Ini Menyenangkan

33K 1.7K 130
                                    

Aku melangkah masuk menuju ruangan tempat biasa aku bermain, aku melihat rian dan rizal disana... duduk terikat dikursi, mereka sudah sadar dan terlihat tenang tapi dengan wajah yg gelisah...

mereka terlihat tenang karna aku mengikat mereka menggunakan kawat berduri yg biasa aku pakai untuk mengikat teman bermainki...

aku menutup pintu ruangan itu dan mulai menghampiri mereka berdua, merasa ada yang masuk mereka spontan menengok kearahku

"Git... loe apain kita?? kenapa kita diiket kaya gini??" tanya rian

"Akukan pengen main sama kalian..." ucapku

"Kayanya Audi dibunuh sama loe ya..." tebak rizal

"Aku tak membunuh audi... aku hanya bermain dengannya..." jawabku

"Loe Gila!! ternyata bener kata orang-orang loe gila!!" teriak rian

Aku mengambil pisau lipat pink kesayanganku dari dalam saku celanaku dan lebih mendekati mereka

"Kata siapa gita gila... gita waras kok... mungkin orang yang iri kali ya liat gita bahagia..." ucapku sambil menggores kening rian dan rizal dengan pisau pinkku membuat sebuah garis horizontal merah yg indah disana

"Cantik!!" pujiku

Mereka menatapku benci

"Aku tak suka kalian menatapku seperti itu... aku hanya ingin bermain..." ucapku

"Loe tuhh cantik git tapi sayang..." ucapan rian terpotong karna aku berhasil menyayat mata kanannya

"Aaaa...." rian berteriak kencang kini wajahnya merah dengan darah... aku menyukainya

"Loe bener-bener gila git... salah kita apa??" tanya rizal

"Kalian pengen tau apa masalah kalian??" Tanyaku dibalas dengan anggukan rizal

Aku mendekati rizal dan merangkulnya "salah kalian itu... kalian jahat!!" ucapku agak berteriak dan menyayat pipi kanan rizal membuat sebuah silang disana

"Aaaa...." lagi-lagi teriakan terdengar tapi kini dari mulut rizal bukan rian

"Kalian ini berisik sekali..." ceketukku

"Aku ganti alat ya... yg ga biasa aku pake gimana??" tawarku pada mereka dan pasti mereka menjawabnua dengan sebuah gelengan kepala membuatku semakin tertantang untuk melakukannya

Aku menghampiri meja diujung ruangan untuk mengambil garfu... ya garfu... aku ingin bermain hanya dengan sebuah garfu

Aku memainkan gafuku dileher mereka berdua membuat mereka berkeringat dingin...

"Kalo loe mau kita mati... bunuh aja langsung kita git..." teriak rizal

"Jangan siksa kita dulu... kita ga kuat..." timpa rian

"Aku ga siksa kalian... aku cuma bermain sama kalian..."

aku tertarik dengan leher panjanh dan putih milik rizal... aku ingin sekali melihat ada darah yg keluar dari leher panjangnya itu

Senyumku mengembang... aku mulai menusuk-nusukan garfuku dilehet panjang nan indah milik rizal, aku tertawa puas dan rizal berteriak keras...

Darah yg mengalir dileher rizal membuatku semakin bersemangat, sweter abu-abuku juga sedikit terkotori oleh darahnya

Rian menatapku takut "kamu mau juga rian??" Godaku menjilat garfuku yg berlumuran darah rizal

Rian menggeleng dan terlihat dia menangis...

"Kenapa kamu nangis?? masa cowo nangis... udah ga sabar ya..." aku berdiri dibelakang rian dan meniup dikit telinganya "siap-siap rian..." bisikku dan mulai menusuk-nusuk kedua bahu rian bergantian dengan garfuku... bahu rian sangat empuk mungkin karna rian memiliki badan yg berlebihh haha

Aku menghentikan aktifitasku dan berdiri lagi dihadapan mereka, mereka masih sadar tampa suara

"Kalian udahh cape?? Baru juga setengah permainan... sekarang aku ganti alat lagi dehh biar ga ngebosenin..."

"Uda...h git... ber..hen..ti..." pinta rizal terbata-bata

"Ga mau lagi seru..." tolakku dan mengambil sebuah gergaji mesin yg lumayan berat

"Loe mau ngapain lagi git??" tanya rian

"Mau potong kaki kalian... tapi kayanya aku potong dari mata kaki aja ya..." ucapku mulai menghidupkan gergaji itu dan

Brettt....

Aku berhasil memotong 2pasang kaki sekaligus... ini sangat menyenangkan...

Darah segar mulai menggenang dilantai... wajah rian dan rizal memucat dan terlihat seperti zombie

Aku tersenyum dan melepaskan gergaji itu dari tanganku dan terhempas kelantai

"Kepala kamu sangat menggodaku..." ucapku lalu berdiri dibelakang rizal dan memegang kepalanya

"Mau ngapain loe??" tanya rian

"Penutupan buat rizal...." gumamku

Crack... suara tulang leher rizal yg patah karna ku berhasil memutar kepala rizal menghadap kearahku...

Akhirnya aku bisa membuat kepala manusia berputar 180derajat seperti burung hantu dengan menggunakan tanganku...

Aku bangga dengan diriku sendiri

Wajahnya kaget dengan mata yg hampir lolos dari kerangka kepalanya, mulutnya sedikit menganga...

Dia sudah tak bernafas?? berarti permainan bersamanya telah selesai... itu memang peraturannya

Aku menghampiri rian dan berdiri dihadapannya

"Giliranmu..." aku membuka terlebih dahulu kawat yg melilit tubuhnya

Rian tak bisa bergerak apa lagi mencoba kabur karna mungkin dia merasakan perih dihampir setiap sisi tubuhnya

"Kau mau melepaskanku??" tanyanya

Aku memegang kedua bahu rian, dan rian meringgis kesakitan karna ada luka disana

"Jangan harap..." aku mempererat peganganku dan menendang dadanya kencang membuat tulang pinggungnya mencuat kebelakang dan tulang dadanya hancur

Mimik wajahnya tak jauhh berbeda dengan rizal...

Dan dia juga sudah tak bernafas...

Aku tersenyum dan bangga karna baru kali ini aku bermain sampai selesai...

Biasanya alvin datang dan menyuruhku mandi lalu dia membereskannya sendiri, alvin tak suka melihatku bermain sendiri dan menyelesaikannya karna dia tau itu sangat melelahkan...

Tapi sekarang?? alvin belum sembuhh dan tak menyusulku kesini... emmm sudahlah tak apa...

Aku melap keningku yg berkeringat dan mulai membersihkan tempat ini...

Aku memotong-motong tubuh rian dan rizal menjadi beberapa potong tak terlalu kecil lalu membakarnya diperapian seperti yg alvin biasa lakukan...

Menunggu tubuh rian dan rizal menjadi abu, aku memanfaatkan waktuku untuk membersihkan tempat ini...

***

Aku telah selesai membersihkan tempat ini dan tubuh rian dan rizalpun sudah menjadi abu, aku mengambil tulang-tulang yg tak terbakat milik rian dan rizal lalu menyimpannya dilemari kaca luar ruangan itu..

Alvin khusus membeli lemari kaca itu untuk menyimpan tulang-tulang milik orang-orang yg telah bermain dan dikirim keneraka

Lemari ini gampir penuhh "aku harus membeli lemari baru sepertinya..." gumamku dan bergegas mandi lalu pulang

***

Ahhh beres juga part ini:):)
part selanjutnya muncul lagi konflikk dan teman bermain baru hhah:D Alvin juga mau keluar dari rumah sakit... jadi gita ga akan main sendiri lagi... hhe:))

Thanks banget udah mau baca bahkan ngevote cerita aneh bin gaje buatan aku ini...

Bigluvhug,
rosceee

A PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang