Unreachable

100K 9.6K 1.4K
                                    

Hal pertama yang kulihat adalah tembok hijau mint yang familiar.

Hal kedua adalah, sepasang mata yang tiba-tiba muncul di hadapanku.

Kedua mataku membesar karena kaget.

Kedua mata tersebut menatap mataku dalam-dalam, wajahnya semakin mendekat ke wajahku.

Ekspresi wajahnya seperti sedang meneliti hewan spesies baru.

Lalu, ia menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri.

Aku menyipitkan mata, ada apa dengan orang ini.

Baru saja aku ingin memukul kepalanya, tapi ia segera menjauhkan wajahnya dariku.

Lalu Taehyung duduk di kursi yang menghadap ke tempat tidur, "Gwenchana?" Tanyanya.

Aku berusaha untuk duduk, lalu mengangguk.

Aku memegang kepalaku, "Tapi, kenapa kau ada disini?"

"Kau pingsan saat aku datang. Kata dokter kau hanya kelelahan dan butuh istirahat. Jadi pertama-tama, kau butuh makan." Ia berdiri, "Aku akan mengambil makanan untukmu"

Setelah mengatakan itu, dia pergi dan menutup pintu kamarku.

Aku mengingat-ingat hal yang terjadi.

Ah, benar. Aku pingsan setelah membuka kunci pintu.

Jika orang asing dan bukan Taehyung yang masuk, aku hancur.

Kepalaku benar-benar sakit.

Taehyung kembali masuk dengan membawa nampan dengan semangkuk bubur ayam (dakjuk) dan segelas air.

Ia duduk dan meletakkan nampan di meja yang terletak disamping tempat tidurku, lalu memberikanku segelas air.

Setelah minum setengah gelas, aku memberikan gelas kepada Taehyung.

"Neo meogoyaji.. (Kau harus makan..) Sebelum buburnya dingin" Taehyung mengangguk kepadaku.

Aku menatap bubur ayam yang tadi ia bawa, "Siapa yang membeli itu?"

"Jungkookie"

Aku menaikkan kedua alisku, "J-jungkook ada disini?"

"Ani.. Dia baru saja pulang. Aku menelponnya untuk membawakan makanan untukmu, jadi dia datang dengan membawa ini"

"A-ah.. Geurae" (Ah, Begitu)

Taehyung mengernyit, "Wae? Dakjuk shireo?" (Kenapa? Kau tidak suka bubur ayam?)

Aku segera menggelengkan kepala, dengan pelan aku mengatakan, "..Itu makanan kesukaanku"

Ekspresi Taehyung berubah. Lalu ia berdiri dan berjalan ke arah pintu.

"Taehyung-ah! Eodiga?" (Kau mau kemana?)

Ia berbalik, "Toilet"

Lalu ia menyunggingkan senyum dan pergi.

Sayangnya, bukan senyum kotak ciri khasnya yang ia perlihatkan.

---

Akhirnya aku menghabiskan semangkuk penuh bubur ayam, walaupun dengan perasaan aneh karena Taehyung terus memperhatikanku.

Ada apa lagi dengan alien ini.

Taehyung tersenyum, "Jal haesseo" (Kerja bagus)

That Day.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang