Empat

45K 324 4
                                    

Halooo, thank you yang udah follow, vote, dan komen :)

Aku mau ingetin lagi ya kalau cerita ini fiksi. Jadi seluruh adegan maupun nama dari tokoh itu hasil dari fantasy penulis. Kalau ada kesamaan itu artinya tanpa disengaja.

Happy Reading!

Kaila merapikan rambutnya yang telah di catok. Saat ini dia sedang berada di kamar mandi kantor DPR RI. Kaila merasa sedikit malu jika harus bertemu Budi secara langsung. Bagaimanapun mereka berada pada 1 komisi. Sekalipun dia magang bukan bersama Budi, frukensi pertemuan mereka tetap tinggi.

Melangkahkan kaki keluar kamar mandi. Dia membalas sapaan beberapa pria yang menatapnya penasaran. Pasalnya tidak biasanya Kaila menggunakan pakaian tertutup seperti itu.

Wanita itu memang tidak menggunakan pakaian terbuka tapi dia juga tidak pernah menggunakan turtle neck di panasnya cuaca Jakarta. Dan kali ini dia mengenakannya. Bukan tanpa alasan, jelas saja semua karena ulah Budi.

Pria itu tidak mau Kaila meninggalkan satupun jejak di tubuhnya tapi sebaliknya dia membuat banyak sekali jejak di sekujur tubuh Kaila. Hal itu membuat Kaila mau tidak mau harus memikirkan cara untuk menutupinya.

"Kaila? Kamu masuk kerja?" Budi berhenti tepat di hadapan Kaila yang berjalan dengan menunduk.

Kaila mendongak kaget. Dia tidak menyangka akan bertemu Budi secepat itu.

"Ba-bapak? Eh anu, itu saya memang ingin masuk kerja." Kaila terbata menjawab Budi.

Budi melangkah maju, tepat di telinga wanita itu dia berbisik.

"Bukannya saya minta kamu untuk istirahat di rumah? Saya tidak mau kalau nanti malam kamu loyo karena kecapekan." Setelah mengatakannya Budi mundur beberapa langkah.

"Bapak akan melakukannya lagi?" Kaila bertanya bodoh.

Budi hanya tersenyum dan melewati wanita itu. Kaila sampai harus berbalik menatap punggung pria itu yang semakin menjauh.

Kaila menghilangkan pikiran negatifnya. Tidak mungkin pria itu akan mengajaknya tidur bersama lagi malam ini.

Memasuki ruangan, Kaila disambut oleh setumpuk pekerjaan. Dia mendapatkan tugas untuk mengelola akun sosmed pak Singgih. Jadi kemanapun si bapak pergi dia akan ikut untuk meliput.

Kebetulan hari ini bapak tidak ada acara. Jadi kegiatan Kaila hanya mengedit beberapa konten yang sudah dijadwalkan tayang hari itu.

Saat tengah hari, Kaila memilih memesan makanan dari temannya. Dia malas sekali untuk keluar kantor. Karena perutnya masih terasa tidak nyaman jika harus berjalan jauh.

"La, pak Budi nyari lo tuh. Suruh ke ruangannya sekarang." Dewi menyampaikan pesan sembari tangannya menyerahkan box makanan pada Kaila.

"Pak Budi? Ngapain beliau nyari gue?" Kaila bertanya bingung.

Sekalipun Budi sudah mengklaim dirinya adalah wanita simpanannya. Kaila tetap berpikir positif bahwa pria itu akan membedakan hubungan kerja dengan hubungan benefit.

Dia tidak magang untuk Budi, jadi untuk apa pria itu mencarinya.

Menunda makan siangnya, Kaila melangkah menuju ruangan Budi. Setelah mengetuk pintu, Kaila dipersilakan masuk. Hal pertama yang dilihatnya adalah visual Budi yang sedang sibuk menandatangani beberapa berkas.

"Ehem, selamat siang. Bapak mencari saya?" Kaila berdeham memecah keheningan.

Budi mendongakkan kepala. Pria itu tersenyum manis. Sangat manis. Membuat Kaila sedikit melupakan dirinya.

Internship with BenefitWhere stories live. Discover now