[10] change of season

180 45 18
                                    

[give me ur vote and comen! don't forget to also follow me]

[enjoy it and happy reading]

[enjoy it and happy reading]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

a month later;

Butiran uap air berwarna putih bagaikan kapas yang membeku di udara jatuh perlahan-lahan memenuhi setiap sudut yang ada di Seoul. Tak hanya di korea selatan, beberapa negara ginseng juga merasakan hal yang sama. Musim salju datang mengharuskan seluruh penduduk membaluti diri dengan pakaian-pakaian tebal.

Dua minggu yang lalu di hebohkan oleh berita kematian mendiang Kim Joonghu,—direktur utama perusahaan CJ group. Perusahaan yang memiliki cabang dimana-mana, antara negara; canada, new york, hongkong, sanghai china, swiss dan beberapa negara lainnya.

Cukup menggemparkan. Pasalnya, terakhir media menyoroti bahwa beliau kembali beraktifitas seperti biasa, setelah masa-masa pemulihannya selama seminggu. Bahkan sekali, pernah melakukan konferensi pers mengenai berita kehilangan sang cucu. Joonghu menetapkan, Kim Sohyun tidak benar-benar hilang, berita itu hoax atau palsu dan menyudutkan beberapa anggota keluarganya yang menyerba-luaskan berita tidak masuk akal seperti itu. Hingga beberapa hari kemudian, terdengar kembali berita tentang kematiannya akibat penyakit gagal jantung.

Disini, tidak ada gerakan-gerakan mencurigakan. Pasalnya media menyoroti bahwa penyakit gagal jantung memang benar-benar di vonis oleh dokter spesialis umum. Pun, setelah acara pemakaman usai, beberapa reporter serta wartawan enggan lagi membahas mengenai kematian  mendadak tersebut. Sesuai permintaan, keluarga menginginkan bahwa sang mendiang berpulang dengan tenang dan tidak perlu lagi menyangkut-pautkan hal ini dengan media. Sontak, semua berita mengenai Kim Joonghu benar-benar lenyap bagai di telan bumi, seolah-olah tidak pernah menemukan keganjalan pada kematian beliau.

Sebuah tangan dengan cincin berlian meletakan sebuket bunga pada salah satu lemari kaca yang terletak beberapa foto Kim Joonghu di dalamnya. Manik jernih dan indah itu menatap sendu kedepan. Perasaan yang ia rasakan kini bercampur aduk antara menyesal, marah dan kecewa. Hari ini Kim Sohyun berkunjung ke rumah abu karena merindukan sosok kakek yang senantiasa ada dalam setiap ingatannya. Jujur, perihal kematian Joonghu, Sohyun benar-benar tidak percaya bahwa hal itu disebabkan oleh penyakit yang di deritanya. Penyakit yang selama ini tidak pernah ia ketahui sama sekali. Seolah-olah sang kakek memang menyembunyikan hal itu agar tidak menyusahkannya.

Saat pemakaman berlangsung beberapa minggu lalu, Sohyun sengaja tak kunjung menampakan diri karena tengah mempersiapkan dirinya. Mempersiapkan mental dan batin untuk melawan habis-habisan semua perlakuan kurangajar yang ia terima selama ini. Mempersiapkan semuanya dengan matang, berkat bantuan dari orang titipan sang kakek yang selama ini berusaha mencarinya kemana-mana. Mereka bertemu di rumah sakit saat gadis itu dalam masa pemulihan. Tim medis memang sengaja menghubungi Park Jinny dan mengatakan pada wanita usai dua puluh lima tahun itu, bahwa dirinya sedang  berada dalam penanganan mereka. Mengingat, Kim Sohyun itu cukup di kenal oleh hampir seluruh konglomerat korea selatan. Terutama, pendiri rumah sakit yang mengetahui bahwa gadis itu datang berobat ke tempat mereka. Itulah mengapa, Jinny bisa menemukannya secepat itu.

HealerWhere stories live. Discover now