End

7.9K 255 18
                                    

Setelah hari itu Budi menjadi sangat sibuk dengan pekerjaannya. Dia tidak lagi memiliki waktu untuk bertemu Kaila. Bahkan sekedar mengirim pesan saja tidak bisa dia lakukan.

Sebuah kasus yang menyangkut perusahaannya yang bergerak di bidang pertambangan membuatnya memiliki kesibukan 2 kali lipat. Tetapi dia cukup bersyukur hal itu terjadi di masa reses. Dimana kegiatannya hanya belanja aspirasi pada masyarakat dan minim rapat.

Sehingga dia bisa fokus menyelesaikan permasalahan perusahaannya. Meskipun harus merelakkan diri tidak bertemu bahkan berkomunikasi dengan Kaila.

Apakah dia rindu?

Tentu saja Budi Rindu. Wanita itu sudah menjadi candu bagi dirinya.

Di lain sisi, Kaila merasa sangat nelangsa tidak bisa menghubungi Budi. Wanita itu sampai merasa tidak seharusnya kemarin dia bertanya tentang hubungan yang mereka jalani.

Tetapi Kaila juga masih memiliki keluarga yang haus akan informasi. Mereka pasti akan segera mencecarnya yang beberapa hari lalu mengupload fotonya bersama Budi.

Bak deklarasi online, Kaila dengan nekat melanggar perjanjian Budi di awal. Dia merasa bodo amat akan perjanjian. Toh hubungan itu sudah berakhir.

Dan dia masih ingat silvi bahkan pernah menyebarkan fotonya berciuman dengan Budi. Meskipun sudah langsung di takedown oleh tim IT Budi, Kaila tetap yakin masih ada fans Budi yang menyimpan fotonya.

Netizen jaman sekarang lebih pintar. Begitu mendapat informasi yang bersifat rumor mereka akan langsung melakukan upaya penyimpanan. Sehingga ketika informasi atau berita hot itu hilang mereka masih punya backup an.

Setelah beberapa kali mencoba menghubungi dan tidak kunjung mendapat balasan, Kaila akan nekat menghubungi lewat akun sosmed nya. Dia membuat story sebuah foto saat mereka liburan di Bali dan menandai akun pribadi pria itu.

Tidak berhenti disana dia bahkan menandai akun partai mengingat pria itu memiliki jabatan cukup tinggi disana.

Ya, Budi adalah wakil ketua partai putih. Kuasa nya cukup tinggi.

Bapak where are you?

Kira-kira begitu tulis Kaila di story pertama nya.

Pak wakil ketua @partaixxx are you okay?

Dan itu story kenekatannya yang kedua.

Kaila tau dan sadar dia akan menghancurkan reputasi Budi dan juga partainya. Tetapi dia tidak peduli. Karena dia bukan bagian dari partai tersebut dan tidak akan terpengaruh selain hujatan netizen.

Dia sendiri juga tidak tau kenapa dia bisa menjadi senekat itu. Mungkin karena Budi sudah menyatakan perasaan padanya. Ya, bisa jadi itu alasan utama Kaila.

Perasaannya pada pria itu berbalas.

Tetapi bagaimana dengan dendamnya? Apakah dia sudah berdamai dengan masa lalu?

Kaila mengheningkan pikirannya. Dia teringat ucapan Mika beberapa jam lalu saat pertemuan mereka di salah satu ruang privat resto di Jakarta.

"Kenapa? Budi sudah berhasil membuatmu berubah pikiran? Dengan kalimat cintanya?" Mika mencemooh Kaila.

Kalimat-kalimat itu diucapkannya kala Kaila menyatakan bahwa mereka sudah tidak dalam perahu yang sama. Kaila sudah enggan dikendalikan Mika lagi. Meskipun cara pengendaliannya juga menguntungkan dirinya.

"Saya sudah menentukan pilihan siapa yang harus saya percaya. Dan terimakasih ibu sudah membantu saya sejauh ini. Berkat ibu saya jadi tau bagaimana menyikapi seseorang yang berniat jahat pada saya. Karena ibu mempertemukan saya dengan pak Budi. Dan saya tidak akan menuntut atau membalas dendam pada ibu atas apa yang ibu lakukan pada saya." Kaila berbicara dengan berani.

Internship with BenefitWhere stories live. Discover now