[12] between us

202 42 14
                                    

tiga belas tahun lalu ;

busan chollage school ;

Dalam megahnya suasana festival sekolah yang di adakan sebagai pesta pergantian tahun, gadis surai sebahu dengan poni tipis ala-ala guntingannya, mempojokan diri di tepi booth bersama sepotong corndog sosis besar di tangan. Mulutnya mengunyah telaten. Menikmati makanan ringan itu dengan sukacita yang mendebarkan. Sebelum satu tamparan mengenai pipinya dengan begitu sadis.

Plak!

"Yak! Anak baru!? Kenapa kau sok cantik sekali?"

"Kau pikir para pria senior menyukaimu?"

"Jangan belagu!"

Binar manik yang menahan emosi mencoba menenangkan diri untuk tidak meladenin beberapa gadis yang mengeroyoknya kini. Terhitung sudah tiga kali tim dance beauty girls menyerangnya. Sampai saat ini, perempuan dengan nametag Kim Sohyun di sisi kiri kameja tak punya asumsi lebih mengapa dan kenapa para gadis-gadis itu memusuhinya. Bahkan saat pertama kali menjadi murid baru satu bulan yang lalu, Sohyun masih ingat dengan jelas batapa kejamnya mereka mengusir dirinya dari kelas.

"Berhentilah. Aku tidak punya urusan dengan kalian semua." Timpal Sohyun. Sempat menatap mereka satu per satu sebelum meraih ransel hitam di atas meja booth untuk pergi dari sana. Namun lagi-lagi, sebuah tarikan paksa dari arah belakang mengharuskannya berbalik dan menyoroti mereka semua dengan tatapan tajam.

"Ya! Kau itu masih anak baru! Kau tidak punya sopan santun?" Ujar gadis bersurai gelombang dengan jepit rambut kupu-kupu. Melempar pandangan jengkel dengan manik yang merotasi malas, rupanya meminta di cabik-cabik oleh Sohyun sendiri.

Satu gadis dengan rok pendek melebihi batas yang di tetapkan aturan sekolah mendekat ke arah Sohyun. Rupanya dia memang sengaja ingin memamerkan kedua pahanya. Buktinya, saat ini tatapan gadis itu meremehkan Kim Sohyun seolah-olah dirinya lebih baik dari siapapun.

"Kim Sohyun-shi. Sudah berani melawan? Kau itu penakut, jadi jangan sok berani."

Hembusan kelewat berat Sohyun terdengar. Sangat malas rasanya menanggapi orang-orang kurangajar seperti mereka. Apapun yang ia lakukan, seakan semuanya serba salah. Sering di persudutkan dengan sesuatu yang sebenarnya tidak di ketahui titik kesalahannya di bagian mana. Sohyun kembali mengirup oksigen sebanyak mungkin, sebelum menghempasnya jengah, "Tolong ku mohon berhenti. Aku tidak suka bermasalah dengan orang lain."

"Dengan berlagak sok cantik di hadapan para senior, kau pikir itu bukan masalah bagi kami? Kau bahkan merebut Mingyu Oppa dari ku."

Kepala dengan topi hitam di atasnya menggeleng-geleng lirih. Tidak habis pikir terhadap sarkasme Hyewon yang berani sekali menyudutkannya merebut seorang pria dari gadis itu. Sedangkan sampai detik ini, ia bahkan tidak tahu seperti apa sebenarnya wujud dan tampang laki-laki bernama Mingyu tersebut.

Bahkan kini Sohyun tidak menyangka sama sekali bahwa mereka akan bersikap sejauh ini. Ketika sepasang iris jernih itu tak mengindahkan semua kalimat-kalimat masuk akal yang hendak mereka utarakan, pun satu tamparan nyalang kembali melayang di pipi dan menciptakan memar merah pada kulit pucatnya.

Dengan sisa-sisa iman yang sudah goyah, Sohyun menarik rambut panjang pemilik gadis dengan tangan tidak sopan yang berani memberikannya tamparan keras. Menjabak penuh kekesalan sebelum seluruh anggota beauty girls mengepungnya.

"Kim Sohyun lepaskan Mina!"

"Jauhkan tangan mu dari rambut Mina, Jalang!"

"Lepaskan Sohyun!"

HealerWhere stories live. Discover now