13. Suara yang Serasi

351 70 7
                                    

Sudah satu bulan lebih lima belas hari Xiao Zhan tinggal di desa Caiyi. Putra tunggal kaya itu merasa cukup senang.

Mendapat banyak teman baru. Mengenal banyak orang desa yang selalu ramah. Mempelajari hal baru tentang pekerjaan atau lingkungan desa.

Zhan sudah resmi bekerja di kafe sejak satu minggu yang lalu. Ia berubah pikiran? Bukan.

Zhan hanya melakukan apa yang ia inginkan. Dan setelah mempertimbangkan dan melihat A-Guo yang selalu sendirian, ia meminta ijin pada Yibo untuk kerja di kafe.

Yibo memberi ijin. Ia akan menggaji Zhan sama seperti karyawan lainnya. Tak membedakan hanya karena ia lebih dekat dengan pemuda cantik itu. Seorang bos yang adil.

Namun, saat di gudang butuh tambahan karyawan, Yibo akan langsung menarik Zhan ke sana. Kan sudah resmi jadi karyawannya, jadi Yibo bebas dong menyuruh Zhan kerja di mana saja.

Zhan akan mengomel, tapi tetap akan melakukan yang disuruh Yibo. Seperti minggu lalu, ada acara pernikahan Haoxuan dan Jiyang. Jadi bagian gudang membutuhkannya. Dan Zhan di sana.

Dua orang itu memang memutuskan menikah setelah berbagai pertimbangan. Keluarga dari keduanya menerima semua keadaan calon menantu mereka. Berkat persetujuan keluarga dan dukungan orang terdekat, pernikahan akhirnya terlaksana.

Sehari setelah ritual pernikahan dilakukan di desa, Haoxuan memboyong istrinya untuk liburan di Gusu. Haoxuan berasal dari sana kan, jadi ia ingin semua keluarga yang ada di Gusu mengenal sosok istrinya. Dan hal itu membutuhkan waktu satu minggu penuh.

Pada saat itu, orang paling sibuk di desa adalah Yibo, Haikuan, dan Zhan. Mereka bertiga bergantian menyelesaikan pekerjaan sendiri lalu menggantikan pekerjaan dua orang yang baru menikah.

Hari ini mulai tenang. Pasangan HaoJi sudah kembali beraktivitas seperti biasa. Zhan pun sudah kembali fokus hanya di kafe bersama Guocheng. Yibo maupun Haikuan masih mondar-mandir mengurus semua yang ada di desa.

"Zhan, kau kenapa? Masih kelelahan?" tanya Guocheng saat melihat temannya itu hanya diam melamun.

Zhan menoleh. "Yibo beli alat musik ditaruh di sini untuk apa?"

"Fanxing bentar lagi habis kontrak, jadi Lao Wang berencana buka panggung di sini. Nanti Fanxing yang ngisi," jelas Guocheng.

"Itu alat musiknya sudah bisa langsung dipakai?" tanya Zhan penasaran.

"Katanya sih bisa. Kenapa? Kau mau coba?"

Tak disangka Zhan menganggukkan kepalanya. Guocheng tentu saja melotot kaget. Ia tahu pemuda Yiling itu jago soal masakan, tapi alat musik?

Zhan berjalan mendekati tempat yang akan dijadikan panggung musik. Ia mendekati salah satu alat musik.

Ting...

Zhan tersenyum. Ia duduk di sana dan mulai melantunkan sebuah lagu dengan suara merdunya.


Guocheng menatap takjub teman satu penginapannya. Ia tak menyangka jika Zhan memiliki suara seindah itu.

Suara Zhan mengundang banyak pengunjung. Tiba-tiba kafe jadi ramai karenanya. Guocheng mulai sibuk melayani pelanggan dengan iringan suara merdu Xiao Zhan.

Saat nyanyian Zhan hampir selesai, Yibo datang bersama Haikuan dan Jiyang. Mereka kaget melihat kafe yang ramai dengan alunan musik dan suara merdu. Menatap panggung, mereka terkejut melihat pelakunya.

Yi 2 Zhan (Yizhan)Where stories live. Discover now