Part 15

15.5K 680 2
                                    

Berdua bersamamu, mengajarkanku apa artinya Kenyamanan, Kesempurnaan Cinta.

---

"Yuki?"
"Kamu ngapain disini?"

"Aku mau ngajak kamu ke cafe yang dulu sering kita kunjungi. Pasti kamu belum sarapan kan?"

"Oh, tapi aku harus buru-buru kekantor, karena ada rapat mendadak."

"Oh gitu. Gimana kalau makan siang?"

"Nanti aku hubungi kamu kalau waktuku senggang. Oke?"

"Pokoknya harus mau. Kalau kamu ga mau, aku bakal datang ke kantor kamu!"
Ancam Yuki, yang berhasil membuat Ali mau tidak mau menyetujuinya.

Yuki pun beranjak pergi dari rumah Ali menuju butiknya. Sedangkan Ali, ia kembali bimbang. Baru tadi dia bersemangat untuk menemui Prilly, tapi langsung dipatahkan dengan kedatangan Yuki.

"Gosh! Gue harus gimana sekarang? Gue senang Yuki kembali, tapi gue bahagia saat bersama Prilly. Walaupun terkadang gue memakai wajah datar gue dan bersikap dingin, tapi itu semua hanya untuk menutupi kegugupan gue saat bersama dia."
Gumam Ali lirih.

"So, kamu sudah memutuskan?"
Tiba-tiba saja Ali dikagetkan oleh suara yang sangat amat dikenalnya.

"Daddy. Mengagetkan Ali saja."
Balas Ali kikuk.

"Daddy yakin, kamu pasti sudah menentukan mana yang terbaik buat kamu. Beritahu daddy kalau kamu benar-benar sudah memilih."
Ucap sang ayah menepuk pundak Ali.

Akhirnya Ali pun memutuskan untuk langsung pergi ke kantor. Mungkin nanti saja ia ketempat Prilly, menunggu perasaan bimbangnya hilang.

***

Pagi yang indah tidak mampu menyihir senyum cantik yang biasa Prilly tampilkan tiap pagi. Pagi ini sangat terlihat bahwa Prilly tidak bersemangat untuk melakukan aktifitasnya sehari-hari. Wajahnya pucat, matanya berkantung.

Semalam, Prilly tidak bisa tidur. Ia masih saja memikirkan kejadian kemarin siang. Walaupun ia sempat tersenyum saat bersama Mila, tapi hatinya tetap saja menangis pedih. Pasalnya, baru pertama kali ia jatuh cinta dan pertama kali juga ia patah hati karena cinta. Dan itu semua hanya karena satu orang pria, Ali!

"Pagi oma."

"Pagi sayang. Loh, kamu sakit? Wajah kamu pucat banget sayang."

"Tidak oma, aku hanya tidak bisa tidur semalam. Tapi aku tidak apa-apa kok, beneran deh."
Balas Prilly meyakinkan sang nenek.

"Tapi badan kamu panas. Mau kedokter?"
Khawatir sang nenek saat mendekatkan telapak tangannya kedahi sang cucu tersayang.

"Tidak usah oma. Nanti juga sembuh setelah minum obat. Oma tidak usah khawatir."

"Ya sudah, hari ini kamu istirahat saja. Tidak usah pergi ke cafe. Nanti oma yang akan kesana. Sarapan dulu sayang, biar kamu bisa minum obat."

"Iya oma. Terima kasih. Maaf merepotkan."

"Kamu jangan bicara seperti itu, oma tidak merasa direpotkan. Kamu istirahat saja, tidak usah memikirkan hal lain. Ya sudah, oma ke cafe sekarang yah. Kamu hati-hati dirumah."
Ucap sang nenek mencium kening Prilly.

"Oma juga hati-hati dijalan."
Balas Prilly mencium pipi sang oma.
Sementara sang oma tersenyum lembut sembari melambaikan tangannya.

Prilly pun menyelesaikan sarapannya dan menuju kamarnya untuk istirahat setelah meminum obat.

TRUE LOVEWhere stories live. Discover now