Part 3

18.8K 882 3
                                    

Pagi yang indah nan sejuk, serta matahari yang mulai menampakkan sinarnya membangunkan seorang wanita cantik yang masih bergelut dibawah selimut. Ya, wanita itu adalah Prilly. Segera dia beranjak masuk kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Wangi lavender langsung menyeruak kala ia keluar dari kamar mandi dan mengganti pakaian.

Seperti biasa, dia akan membuat sarapan untuknya dan juga nenek tercintanya. Baginya, memasak itu hal yang sangat menyenangkan. Memasak bisa menghibur dirinya dikala rindu kepada sang ibu, memasak bisa menjadi tempatnya bergumul disaat ia merasa lelah, dan masih banyak hal lainnya arti memasak bagi seorang Prilly.

"Pagi oma." Sapa Prilly ceria saat melihat omanya berjalan menghampiri.

"Pagi juga sayang. Tumben sekali, hari ini kamu terlihat bahagia. Cerita sama oma, apa yang membuat kamu sebahagia ini?" Tanya oma terlihat senang melihat cucunya seceria hari ini.

"Bahagia gimana oma? Prilly biasanya juga seperti ini kok." Jawabnya tersenyum bingung.

"Yakin? Tapi oma melihatnya berbeda loh. Apa kamu sedang jatuh cinta sayang?" Tanya oma lagi membuat Prilly terkejut.

Pertanyaan neneknya membuat Prilly teringat dengan seorang pelanggan prianya akhir-akhir ini. Ya, pria yang selalu menampakan wajah datar. Namun tak menghilangkan kadar ketampanannya. Tapi saat Prilly tersadar bahwa pria itu sudah mempunyai kekasih, wajahnya berubah sendu. Ya, pria itu selalu datang bersama seorang wanita. Dia cantik, ramah, sopan, sepertinya dari keluarga baik-baik. Tak sepadan dengan dirinya. Memikirkan itu membuat Prilly semakin sendu. Entahlah, dia sendiri juga bingung. Kenapa perasaannya seperti tak rela jika pria itu memiliki kekasih. Padahal dia tak punya perasaan apa-apa pada pria itu.

"Kenapa sayang? Kok jadi sedih gitu? Salah yah tebakan oma?" Tanya neneknya lagi membuat Prilly tersadar jika ia sedang melamun.

"Engga kok oma. Prilly bahagia karena cafe kita semakin ramai pengunjung, terus juga penghasilan cafe kita semakin meningkat." Jawab Prilly akhirnya.

"Oh, oma kira kamu sedang jatuh cinta. Padahal oma senang kalau ada pria yang bisa menjagamu. Kenalkan pada oma yah sayang, kalau kamu sudah memiliki seorang kekasih. Oma ingin tau, siapa pria yang berhasil meluluhkan hati cucu oma yang cantik ini." Balas nenek Prilly dengan berbinar. Prilly hanya mampu tersenyum, dia juga berharap akan segera bertemu dengan pujaan hatinya kelak.

***

Ditempat lain, seorang pria tampan sedang bersiap-siap. Dia harus segera menuju kantor, karena ada sebuah meeting penting. Siapa lagi kalau bukan Ali. Dia melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Untung saja jalanan ibukota hari ini tidak macet, jika tidak dia pasti akan terlambat.

"Pagi pak." Sapa semua karyawan ketika Ali memasuki gedung perusahaannya. Sedangkan yang di sapa hanya melenggang dengan wajah khasnya. Datar!

Acara meetingpun akhirnya selesai tanpa hambatan. Segera Ali beristirahat sejenak diruangannya. Baru sebentar ia memejamkan mata, pintu ruangannya diketuk.

"Masuk!" Perintah Ali tegas.

"Siang bos. Tuh muka kenapa suntuk amat?" Tanya seseorang yang baru saja masuk.

"Tumben lu kesini Kev? Ngapain?" Tanya Ali balik.

"Tadinya mau ngajak lu keluar, tapi liat muka lu begini kaga jadi deh!" Jawab orang yang dipanggil Kev tersebut.

Kevin Putra Lesmana pemilik perusahaan KPL Astra 2000. Dia adalah sahabat karib Ali, sekaligus menyukai Mila. Perusahaan yang didirikannya memang sama dengan Ali, bidang otomotif. Bedanya produk yang dijual Kevin hanya mobil-mobil biasa. Tidak seperti Ali yang menjual mobil-mobil mewah.

"Mau kemana emang? Mau ngajak ngeclub? Masih siang Kev!" Canda Ali.

"Yee, gue bukan kaya lu nyet! Gue mah tetap setia sama Mila, walaupun dia belum membuka hati buat gue." Jawab Kevin memburu.

"Hahaha, kasian banget sih lu. Makanya usaha keras, jangan baru ditolak dikit langsung ngilang!" Ledek Ali tertawa mengejek.
"Yaudah yok, kita makan siang aja. Laper gue." Lanjutnya lagi.

"Makan dimana? Ajak adik lu donk!" Pinta Kevin berbinar.

"Lu aja sono yang ajak, masa mesti gue. Lu yang mau PDKT kan?" Ejek Ali lagi.

"Ga asik lu nyet! Kalau gue yang ajak ga bakal mau dia." Jawab Kevin lesu. Akhirnya Ali pun menghubungi Mila untuk bertemu makan siang di cafe milik Prilly. Ya, mungkin dengan melihat wanita mungil itu bisa membuat suntuk Ali hilang.

"Yuk! Ntar ketemuan disana sama Mila." Ajak Ali. Kevin pun berbinar.
Mereka berdua pun pergi dengan menggunakan mobil sendiri-sendiri.

.
.
.
.
.
.
.

-THA-
15 Mei 2016
22.50

Tinggalkan JEJAK setelah membaca!
Jangan jadi pembaca GELAP!

TRUE LOVEWhere stories live. Discover now