Bab 32 - Maaf Kak

263 27 2
                                    

"Kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku. Namun penderitaanku bukanlah penderitaanmu."
-smileegirlss

~Happy Reading~


Tepat jam delapan malam, Gretha dan Alex telah sampai di depan rumahnya. Tadi Andi yang mengantarkan mereka berdua pulang.

Sebenarnya Andi mengatakan bahwa ia ingin mampir sebentar. Namun, Gretha mencegahnya. Bisa bahaya jika ayahnya mampir ke rumah. Yang ada muka tampan Veno dalam sekejap berubah jadi seperti zombie.

Gretha memencet bel rumah. Tak berapa lama kemudian datanglah Veno yang membukakan pintu.

"Kalian sudah pulang?" Veno tersenyum menatap keduanya.

"Iya, Pa."

"Ayo masuk. Tadi kata pegawai kamu, kalian berdua ke rumah Papa ya?" Tanyanya yang hanya dibalas anggukan saja oleh sang empu.

"Kalian udah makan malam atau belum. Itu aku sudah pesan makanan kalau kalian lapar."

Gretha lagi dan lagi hanya menganggukkan kepalanya sebagai balasan. Veno mengerutkan dahinya.

Gretha kenapa ya? Kok dari tadi diam aja, batinnya.

Mereka pun masuk ke dalam rumah. Gretha berlalu pergi ke arah kamar, sedangkan Veno dan Alex duduk di sofa ruang keluarga.

"Gimana tadi di tempat Kakek?" Tanyanya kepada sang putra.

"Seru Pa. Tadi Alex main di taman sama Kakek, terus nonton bareng juga."

Veno tersenyum mendengar hal itu.

"Oh ya, Tante Gretha kenapa diam aja?"

Alex langsung terdiam.

Veno yang melihat keterdiaman anaknya pun, merasa heran.

"Kenapa diam?"

"Sebenarnya Pa. Tadi Tante Gretha dua kali nangis. Pertama nangis di dalam kafe, yang kedua Tante Gretha nangis di rumah Kakek."

Veno merasa heran. Kenapa dia nangis? Tanyanya di dalam hati.

"Tante Gretha kenapa nangis?"

"Kalau yang di kafe, Tante nggak ngasih tau alasannya. Tapi kalau yang di rumah Kakek, kata Tante Gretha karena kangen sama Kakek," jelasnya kepada Veno yang ada di hadapannya.

Nggak mungkin hanya karena rindu sama papanya, pasti dia lagi ada masalah, pikirnya di dalam hati.

"Yaudah kalau gitu kamu nonton dulu ya. Papa mau ngomong sama Tante Gretha dulu."

Ia beranjak pergi ke kamar Gretha. Setelah sampai di depannya, Veno mengetuk pintu kamar Gretha sebanyak tiga kali.

"Masuk," jawab Gretha yang berada di dalam kamar.

Veno pun masuk ke dalam kamar, dan mendapati Gretha yang sedang duduk di atas ranjang.

"Gretha, kamu kenapa dari tadi diam aja?"

Gretha menoleh kepada sumber suara. Ia mengambil handphonenya yang berada di laci nakas, lalu mengotak-atik nya untuk mencari sesuatu.

Setelah menemukan hal yang ia cari. Ia memberikan HP nya kepada Veno.

Veno yang melihat berita tentangnya sontak membulatkan mata. Ia langsung menoleh ke arah Gretha yang matanya sudah berkaca-kaca.

"Aku ikut senang melihat Kakak sudah mempunyai pengganti Fany. Seseorang yang benar-benar Kakak cintai."

 Widower's Fat Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang