BONUS PART

480 14 4
                                    

After Married Kaila-Budi bisa kalian baca di karyakarsa RSOEMARNO yaa...

Yang kepo setelah menikah, bapak dewan dan anak magangnya ini apakah masih panas atau tambah panas... Bisa banget langsung mampir kesana.

Daan nomin bawain bonus part, sneak peak kehidupan mereka sekarang

Vote dan Komennya jangan malaas yaa

_______

"Silahkan ibu, ruangannya di sebelah sini." Seorang pelayan menunjuk sebuah ruangan karaoke suites.

Didalamnya sudah ada Jite dan Larissa yang sedang menyanyikan lagu dangdut. Lagu yang tidak diketahui Kaila apa judulnya. Tetapi dia cukup paham dengan arti liriknya.

Melihat kehadiran Kaila dan Budi, Larissa berhenti bernyanyi dan menyapa mereka. Begitu juga dengan Jite.

"Pak Budi ikut juga?" Jite menyalami Budi.

"Iyaa. Saya khawatir membiarkan istri saya pergi sendiri." 

"Ahaha. Pak Budi tenang saja. Saya sudah cukup dengan Larissa." Jite seakan mengerti maksud tersirat Budi.

Sedangkan Larissa dan Kaila sudah menjadi akrab begitu saja. Mereka memilih sebuah lagu untuk dinyanyikan bersama.

"Mbak Kaila mau nyanyi apa?" 

"Apa ya? Tak selalu miliki aja deh. Lo tau lagunya nggak?" 

Larissa mengangguk. Wanita itu kemudian memutar lagu yang akan dinyanyikan oleh Kaila.

Kaila mengambil microphone dan berdiri. Wanita itu sengaja berdiri cukup jauh dari Budi. Dia sangat paham dengan tatapan lapar suaminya.

Bagaimana mungkin Budi tidak terangsang. Kaila saja malam ini menggunakan jumpsuit tanpa lengan. Rambutnya juga dicepol keatas hingga menampakkan leher jenjangnya yang mulus. Jangan lupakan belahan dada yang menyembul keluar.

"Lar, ayo dong nyanyi bareng. Gue nggak pede nih sama suara fales gue." Kaila memaksa Larissa.

Larissa tersenyum dan menuruti Kaila. Wanita itu mengambil satu lagi microphone yang tersedia dan mulai bernyanyi bersama Larissa.

Melihat Budi yang terus menerus menatap Kaila, Jite mendekati pria itu. Sejujurnya mereka tidak pernah kenal secara pribadi. Apalagi Jite adalah newbie di dunia politik.

"Pak Budi ini sepertinya sangat posesif ya?" Jite berbicara sedikit keras agar Budi mendengarnya.

Budi mengalihkan perhatian. Dia menarik napas dalam untuk sedikit mengendalikan diri.

"Apa maksud Pak Jite?"

"Pak Budi tidak sedikitpun melepaskan pandangan dari istrinya sejak tadi."

Internship with BenefitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang