(Masih)Kilasan Masa Lalu

35.5K 1.8K 71
                                    

Aku terbangun dari tidurku, aku beranjak dari tempat tidurku dan keluar dari kamar, aku mencium aroma masakan sedap yg bunda masak

Diruang makan terlihat ayah yg sedang membaca koran dan bunda yg sibuk didapur

"Pagi sayang..." sapa ayah padaku

Aku berlari kecil menghampiri ayah dan memeluknya

"Kamu bau... belum mandi ya..." ledek ayah

Aku mengerucutkan bibirku

"Kamu mau ikut ayah jalan-jalan tidak??" ajak ayah membuat senyumku mengembang dan memanggut riang

Bunda melirik ayah "Jalan-jalan kemana??" Sinis bunda

"Hanya bermain kekebun belakang dan memetik apel saja, kau maukan sayang??" Jelas ayah

"Aku mau ayah... bolehkan bunda??" seruku

"Emmm ya bolehlah, lebih baik gita mandi dulu sekarang ya..."

"Siap bunda..." akupun berlari lagi kekamar tepatnya kekamar mandi untuk mandi pastinya

Selang beberapa puluh menit...

Aku keluar dari kamar bersama bunda, aku menghampiri ayah yg sudah menunggu dipintu belakang

"Anak ayah sudah cantik..." ucap ayah mencium pipiku gemas

"Pamit dulu kebunda sayang..." timpanya

Aku menghampiri bunda dan menyaliminya

"Jangan ingkari janjimu sayang..." bisik bunda dan mencium keningku

Aku pergi bersama Ayah kekebun milik keluargaku tak jauh dibelakang rumah

Aku dan Ayah memetik apel sesuai dengan rencana tadi, seselesainya aku dan ayah memetik apel...

Ayah mengajakku kesebuah gubuk tak berpenghuni tak jauh dari kebun

"Ini tempat apa ayah??" tanyaku

"Ini tempat bermain ayah... kalo kau sudah besar nanti kau juga boleh bermain disini..." jelas ayah

"Tapi aku sudah berjanji pada bunda agar tidak bermain seperti tadi malam..."

"bundamu itu memang sangat membosankan... ayah tak akan melarangmu bermain lagi, ohh ya ayah ingin bertanya apa kau suka dengan permainan tadi malam??" tanya ayah

"Aku...

"Jujur saja sayang... ayah tak akan melarangmu dan tak akan bilang-bilang pada bundamu"

"Aku sangat menyukai permainan itu... aku senang melihat air merah yg keluar dari tubuh tante aisa tadi malam"

"Benarkah??" ayah menatapku tak percaya

Aku tersenyum manis dan memanggut kencang

"Kau memang anakku..." ayah memelukku dan menggendongku pergi kesebuah kamar digubuk itu

"Kau mau melihat alat bermain ayah??" tanya ayah

Aku memanggut girang

Ayah menyalakan Lampu kamar itu dan terlihat sebuah meja besar dengan berbagai benda tajam disana seperti pedang segala ukuran,pisau besar hingga yg terkecil, gunting, gergaji mesin juga gergaji biasa semuanya lengkap dan tersusun rapihh

"Sebanyak itu ayah??" tanyaku

"Iya... tapi kau belum boleh menggunakannya karna kau masihh kecil mengerti??"

lagi-lagi aku memanggut, ayah menurunkanku dan mengambil sesuatu dari saku celananya

"Ayah ingin memberikanmu sesuatu" gumam ayah dan memberikanKu pisau lipat pink yg ia ambil dari saku celananya

"Pisau ini untukku??" Tanyaku

"Iya... tapi ingat rahasiakan ini dari bundamu ya"

"siap ayah..."

"Good Girl" ayah menggendongku lagi dan kamipun meninggalkan gubuk itu

Disepanjang jalan ayah terus bercerita tentang orang-orang yg telah ia ajak bermain, Ayah juga bilang orang yg pantas jadi teman bermain kita adalah orang yg jahat karna orang yg jahat itu ga pantes buat hidup

Dan sampai(sekarang) umurku 16tahun aku masih mengingat kata-kata itu dan kadang-kadang memakainya ketika teman bermainku bertanya kenapa aku ingin bermain dengannya

Aku belajar Banyak dari ayahh tapi sayang... Ayah meninggal ketika sedang bermain dengan teman sekantornya, teman sekantor ayah menusuk ayah tepat dijantungnya membuat ayah pergi seketika meninggalkanku bersama bunda, tapi aku tak sedih karna ayah sudah bahagia disurga dan alvin datang dikehidupanku untuk mengantikan posisi ayah, alvin memiliki banyak sifat seperti ayah membuatku semakin cinta padanya

Tuhan memang sayang dan pengertian padaku...

Tamat...
.
.
.
Engga deng boong haha
Flashbacknya selesai...
Ditunggu ya part selanjutnya dijamin seru *ehhh ga tau deng*
makasihh udah mau baca:*:*

bigluv,
rosceee

A PsychopathWhere stories live. Discover now