Mine

70.2K 8.6K 1.5K
                                    

Aku terbangun karena kurasakan seseorang membisikkan sesuatu ditelingaku.

Kubuka mataku perlahan. Aku masih dalam pangkuan Jungkook, kutatap matanya yang melihatku dari atas.

"Sebaiknya kau pulang kerumah dan melanjutkan tidurmu," Ia tersenyum lalu melanjutkan, "Bangunlah, aku akan mengantarmu pulang."

Aku mencari semua kesadaranku, lalu menjauhkan kepalaku dari pangkuannya.

Aku duduk dan menyandarkan diri pada sofa, "Berapa jam aku tidur?"

Mata Jungkook beralih ke langit-langit ruangan, lalu kembali menatapku dengan lembut, "Empat jam, mungkin"

Aku membulatkan kedua mataku, "Kau harusnya membangunkanku lebih cepat"

Kutatap kedua kakinya, "Oppa, kau yakin tidak kram?"

Jungkook menggerakkan kedua kakinya, lalu mengernyit, "Jogeum.." (Sedikit)

Aku menatapnya dengan khawatir, "Aku tidak percaya.."

Ia menggerakkan kedua kakinya dengan cepat, berusaha menahan kesakitan yang menggigit dikarenakan kram.

Aku merasa bersalah. Aku tidak tahu akan tidur selama itu.

Lalu, Jungkook berdiri. "Ayo kita pulang"

Aku ikut berdiri dan menggumamkan, "Mianhae,"

Ia mengangguk, lalu mencondongkan badannya sedikit agar wajahnya tepat berada di hadapanku. Jungkook tersenyum lebar dan mencubit pipiku, "Gwenchana~"

Aku tersenyum, lalu mengikutinya berjalan ke arah parkiran.

---

Diperjalanan, aku tidak mengatakan apa-apa karena aku sangat mengantuk.

Jungkook juga tidak mengajakku berbicara karena ia tahu aku lelah.

Oleh karena itu, aku hanya terdiam menatap ke jalanan ditemani lagu-lagu ballad yang terputar pada radio malam ini.

Kurang lebih satu jam kemudian, kami tiba di rumahku.

Aku menatap Jungkook lalu tersenyum, "Gomawo, oppa."

Ia menatapku dalam, masih tidak membalas ucapanku.

Melihat responnya, aku ikut terdiam.

Lalu, ia mendekat dan mengecup pipi kananku.

Hal ini terjadi dengan sangat cepat. Jungkook langsung menjauhkan wajahnya.

Aku membeku, tidak tahu harus merespon dengan apa.

Apa yang baru saja terjadi?

Jungkook tersenyum. Entah mengapa, hari ini matanya terlihat sayup.

"Jalja" Ucap Jungkook.

Aku yang seakan kembali ke kenyataan langsung menatap ke arah lain, lalu mataku kembali ke Jungkook. Aku mengukir senyum awkward.

Setelah itu aku berhasil mengatakan, "Neodu, oppa." (Kau juga)

Jungkook mengangguk sekilas, hampir tidak terlihat.

Setelah melemparkan senyuman terakhir, aku membuka pintu dan keluar dari mobil Jungkook.

Aku berjalan masuk ke rumahku dengan pikiran melayang.

Namun sebingung-bingungnya diriku tentang kejadian berusan, nampaknya rasa lelah mengalahkan rasa penasaranku.

Saat mendarat di kasur, dunia mimpi menarikku begitu saja.

---

Pagi ini aku bangun tepat jam delapan pagi.

That Day.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang