4

20.6K 1K 32
                                    

4

Freddy menatap Samuel, adik laki-lakinya yang sedang menggerutu frustrasi. Ia tahu pasti apa yang sedang Samuel rasakan sekarang, rasa yang persis sama dengan apa yang ia rasakan dua bulan lalu.

“Ini berlebihan, Pi. Sekarang sudah zaman modern, mana ada lagi jodoh-jodohan seperti ini,” keluh Samuel frustrasi. Bagaimana tidak? Setelah dua bulan lalu sukses menjodohkan Freddy dengan anak seorang pengusaha terkenal, kali ini orangtuanya akan men-jodohkannya dengan anak salah seorang rekan bisnis mereka.

“Papi tahu apa yang terbaik untukmu, Sam. Jadi

berhentilah mengeluh seperti anak kecil,” tegur Eduardo jengkel.

Freddy menarik napas panjang. Ia tahu ayahnya sangat keras, apalagi yang bisa mereka lakukan selain pasrah menerima pengaturan ini? Tapi sepertinya Samuel tidak cukup penurut untuk menerima semuanya begitu saja.

Samuel menatap tidak senang pada ayah dan ibunya. Ibunya hanya bisa mengangkat bahu, menga-takan lewat bahasa tubuh bahwa beliau tidak bisa melakukan apa pun untuk membantunya.

“Baik,” sahut Samuel akhirnya. “Aku menerima perjodohan ini, tapi aku tidak mau bertunangan atau menikah dalam waktu dekat ini. Biarkan kami saling mengenal lebih dulu,” kata Samuel tegas.

Freddy mengulum senyum. Cukup salut dengan prinsip adiknya. Bagaimana mungkin dulu ia tidak punya keberanian untuk menolak saat akan dijodohkan dengan Karin? Mereka bahkan langsung bertunangan seminggu setelah pertemuan pertama.

Eduardo mendengus kurang senang.

“Papi, kita harus memberi Samuel waktu,” bisik Ny. Eduardo lembut, berusaha menenangkan dan membujuk suaminya yang keras kepala.

“Baik, kamu punya waktu tiga bulan sebelum bertunangan, jadilah calon menantu yang baik untuk keluarga Henry,” kata Eduardo akhirnya. Tentu saja ia tidak mau perjodohan ini gagal. Berbesanan dengan keluarga Henry adalah keberuntungan bagi mereka. Keluarga mereka akan semakin dipandang pengusaha-pengusaha kelas atas, karena keluarga Henry cukup terkenal dengan kekayaan dan sayap-sayap bisnis yang melebar ke hampir semua jenis usaha.

Samuel mengumpat kecil tanda kurang senang. Lalu tanpa menoleh lagi pada kedua orangtuanya, ia melangkah menuju pintu keluar dan berjalan menuju mobil sport keluaran terbaru, yang baru saja ia beli bulan lalu. Sebagai seorang pengusaha muda yang sangat sukses, ia telah memiliki segalanya, selain kebebasan untuk memilih pasangan, tentunya.

***
Bersambung...

Evathink

Evathink

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ebook versi tamat cerita ini tersedia di GOOGLE PLAY BUKU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ebook versi tamat cerita ini tersedia di GOOGLE PLAY BUKU

Btw, cek play buku kalian
Ada promo dari Google
Dapet voucher Rp. 40.000
(Lumayan buat beli ebook karya Evathink)

Voucher ini hanya berlaku untuk pengguna baru/gmail baru di PLAY BUKU
*catat ya kawan2, voucher hanya didapat pengguna baru alias email(gmail) baru, dan hanya di app PLAY BUKU.

Ebook bisa dibeli pake GOPAY, pulsa, or CC DC

____________________________________

Note : cerita akan dilanjutkan di wattpad sampai TAMAT
____________________________________

Heart is Never Wrong [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang