6

19.2K 1K 26
                                    

6

“Ada yang dipikirkan?” tanya Karin saat melihat Freddy hanya diam membisu. Mereka sedang makan malam di salah satu kafe di sebuah mall elite di pusat kota.

Freddy tersenyum tipis dan mengangkat bahu. “Bukan sesuatu yang penting,” jawab Freddy datar.

Sebenarnya Karin adalah wanita yang baik dan sangat lembut, tidak pernah mengeluh atau bersikap menjengkelkan. Pilihan orangtuanya sangat tepat, andai saja hatinya juga bisa terbuka untuk Karin. Namun sayang, dua bulan menjalani pertunangan ini, ia tidak merasakan getar apa pun pada Karin. Tidak ada rasa rindu bila tidak bertemu, juga tidak ada rasa yang menggebu-gebu.

Ia dijodohkan dengan Karin dua bulan lalu. Saat itu ia berpikir, daripada bertengkar dengan ayahnya, lebih baik ia menerima saja perjodohan ini. Tapi sekarang semua terasa berbeda. Kelembutan dan kecantikan Karin tidak membuat hatinya setia sebagai seorang tunangan. Ia mulai memikirkan wanita lain, yang dalam pandangan pertama telah membuat hatinya bergetar.

Karin menarik napas panjang. “Yakin?” tanya Karin cemas sambil meremas pelan tangan Freddy.

Freddy memberi senyum kaku. Senyum terpaksa, karena pada kenyataannya ia mulai masuk ke dalam situasi yang tidak menyenangkan. Ia mulai berpaling.

“Ayo kita jalan, tadi kamu bilang mau belanja, kan?” tanya Freddy, sengaja mengalihkan pembicaraan.

Karin mengangguk pelan.

Freddy menahan erangan frustrasi. Cinta memang aneh. Bagaimana mungkin hatinya mati rasa pada wanita secantik dan sebaik Karin?

***

Bersambung...

Evathink
26 juni 2019

Heart is Never Wrong [Tamat]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin