Bab 12 - Pasar malam

331 50 0
                                    

"Jadikan hinaan sebagai penyemangat untuk sukses agar bisa membungkam hinaan mereka dengan kesuksesan yang kau miliki."

~Happy Reading~


"Kamu sudah siap, Tha?" Tanya Veno pada Gretha yang turun membawa koper berukuran sedang.

Mereka hanya berlibur di Bali selama tiga hari dua malam saja. Lusa mereka akan pulang. Karena Veno harus kembali bekerja. Banyak pekerjaannya yang tertinggal, walaupun sudah diurus sebagian oleh Sandi.

"Udah Kak." Gretha menuruni tangga dengan perlahan.

"Sini aku aja yang bawa kopernya ke bagasi." Veno mengambil alih koper yang ada di tangan Gretha.

Satu jam kemudian, mereka bertiga sudah berada di waiting room. Pesawat akan tiba, kurang lebih satu jam lagi.

Gretha duduk di samping Veno yang sedang memangku Alex. Entah kenapa dia merasa banyak sekali para wanita dan gadis yang melihat ke arah mereka. Tidak, lebih tepatnya ke arah Veno.

Sumpah ganteng banget. Kayaknya duda deh. Itu dianya lagi pangku anak.

Itu di sampingnya, istrinya ya?

Haha ngelawak lo. Mana mungkin lah modelan duda hot gitu nikah sama galon.

Mungkin itu babysitter anaknya.

Begitulah omongan-omongan yang di dengar Gretha dari para gadis tersebut. Gretha yang merasa malu pun, diam tertunduk.

Ia berpikir, apakah wanita gendut tidak boleh mendapatkan pasangan yang tampan? Apa hanya wanita cantik saja yang boleh?

Veno yang juga mendengarnya, menoleh ke arah Gretha yang sedang tertunduk. Ia yakin gadis itu pasti merasa sedih.

"Kamu nggak usah dengerin apa kata mereka. Ini hidup kamu, bukan mereka yang nentuin," ucapnya berbisik di telinga Gretha.

Gretha pun menaikkan wajahnya. Benar ini adalah hidupnya, terserah apa yang dikatakan orang lain. Lagian kalau dia gendut bukan mereka yang rugi kok.

Huftt, sepertinya harus konsisten diet nih, ucapnya di dalam hati.

Gretha memang selama sebulan ini sudah mulai diet. Ia menjaga pola makannya menjadi lebih sehat, menghindari makan malam hari, ia juga sering lari pagi di sekitar rumahnya.

Berat badannya juga sudah mulai menurun. Ya, meski baru turun 5 kg doang. Tapi itu sudah bagus baginya.

Andaikan saja di dunia ini ada pil pengurus badan dalam sehari. Mungkin Gretha akan menjadi orang pertama yang membelinya.

🥀🥀🥀

Saat ini mereka telah sampai di bandara I Gusti Ngurah Rai. Sesampainya disana, mereka langsung dijemput oleh orang suruhan Veno. Mobil itu pun melaju dengan cepat, ke hotel terdekat.

Sesampainya di hotel, Veno segera melakukan check in. Ia hanya memesan satu kamar, karena mereka disana pun hanya untuk dua malam saja.

"Kita ke pantainya besok aja ya? Siang ini kita istirahat aja. Nanti malam kita ke pasar malam dekat sini."

"Iya Kak/Iya Pa," jawab keduanya serentak.

 Widower's Fat Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang