Chapter 10: Kondisi Kritis

3.2K 258 5
                                    

"……Haah... Sepertinya hari ini bukanlah hari keberuntunganku..."

Alan sudah babak-belur karena serangan balasan dari partner muridnya. Kini dia berhadapan dengan Tamer lain. Hari ini keberuntungan benar-benar menjauh darinya.

Di depan matanya kini terhampar padang rumput luas. Sejauh mata memandang hanya ada rumput liar. Beberapa pohon serta batu besar dapat terlihat di kejauhan. Padang Safana, hanya kata-kata itulah yang dapat menggambarkan tempat di mana sekarang Alan berada.

Sebenarnya dia juga sudah mengaktifkan [Field]nya sendiri, tapi sepertinya kalah cepat dari seseorang yang berdiri tidak jauh darinya.

"Jadi apa maumu?"

Sekitar 10 meter di depannya, seorang pria dengan gaya rambut spiky menatapnya. Penampilan yang mengenakan seragam hitam membuat Alan sadar siapa orang yang kini berdiri di hadapannya.

"Bukankah sudah jelas."

"Ah, kau benar... Hanya ada satu alasan untuk ini semua."

Bertarung.

Itulah alsan mereka berdua. Alan sudah mengetahui itu, jadi dia menyiapkan kuda-kuda bertarungnya.

Alan ingin pertarungan kali ini berjalan cepat, jadi dia tidak perlu untuk menahan diri lagi.

"Ini dimulai."

Dengan kata-kata itu, Alan melesat ke arah pria yang berdiri di hadapannya. Dia melesatkan pisau-pisau angin, tapi sayangnya pisau-pisau angin itu dihalau oleh monster terkontrak milik pria itu.

"Biar kuperkenalkan monster terkontrakku... Manticore."

"Tch, Griffin."

Itu seperti singa bertanduk dengan sepasang sayap dan memiliki ekor kalajengking. Manticore tersebut langsung menyerang Alan. Tapi untungnya Alan sempat memanggil Griffin untuk menghadapi Manticore.

Alan mengepalkan tinjunya. Angin mulai berputar dan membentuk seperti bor di tangannya.

Serangan-serangan Alan dihindari oleh pria itu. Jika pria itu sekali saja terkena oleh bor angin Alan, mungkin tubuhnya sudah berlubang sekarang.

"Lambat."

Pria itu menghilang dan muncul di belakang tubuh Alan. Kecepatannya tidak dapat di tangkap oleh mata Alan.

Secara reflek Alan menggunakan anginnya untuk melontarkan tubuhnya menjauhi pria itu.

"Ada masalah apa sampai-sampai Phantom mengincarku?"

Phantom. Organisasi rahasia yang anggotanya terdiri dari para Tamer. Organisasi itu mengumpulkan para Tamer yang tersebar di berbagai penjuru dunia. Entah apa tujuan mereka, tapi Phantom mengumpulkan banyak anggota seolah-olah mereka mempersiapkan pasukan untuk berperang.

Tujan tidak diketahui. Markas pusat tidak diketahui letaknya. Bahkan pemimpin tertinggi di dalam organisasi Phantom sendiri tidak diketahui identitasnya. Seolah-olah organisasi tersebut tidak terlacak bagaikan hantu.

Dahulu Alan sempat diajak untuk bergabung dengan Phantom, tapi dia menolaknya.

"Tentu saja karena kau menghalangi jalan kami."

"?"

Alan tidak mengetahui apa maksud dari perkataan pria itu. Tapi seingatnya dia tidak pernah membuat masalah dengan Phantom.

"Entah kau tidak menyadarinya atau hanya berpura-pura bodoh... Kau sudah membuat kontak dengan target kami. Itu akan merepotkan kami jika 'dia' berada di sekitar Tamer lain."

Monster TamerWhere stories live. Discover now