19. Nasihat untuk KuanCheng

343 67 6
                                    

Mobil yang dikendarai Yibo akhirnya sampai di Yunmeng. Kini mereka masih berjalan menuju kediaman keluarga Wang untuk menemui Zhoucheng.

Dari Yiling ke Yunmeng memang tak seberapa jauh, hanya rumah Zhoucheng yang agak jauh dari jalan besar. Untungnya Yibo pernah datang ke sana, jadi mereka tak perlu bertanya pada orang.

Kini mobil berisi dua orang itu berbelok di sebuah halaman luas setelah melewati danau teratai yang indah. Rumah Zhoucheng memang dekat dengan lokasi danau teratai kebanggaan Yunmeng.

Mereka berdua keluar dari mobil dan berjalan beriringan ke arah pintu yang tertutup rapat. Yibo mengetuk pintu itu dan menunggu beberapa saat. Tak lama pintu terbuka dan menampilkan sosok paruh baya yang terlihat cantik sangat mirip dengan Zhoucheng.

"Yibo?" pekik wanita paruh baya yang masih memegang gagang pintu.

"Siang, Bi. Maaf mengganggu!" Yibo menunduk sopan diikuti Zhan karena tangan Yibo di belakang punggungnya mendorong tubuhnya dengan sengaja.

"Oh, tak apa. Ayo masuk!" Mama Zhoucheng membuka pintu lebih lebar untuk mempersilakan tamunya masuk.

Mereka langsung digiring ke ruang tamu. Zhan duduk di samping Yibo yang berhadapan langsung dengan nyonya pemilik rumah.

"Bibi senang kamu datang. Sudah beberapa hari A-Cheng mengurung diri di kamar. Bibi sudah menghubungi kakakmu, tapi katanya hubungan mereka bubar? Itu benar?"

Yibo maupun Zhan maklum dengan celotehan wanita di hadapan mereka. Kabar retaknya hubungan KuanCheng memang cukup membuat kaget orang di sekitarnya.

"Maaf, Bi. Sebenarnya kedatangan kami ke sini juga untuk mencari jawabannya. Oh ya, ini Xiao Zhan, sahabat A-Cheng saat tinggal di Caiyi."

Zhan tersenyum menatap wanita di depannya. "Saya dari Yiling, Bi. Kebetulan sudah meninggalkan Caiyi sejak satu bulan lalu. Jadi tak tahu kabar tentang A-Cheng kalo Yibo tak kasih tahu. Maaf, baru bisa ke sini sekarang!"

Mama Zhoucheng ikut tersenyum. "Tak apa, Nak. Bagaimana kalo kalian langsung ke kamar A-Cheng saja. Tolong bujuk dia untuk keluar. Bibi kasihan melihatnya murung seperti itu."

Dua pemuda itu mengangguk. Mereka diantar mama Zhoucheng ke kamar putranya. Ia mengetuk pintu sebelum memutar gagang pintu. Kepalanya ia masukkan untuk melihat keberadaan putra bungsunya.

"A-Cheng, mama mengantar Yibo dan Zhan. Boleh masuk kan?"

Pemuda yang tadinya menatap keluar jendela dengan pikiran melayang entah kemana langsung menoleh. Ia terkejut mendengar nama dua orang yang ia kenal ada di rumahnya.

Zhoucheng berlari ke pintu dan membukanya lebih lebar hanya untuk membuktikan ucapan mamanya. Saat bertatap muka langsung dengan dua orang itu, Zhoucheng hanya bisa menghela napas panjang.

"Masuklah!"

Yibo dan Zhan masuk ke kamar dengan nuansa ungu itu. Ungu memang kesukaan Zhoucheng. Kamar di Cloud Recesses pun dominasi ungu. Pemilik kamar mengajak mereka untuk duduk di atas karpet bulu yang memang ada di kamarnya.

"Kalian ke sini karena kabar itu?" tanya Zhoucheng tanpa basa basi.

Zhan menghela napas sejenak sebelum mulai membalas ucapan pemuda di hadapannya. Yibo hanya diam karena kesepakatan dengan Zhan dari awal, yang akan bertanya hanya Zhan dan Yibo cukup menjadi pendengar.

"Kalo iya kenapa? Kau tak mau cerita? Buat apa kau sembunyikan dari kami? Tak akan menghasilkan uang pun!"

"Aish, Zhan! Kau pikir mudah mengumbar masalah kita sendiri ke orang lain?"

Yi 2 Zhan (Yizhan)Where stories live. Discover now