9. Jiyang Diculik

312 62 6
                                    

Rumah keluarga Song kini ramai dengan beberapa pemuda yang berkumpul. Mereka berkumpul di sana setelah mendengar kabar bahwa sang putra keluarga Song tidak pulang hingga langit gelap.

Yibo yang bersama Jiyang terakhir sebelum janda desa itu pulang merasa sangat bersalah. Seharusnya ia tak membiarkan sepupunya itu sendiri.

Haikuan yang baru pulang dari kota bersama Zhoucheng pun tak bisa menyembunyikan kepanikannya. Ia khawatir adik sepupunya itu mengalami hal buruk.

Satu orang lagi yang terlihat panik dan merasa bersalah seperti kedua saudara Jiyang adalah Haoxuan.  Ia yang memberi kabar mendadak tentang ajakannya untuk dinner. Ia berpikir mungkin karena itu sang kekasih jadi buru-buru pulang.

Orang tua Song pun tak kalah panik. Mereka berpikir macam-macam tentang putra sulungnya.  Kesulitan yang dialami Jiyang setelah lepas dari keluarga mantan suaminya masih sangat membekas diingatan.

Seluruh penghuni Cloud Recesses ada di sana. Mereka juga khawatir pada pemuda manis itu.

"Haruskah kita melapor pada polisi?" tanya Guocheng.

"Kita tak bisa melapor sekarang. Belum ada 24 jam Jiyang menghilang," balas Fanxing.

Saat semua kebingungan, Zhan menatap ponselnya yang masih dihubungi Jiyang satu jam yang lalu. Saat itu Zhan tidak melihat ponselnya karena belum selesai membantu Guocheng menutup kafe.

Ia baru tahu saat berjalan pulang dari kafe. Ia mencoba menghubunginya lagi, tapi tak mendapat balasan.

Zhan terdiam. Ia berpikir, jika ponsel Jiyang masih aktif, bukankah mereka bisa melacaknya?

Zhan ingin mengutarakan ide yang terlintas, tapi melihat kepanikan keluarga itu ia mengurungkannya.

Ia mencoba melakukan pelacakan sendiri. Melacak gps ponsel Jiyang yang mungkin bisa memberi mereka petunjuk.

"Aku akan mencarinya ke seluruh desa, mungkin ada salah satu warga yang melihatnya," ujar Yibo yang sudah berdiri bersiap pergi.

"Aku ikut. Kita bisa berpencar agar tak memakan waktu lama," sahut Haoxuan yang juga sudah bersiap pergi.

"Aku akan membantu. Lebih banyak yang mencari semakin cepat ketemu!" seru Yubin.

Akhirnya mereka berangkat berempat. Yibo, Haikuan, Haoxuan, dan Yubin. Sisanya masih tetap berada di rumah keluarga Song menemani pasangan orang tua yang tengah menangis dalam pelukan.

***💚❤️***

Di sebuah rumah yang terletak di perbatasan desa, seorang pemuda duduk dengan tenang menatap pemuda lainnya yang terlihat tak berdaya dengan ikatan di tangan dan kakinya.

Terlihat wajah mendamba yang ditunjukkan si pemuda pada korbannya. Dengan langkah perlahan, ia mendekati sang korban. Berjongkok di dekatnya dengan tangan terulur untuk membelai pipi yang masih basah karena air mata.

"Jiyang, kenapa kau menangis? Lihatlah, kau bersamaku sekarang. Seharusnya kau bahagia. Kita bisa mengulang kisah indah kita lagi seperti dulu."

Tak ada jawaban dari rentetan kata yang terucap dari pemuda itu. Sang korban masih terus menangis tanpa mau menatap orang di depannya.

"Aku merindukanmu, Sayang. Sangat merindukanmu. Sudah lama aku ingin mengajakmu kembali pulang ke rumah, tapi orang-orang di dekatmu selalu menjadi penghalangku."

Suara isak tangis semakin terdengar dari sang korban. Ia benar-benar ketakutan. Bayangan masa sulit setahun yang lalu menguasai pikirannya.

Percobaan bunuh diri, darah dari orang terdekat karena menghalangi kegilaannya, lalu keadaan kedua orang tuanya yang mendadak masuk rumah sakit karena memikirkannya.

Yi 2 Zhan (Yizhan)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora