1 minggu kemudian.
Khalifa sedang berada di kantornya. Hari ini jadwal ia sangat padat sampai2 ia melupakan waktu makan sianganya. Tapi dirinya lebih mementingkan untuk mendahulukan pekerjaan dibandingan kesehatan tubuhnya.
TOK.. TOK..
"Iya masuk.." ucap khalifa dari dalam ruangannya.
"Permisi pak.. ada yang ingin bertemu dengan bapak.." ucap khalifa.
"Ohh iya suruh masuk aja.." jawab khalifa yang terus menghadap layar laptop dan tidak melihat ke arah asistennya.
"Halo nak.." ucap seseorang yang mulai membuka suara dan masih berada di dekat pintu.
"PAPAH?" Ucap khalifa dengan nada bertanya dan sedikit terkejut karena ternyata papahnya yang dimaksud oleh asistennya.
"Halo sayang.. gimana pekerjaan kamu?" Tanya papahnya khalifa yang langsung mendekat dan memeluk anaknya itu.
"Kok pulang gak bilang2 ke aku sama mamah sih?" Tanya khalifa.
"Iya dong biar surprise lah. Papah tuh sengaja gak bilang supaya gak ngerepotin kalian berdua" ucap papahnya khalifa.
Papah khalifa yang muncul secara tiba2 yang membuat khalifa sedikit terkejut karena kedatangannya tidak diperkirakan oleh khalifa.
Papah khalifa baru saja balik dari luar negeri tepatnya german. Papahnya melanjutkan bisnis disana maka dari itu perusahaan yang ada di jakarta dilanjutkan oleh khalifa.
"Gimana kerjanya nak? Baik2 aja kan perusahan kita?" Tanya papahnya khalifa.
"Yahh Alhamdulilah baik2 aja si pah. Tapi ada sedikit penurunan di beberapa aspek. Yah mungkin aku harus teliti lagi buat arahin mereka semua" ucap khalifa.
"Ya udah gpp. Yang penting kamu bisa handle itu semua dengan baik dan ingat pesan papah sebanyak apapun pekerjaan kamu tetep harus utamakan kesehatan ya nak. Itu terpenting dari semua" ucap papahnya khalifa sambil menepuk bahu khalifa dengan pelan.
"Iya pah siap. Ya udah papah mau aku antar pulang atau?" Tanya khalifa.
"Ga usah khal. Papah tadi di anter sama driver papah pak rusdi. Kamu lanjut aja kerjanya. Papah duluan ya" jawab papahnya khalifa.
"Ya udah pah. Oke pah aku lanjut kerjanya. Hati2 di jalan ya" ucap khalifa.
"Oke nak" balas papahnya khalifa.
...
Beberapa jam kemudian.
Papahnya khalifa sudah berada di depan rumahnya. Kedatangannya ini belum di ketahui oleh istrinya maka dari itu ia membuat kejutan yang luar biasa.
Semua pegawai yang ada dirumah itu terkesima dengan kedatangan Tuan Rumah alias papahnya khalifa yang sangat tiba2.
"Ya ampun bapak.. tiba2 banget pak datengnya.. gimana pak disana?" Tanya asisten rumah tangga yang ada disitu.
"Haha.. iya bi biar surprise ke mereka semua. Alhamduliah bi aman2 disana. Dimana mereka bi?" Tanya papahnya khalifa.
"Ada di dalam pak. Ibu lagi ngurus den eden pak" jawab bibi.
"Oke deh bi makasih ya. Saya ke dalam dulu" ucap papahnya khalifa.
"Iya pak siap" balas bibi.
Setelah berbincang dengan ART mereka, papahnya khalifa langsung masuk kedalam dan ternyata benar istrinya sedang mengurus cucu mereka.
"Siang semuanya.." ucap papahnya khalifa.
Mamahnya khalifa yang mendengar suara itu yang menurut ia tidak asing dan langsung menghadap kebelakang dan ternyata benar dugaannya itu adalah suaminya.
"Sayang.." ucap mamahnya khalifa yang langsung menyambut suami dengan pelukan.
"Aduhh aku kangen banget sama istriku ini. Gimana kabar kamu sayang?" Tanya papahnya khalifa kepada istrinya.
"Aku baik2 sayang. Eden.. eden.. ini opa dateng" ucap mamahnya khalifa dan berteriak memanggil cucunya.
Eden yang mendengar itu langsung menghadap kebelakang dan memberhantikan kegiatannya dari menonton kartun.
"OPAAAAA.." teriak eden sambil berlarian ke arah kakeknya.
"Aduhh.. aduhh cucu opa udah gede aja" ucap papahnya khalifa dan langsung menggendong cucu satu2nya itu.
"Opa eden rindu banget sama opa.." ucap eden.
"Opa juga lebih rindu sama eden. Opa disan pikirin eden terus tau gak" ucap papahnya khalifa.
"Opa.. mainan yang eden minta opa bawa gak?" Tanya eden.
"Bawa dong sayang. Apa si yang engga buat cucu opa yang ganteng ini" jawab papahnya khalifa sambil mencubit pelan hidung cucunya.
"Ya udah sekarang eden main lagi ya. Ads yang opa bicarakan sama oma" ucap papahnya khalifa dan langsung meletakkan eden di sofa ruang TV.
"Oke opa" balas eden.
Papahnya khalifa langsung menarik istrinya dan mengarahkan untuk duduk di meja ruang makan.
"Kenapa pah?" Tanya mamahnya khalifa.
"Gimana khalifa udah dapet penggantinya?" Tanya papahnya khalifa.
"Yah.. kalau soal itu aku tuh udah berapa kali bilang ke dia tapi dia sama sekali gak respon dan kayak gak perduli gitu pah" jawab mamahnya khalifa.
"Emm iya emang susah. Karena cintanya sudah habis di masa lalunya. Tapi kita harus bisa paksa dia buat bangkit dari masa lalunya" ucap papahnya khalifa.
"Iya mamah juga maunya gitu tapi ya susah kalau khalifanya aja ga perduli. Gimana caranya ya pah?" Tanya mamahnya khalifa.
"Udah mamah tenang aja. Semoga kita bisa buat khalifa bangkit dan lupain masa lalunya" ucap papahnya khalifa.
"Iya amin semoga ya" balas mamahnya khalifa.
...
.
.
.
TBC
LANJUT???
KAMU SEDANG MEMBACA
OCCURSUM (KHALIFA & FABIOLA)
FanfictionPertemuan yang sangat tidak disengaja , dimana anak kecil yang sedang bermain dan terjatuh tiba2 bertemu dengan seorang malaikat yang membantunya. Apakah pertemuan ini akan berlanjut ataukah hanya sementara?