Akibatnya...

57.8K 2.2K 286
                                    

Semoga kalian suka
.
.
Warning
.
.
.
17 tahun kesamping
.
.
.
.
.
Kini aku menatap 3perempuan yang aku gantung dengan tangan yg terikat kawat berduri, aku tersenyum miring menatap mereka yang belum sadar juga...

Aku berada dirumah kosong yang sengaja ayah belikan untuk tempatku bermain, letaknya jauh dari rumah penduduk karna aku tak mau teman bermainku mengganggu para tetangga

Sepulang alvin dari rumah Anggi tadi sore aku datang diam-diam kerumahnya dan membius mereka lewat minuman yg mereka minum, membius lalu membawa mereka kesini itu memang sangat mudah apa lagi ditambah tubuh mereka yg ramping sehingga dengan mudahnya aku menggantung mereka layaknya babi yg hendak disembelih

Aku sudah menyiapkan semua alat-alat bermainku dimeja, sudah lama aku tak menggunakannya, karna tak ada lagi yang mau bermain denganku tapi sekarang 3perempuan dihadapan aku ini mau bermain denganku dan aku sangat senang dengan itu

"Aw... Dimana gue??" ucap salah satu dari mereka yang sudah sadar

Aku mengambil pisau lipat berwarna pink kesayanganku lalu berbalik badan melihat siapa yg pertama bangun

"hay... bella..." sapaku pada bella yg sudah sadar duluan

"Gita?? loe apaain kita hah??" bella membentakku

"Aku cuma ingin bermain denganmu dan kedua temanmu... apa itu ga boleh?? Kaliankan teman sekelasku..." ucapku

"Cewe gila!!" Bentak bella lagi membuatku sedikit menjauh darinya

Tak lama anna dan anggipun ikut terbangun, aku tersenyum menatap mereka

"Kalian udah bangun... kita bisa mulai dong permainannya.." ucapku girang

"Aww... kita dimana?? hey cewe gila lepasin kita..!!" teriak anggi

"Tangan gue sakit..." rengek anna

"kitakan belum mulai masa kalian udah pengen pergi aja kan ga seru..." ucapku cemberut dan menghampiri mereka ber3

"ternyata loe belum sembuh git..." ucap anna

"Emang aku kenapa?? Aku baik-baik aja kok... udahlah kalian ini banyak ngomong... akukan udah gak sabar ingin bermain" ucapku mulai memainkan pisau lipat berwarna pink milikku dipipi anna, Membuat anna menatap takut pada pisauku

"Kamu udah ga sabar ya... ngeliatin piso nya sampe segitunya" ucapku mulai menaikan pisauku

"Jangan git... aku mohon..." gumam anna

"Hah percepat oke..." aku mengoreskan pisau pink ku dipipi kanan anna membuat cairan merah kental mengalir dipipinya hingga mengotori gaun tidur berwarna abu-abunya

Aku tersenyum melihat cairan merah itu membasahi gaun tidur milik anna

"Gita... loe bener-bener gila!!" teriak anggi

"Ohhh sekarang giliran kamu... aku ga suka sama mulut kamu... mulut kamu itu terlalu sexy dan aku takut alvin tergoda sama bibir kamu... aku ambil aja ya... nanti kamu beli lagi aja yang lebih bagus..." ucapku menarik bibir sexy anggi dan memotongnya membuat barisan gigi putihnya terlihat jelas dimataku ya walaupun sekarang warnanya telah berubah menjadi merah

Piama putih bermotif owl milikkupun terkena cipratan darah segar dari bibir anggi

Aku mendengar bella menangis akupun menatapnya iba

"Kamu kenapa?? Kamu sedih gara-gara dapet giliran terakhir ya... maaf" ucapku padanya

"Please git... jangan apa-apain gue..." ucapnya

"Ehhhh bentar... mata kamu bagus juga ya... aku pengen mata kaya kamu... boleh ya mata kamu buat aku??" tanyaku yg menatap mata berwarna biru milik bella

"Jangan git... aku mohon jangan.." mohonnya

"Kamu pelit banget sih... akukan cuma minta mata kamu!!"

bella malahan menutup matanya

"Kalo kamu ga mau ngasih mata kamu... telinga kamu juga bagus... aku minta ya..." ucapku dan langsung mengiris telinga bella satu persatu

"Aww..." teriak bella membuat telingaku sakit

Aku menyimpan telinga itu dimeja dan menyimpan pisau kecilku juga...

"Emmm sekarang pake apa ya??" aku terus menatap jejeran alat bermainku

"Aha... gunting besar ini kayanya enak buat dimainin" ucapku mengambil gunting rumput lalu melangkahkan kakiku mendekat pada teman-temanku

"Sekarang aku mulai dari bella aja deh ya... biar bella ga nangis lagi..." ucapku menatap bella yg masih menangis

"Enaknya kamu diapaain?? Emmm kaki kamu mulus ya... ga ada cacat sama sekali... gimana kalo aku gunting?? Kayanya seru..."

bella menggeleng cepat tapi aku tak peduli aku mulai menggunting kaki bell yang mulus tapi tak sampai patah karna tulang bella begitu keras

Darah yang terus mengalir membuat aku tertawa bahagia, aku sudah lama tak melihat darah sebanyak ini...

Piama putihku kini berubah warna menjadi merah dan berbau anyir, aku menjilat jariku yang berlumuran darah dan menghampiri anggi, dia menatapku penuh kebencian

"Aku tak suka kamu menatapku seperti itu... kau kenapa?? Tak suka dengan perlakuanku tadi?? maafkan aku sebagai gantinya aku akan melepaskan bajumu ya... bajumu sudah kotor..." ucapku dan menggunting baju tidur anggi

"Wihhh kau memiliki dada yang besar... aku kalah besar denganmu... emmm jadi aku gunting saja ya..."

Anggi menggeleng kencang dan mulai menangis

"okelah aku percepat..." perlahan tapi pasti aku menggunting payudara anggi sedikit demi sedikit membuat darahnya menyiprat pada wajahku

Aku tersenyum dan mengusap wajahku dan menghampiri anna

"Kamu belum separah teman-temamnu an... pasti mereka menangis gara-gara kau belum terlalu parah... sebagai gantinya aku kasih double dehh buat kamu" aku mendekatkan ujung gunting ini dihadapan anna, aku menggunting hidung anna yg mancung juga sepasang telinganya

Aku tertawa bahagia...

"Git... cukup git..." pinta anna

"Baru juga pertengahan permainan masa kalian nyerah... aku lagi seneng senengnya nihh"

Brak...!! suara pintu yang terbuka terlihat....

Coba tebak siapa??
nanti dikasih taunya di dipart selanjutnya, jadi tunggu part berikutnya ya...

Bigluv
rosceee

A PsychopathDonde viven las historias. Descúbrelo ahora