87

193 53 15
                                    

4 bulan kemudian.

Kehamilan fabiola sudah memasuki bulan keempat. Perutnya sudah lumayan membesar. Khalifa semakin protektif dengan keadaan istrinya.

At rumah khalfab

Fabiola sedang menikmati waktunya dengan menonton televisi disiang hari. Fabiola tidak diperbolehkan khalifa untuk melakukan banyak hal yang dapat membahayakan dirinya.

Sementara ia menonton, tiba-tiba bel rumah berbunyi.

"Udah buk biar saya aja yang cek.." ucap asisten rumah tangga itu.

"Ohhh iya bi.. minta tolong ya" balas fabiola yang hendak berjalan.

..

Beberapa menit kemudian.

"Siapa bi yang datang?" Tanya fabiola.

"Ini buk.. ada paket.. saya gak tau darimana. Tapi alamatnya ke rumah ini si buk" ucap pembantu itu.

"Ohh iya bi makasih ya" balas fabiola dan langsung menerima paket itu yang berupa map berwarna coklat.

Karena dirinya sangat penasaran dengan isi map coklat itu, akhirnya ia mencoba membukanya.

"Apa ya isinya?" Tanya fabiola yang berbicara sendiri.

Setelah ia buka, ia meneliti dengan baik isi surat itu dan ada sesuatu yang membuat ia terkejut.

Ternyata..

"Ssss awwww ssss" ucap fabiola yang tiba-tiba merasakan sakit dibagian perutnya.

"Bukk.. ibuk.. kenapa buk? Duduk buk.. pelan-pelan buk" ucap pembantunya setelah terkejut dengan keadaan fabiola yang sedang kesakitan.

"Bi.. minta tolong ambilin air minum ya.." ucap fabiola yang dengan perlahan duduk.

Tidak lama kemudian, pembantunya datang membawakan segelas air putih.

"Ini buk.. minum dulu.." ucapnya.

"Iya makasih ya bi.." balas fabiola.

"Ada apa buk? Kenapa tiba-tiba ibuk kesakitan?" Tanya pembantunya.

"Ohh mungkin kecapean saya bi.. udah kok ini udah enakan.." jawab fabiola yang sengaja tidak jujur.

"Ohh ya udah buk kalau begitu saya ke dapur lagi ya buk.. kalau ada apa-apa panggil saya aja buk" ucap pembantu itu.

"Iya bi.. makasih ya.." balas fabiola.

Fabiola pun langsung dengan cepat melipat ulang surat itu lalu ia letakkan di nakas dekat sofa itu.

"Semoga aja khalifa bisa tenang denger semua ini ya Allah. Nak kuatin mommy ya sayang.. semoga daddy bisa tenang denger semua ini" Ucap fabiola sambil mengelus perutnya pelan yang masih terasa sakit.

...

Tidak lama kemudian eden pun pulang sekolah. Eden selalu bersemangat jika pulang sekolah. Dirinya seperti mendapatkan barang baru.

CEKLEK.

"Mommy.." panggil eden setelah melihat fabiola dan pergi menghampirinya.

"Hai sayang.. aduhh aduhh semangat banget sih abis sekolah nih.." ucap fabiola yang menyambut anaknya dengan ceria.

"Lohh kok mata mommy merah? Mommy abis nangis ya?" Tanya eden.

"Engga kok sayang.. tadi mata mommy kelilipan debu hehe" jawab fabiola dengan seribu alasannya.

"Sini eden tiup.." ucap eden dan fabiola pun mengikuti arahan eden.

"Fuhhhhh fuhhhh. Gimana mommy? Masih kelilipan?" Tanya eden.

"Udah engga kok.. makasih ya sayang.. kiss mommy dongg.." ucap fabiola.

"Muahhh.. eden sayang mommy.. eden juga sayang baby" ucap eden langsung memeluk fabiola.

"Mommy sama baby juga sayang eden.. eden pokoknya anak mommy yang paling hebat" balas fabiola dan dengan pelukan yang penuh arti.

"Pokoknya mommy mau bilang.. eden kalau ada apa-apa cerita ya sama mommy sama daddy okey.. eden pokoknya tetep anak mommy sampai kapan pun itu.. eden juga harus jadi anak kuat okey sayang!" Tambah fabiola. Sementara dirinya memeluk eden, tiba-tiba saja mata airnya menetes kembali dikarenakan mengingat surat yang barusan ia dapatkan.

"Iya mommy okeyy. Eden kan emang anak mommy sama daddy" ucap eden yang tidak menyadari fabiola tengah menangis.

"Iya dong hehe.. love you sayang.. muahh" ucap fabiola dengan diakhiri mencium kepala anaknya.

"Love you more mommy" balas eden.

...




.




.





.



TBC

HMMMMMMM LANJUTTT KAHHH???

OCCURSUM (KHALIFA & FABIOLA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang