sehat gue balik. Entah mengapa dan ide darimana, gue tiba-tiba memekik histeris.

"AAAAA!! MAS TION BUGIL!! TOLOONGG!!"

Dengan panik gue langsung memejamkan mata dan berusaha membuka connecting doornya. Tangan gue makin panik menggerak-gerakkan gagang pintu karena pintunya kekunci. Gue sampai nangis karena frustrasi. "HUAAA!! PINTUNYA DIKUNCII!"

"Lah! Kan yang ngunci lu sendiri tadi!" Pakdhe menyahut dengan sewot.

"WAAA!! JANGAN MENDEKATT!! TOLOONG!!"

Gue makin teriak-teriak waktu Pakdhe berjalan cepat menghampiri gue yang masih kesetanan. Tentu saja dengan badannya yang masih topless itu. Lu bisa bayangin jadi gue, udah loncat nggak tau kemana itu jantung gue! Saking gugupnya, gue langsung balik badan ke arah pintu supaya nggak gagal fokus melototin badannya terus.

"Sorry banget gue harus gini."

Kepala gue makin panas waktu tiba-tiba tangan besar pria itu membekap mulut gue dari belakang dengan cepat. Makin berontaklah gue, tapi sayangnya tenaga Pakdhe jauh lebih besar. Muka gue makin pucet waktu ia menarik paksa gue ke belakang, sampai punggung gue merapat ke ...

Tasha! (A Sequel of Pakdhe!)Where stories live. Discover now