[9] i'm scared to much

185 45 28
                                    

[ selalu aku ingatkan untuk tetap vote dan spam komen. itu salah satu bentuk agar semangat aku membara untuk terus update ]

[ untuk pembaca baru, terima kasih sudah mampir. harap tetap selalu enjoy dan welcome to my story hehe ]

[ jangan lupa follow akun aku juga ]

selamat membaca!

Pegangan pada sebuah lengan kekar mengerat kala tungkai mereka sama-sama berpijak beriringan melewati koridor demi koridor

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

Pegangan pada sebuah lengan kekar mengerat kala tungkai mereka sama-sama berpijak beriringan melewati koridor demi koridor. Sesuai janji Jungkook kemarin, hari ini adalah jadwal pengobatan Sohyun. Dan mereka akan bertemu dengan dokter sebelum melakukan pengoperasian sore hari. Ada begitu banyak interuksi dan saran-saran yang harus di terima Sohyun dari dokter spesialis mata, agar kedepannya tidak terjadi kesalahan pada setiap proses pengobatannya.

Setiap langkah yang berpijak, Sohyun menjadi gugup. Seolah-olah tengah menghintung mundur pertemuan pertamanya dengan Jungkook melalui sudut pandang nanti. Merasakan kegugupan yang tiada tara, Sohyun meraup seluruh semangat dalam dirinya agar tidak terkesan kaku. Pun, menarik ujung switter Jungkook ketika mereka sampai di depan pintu ruangan sesuai tujuan semula.

Tahu kemana arah dan tujuan dari ekspresi Sohyun, Jungkook mengusap kepala gadis itu penuh sayang. "Kau akan segera sembuh. Aku yakin." Sahutan-sahutan itu memang membuat dada tiba-tiba merasa terpuaskan, namun ada hal lain yang rasanya membuat Sohyun keliru. Entah apa yang di maksudkan hatinya, tapi mendadak ia menjadi ragu.

"Kenapa? Ayo masuk," Ajak Jungkook, tetapi belum di balas respon apapun oleh gadis itu selain diam di depan pintu. Pria Jeon itu bisa mendengar bagaimana Sohyun menghela napas dan menghembuskannya berat. Seolah-olah tengah berperang dengan isi pikirannya.

Cukup lama mereka terdiam, hingga tiba-tiba suara gadis itu mengalun pelan. "Apa perlu kau melakukan semua ini untukku?" Bagus sekali, Kim Sohyun tiba-tiba ragu. Hatinya berteriak mengapa Jeon Jungkook ingin melakukan ini padanya sementara pria itu hanyalah orang asing yang berbaik hati sudah menapungnya untuk tinggal bersama. Akankah setelah ini ada hal lain yang terjadi di antara mereka? Mendadak gadis itu di landa kegugupan sebelum bibirnya menekuk kebawah.

Otomatis, Jungkook yang melihat setiap perubahan ekspresi Sohyun yang tengah berpikir keras, mencoba untuk mengusap punggungnya. "Kenapa bertanya seperti itu? Sesuatu mengganggu pikiranmu?"

Jujur, Sohyun tipikal gadis yang mudah bawah perasaan. Apa-apa di pikirkan, apa-apa di renungkan. Itulah mengapa sekarang dirinya benar-benar dilema. Ini bukan tentang uang atau pembayaran pengobatan, tapi ini tentang hati. Seakan-akan hati yang kerap kali berdetak tak karuan di dekat pria itu, tidak akan lagi berfungsi. Pun, Sohyun mencoba untuk meyakinkan diri. Mencoba membangkitka semangatnya dari keraguan yang mendadak hinggap, sebelum Jungkook menariknya ke dekapan hangat di pagi hari.

HealerWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu