Part 25

14K 623 3
                                    

Aku bukan tidak ingin bersamamu.
Hanya saja, keadaan yang tak berpihak kepada kita berdua.
-Prilly

---

Dua bulan kemudian...
Prilly berubah menjadi sesosok yang asing dimata semua orang. Tubuhnya sangat kurus, akibat terlalu lama mengurung diri dikamar. Berat tubuhnya saat ini hanya mencapai 32kg dari 47kg. Sifat yang tadinya lembut dan murah senyum berubah menjadi dingin, seperti Ali dulu saat baru pertama kali bertemu dengannya. Lebih banyak diam, hanya menjawab ketika ditanya. Ali sampai stress menghadapinya. Bahkan Ali sampai mempunyai pikiran untuk kembali kedunia malam, tapi ia urungkan karna rasa cintanya yang mendalam untuk sang kekasih. Ia tidak ingin menambah persoalan lagi, karna ia takut Prilly akan semakin menjauh bahkan meninggalkannya.

Pesta pertunangan yang ingin Ali selenggarakan saat kembali dari Bali batal begitu saja, dikarenakan Prilly menolak mentah-mentah. Ali sempat marah, bahkan berteriak didepan wajah Prilly. Tapi itu semua tidak membuat Prilly takut, malah membuatnya menjauhi Ali. Orangtua mereka pun bingung harus bagaimana, nenek Prilly sempat meminta maaf kepada orangtua Ali. Martha dan Wallace memaklumi, karna mereka tau kalau keadaan Prilly sedang tidak baik.

Mila, Kevin, Yuki dan juga Stefan hanya bisa memberikan semangat dan doa agar Ali mampu menghadapi masalah yang sedang menimpanya. Dan mereka juga berusaha semampunya untuk mengembalikan Prilly seperti dulu. Namun usaha mereka sia-sia, karena Prilly tidak berniat untuk kembali kedirinya semula.

***

"Chubby."

"Hmm."

"Sayang."

"Hmm."

"Prilly."

"Apa sih Li?"
Ucap Prilly ketus.

"Jangan jutek gitu dong. Aku tuh kangen sama kamu."

"Ga usah lebay deh! Tiap hari kita selalu ketemu Li."

"Aku kangen sama Prilly-ku yang dulu."

"..."

"Aku kangen sama senyuman kamu, kangen sama kelembutan kamu, juga kangen sama..."

"Udah deh jangan bahas aku yang dulu. Dulu yah dulu, sekarang yah sekarang! Jangan samakan aku yang dulu dengan sekarang!"
Bentak Prilly keras membuat Ali menahan amarahnya.

Dari dulu, ia tidak suka dibentak. Apalagi dibentak dengan seorang wanita, karena itu menjatuhkan harga dirinya tanpa sengaja.

"Oke! Sekarang terserah kamu, kalau kamu masih tetap seperti ini aku benar-benar sudah tidak sanggup lagi bersamamu. Bukan aku menyerah, tapi lebih menghargai keputusan kamu. Kamu ingin berpisah denganku kan? Oke, aku turuti keinginan kamu. Mulai sekarang kita tidak ada hubungan apapun!"
Ucap Ali menekan setiap perkataannya dengan sedikit amarah. Ia pun berlalu pergi meninggalkan Prilly yang berurai airmata.

Ali benar-benar sudah tidak sanggup lagi menghadapi sifat Prilly yang sekarang. Ia tidak mampu menerima kenyataan kalau nantinya Prilly yang akan meninggalkannya. Sedangkan kenyataannya, Prilly memang sudah meninggalkannya sejak dirumah sakit saat itu.

***

Damn!!

"Apa gue bisa ninggalin dia saat ini? Dalam keadaan seperti ini? Pril, kamu benar-benar membuat aku gila!!"
Pekik Ali frustasi.

TRUE LOVEWhere stories live. Discover now