Part 35

15K 569 24
                                    

HAPPY READING!

---

"Ali?"

"Iya sayang, ini aku. Apa yang kamu rasain? Apa yang sakit?"

Prilly tersenyum. Ia senang karna Alinya sudah kembali. Ia sempat takut, jika Ali tidak akan peduli dengan keadaannya sekarang. Tapi kenyataannya, suaminya berada disisinya saat ini.

"Aku ga apa-apa. Maaf yah, aku ga hati-hati."

"Sst! Aku yang salah. Aku jarang menemanimu selama beberapa hari ini. Aku janji, aku akan menebus hari-hari yang harusnya kamu dapatkan dari aku."

Lagi, Prilly tersenyum. Ia memang sedikit kecewa, karna suaminya masih belum menjelaskan siapa wanita yang sempat ia lihat dikantor Ali waktu itu. Namun, ia tak ingin merusak suasana saat ini.

"Kamu udah makan?"
Tanya Ali lembut.

"Belum. Aku ga nafsu makan beberapa hari ini. Tiap makan selalu mual, terus muntah."
Jawab Prilly lirih membuat Ali semakin merasa bersalah.

Sampai kondisi istri lo aja, lo ga tau Li!
Karna lo, lebih mementingkan nafsu lo buat slalu ada disisi wanita lain!
Sedangkan istri lo, dia malah memendamnya sendiri tanpa berniat mengganggu lo tentang keadaan dia seperti apa!
Suami macam apa lo?!

"Maaf yah. Disaat seperti itu, aku malah ga ada disamping kamu. Sampai kamu ngidam pun aku ga tau. Sekarang, kamu mau apa? Biar aku yang penuhi semua keinginan kamu."

"Ga apa-apa sayang. Yang penting, sekarang kamu ada disini. Aku udah senang kok."

Liat Li, liat!
Betapa beruntungnya lo memiliki istri seperti Prilly!
Harusnya dia marah, tapi apa?
Dia malah dengan bahagianya liat lo ada disampingnya saat ini!

Ali terus saja merutuki dirinya sendiri. Batinnya terus saja mencaci makinya. Ia tidak menyangkal, karna itu memang kenyataannya. Ia berharap Prilly marah padanya, bahkan mencaci makinya, namun..

Brak!!

Dobrakan pintu membuat Ali maupun Prilly terkejut. Disana, ibundanya berdiri dengan cemasnya dan juga neneknya yang tak jauh berbeda dengan ibundanya.

"Kamu tidak apa-apa kan sayang? Gimana keadaan kamu? Kandungan kamu tidak ada masalah kan?"
Tanya Widya dengan raut cemasnya. Prilly tersenyum kecil.

"Prilly ga apa-apa oma. Puji Tuhan ga ada masalah."
Jawab Prilly tersenyum.

"Syukurlah. Mommy takut terjadi apa-apa sama kamu dan calon cucu mommy."
Sahut Martha dengan nada khawatir.

"Makasih yah mom, oma udah khawatir sama Prilly."

"Lain kali kamu harus hati-hati. Jangan naik turun tangga sembarangan."
Pesan Widya was-was.

"Ali. Kalian pindah kamar saja. Oma takut kejadian ini terulang lagi."
Lanjutnya menatap Ali.

"Iya oma. Nanti kita akan pindah kekamar tamu untuk sementara waktu, sampai Prilly melahirkan."
Jawab Ali tersenyum.

TRUE LOVEWhere stories live. Discover now