CHAPTER 2: Pusat Perhatian

224 2 0
                                    

"Mie ayam datang!" Sheila menaruh mie ayam milik Clara diatas meja.

Pemuda yang tadi menatap Clara intens itu menoleh kearah Sheila, menaruh gadgetnya, mengambil mie ayam yang baru ditaruh Sheila, dan memakannya.

Clara dan Sheila sempat terdiam sejenak sampai akhirnya Sheila tersadar, "Eh? Avel! Itu punya Clara!" seru Sheila melotot sambil berusaha mengambil mangkok mie ayam Clara dari tangan pemuda yang dipanggil 'Avel' itu.

Karena tidak berhasil mengambil kembali mie ayam Clara, Sheila menyerah, "Lagian ngapain sih lo disini? Biasanya juga kalo istirahat gak pernah ke kantin," gerutu Sheila masih kesal.

"Laper." jawab Avel lalu lanjut memakan mie ayam --yang seharusnya milik Clara-- itu.

Setelah mendengar jawaban Avel yang sangat singkat sekaligus menyebalkan, Sheila langsung menatap Clara dengan pandangan memelas, "Sorry ya, Clar. Gue pesenin satu lagi ya buat Lo," tawar Sheila merasa bersalah.

Clara yang sedaritadi hanya diam memperhatikan langsung tersadar dan menggeleng, "Nggak perlu, Sheil. Lagian dikit lagi kan udah mau bel masuk," jawab Clara tersenyum setelah melihat jam yang melingkar di tangannya.

"Ini semua gara-gara anak kutu ini nih!" ujar Sheila yang langsung mendapat tatapan tak terima dari Avel.

"Apa? Emang salah lo kan?"

"Apaan sih nih berisik banget?"

Tampak tiga orang pemuda yang sedang berjalan menuju meja mereka, salah satu dari mereka yang berada paling depan yang melontarkan pertanyaan tadi.

"Marcus! Liat nih temen lo, dateng-dateng malah makan mie ayam temen gue!" adu Sheila pada pemuda yang dipanggil 'Marcus'.

"Temen Lo? Sejak kapan_" omongan Marcus terhenti saat matanya terjatuh pada Clara.

"Dia Clara, yang duduk dibelakang Sheila," jelas seorang pemuda yang wajahnya tak asing dimata Clara, sepertinya mereka sekelas. Ah, ya! Dia pemuda yang tadi mengajak Sheila ke Lapangan saat bel istirahat berbunyi.

"Wah! Jadi udah ada yang nempatin kursi di belakang Sheila?" tanya pemuda yang memegang bola basket mulai tertarik.

"Ternyata cewek ya," lanjutnya lalu duduk persis di sebelah Clara, "Nama gue Bryan, kapten tim basket dua tahun berturut-turut. Setiap pulang sekolah, gue ada di ruang musik. Kalau sempet, mampir ya! Sat_"

"Satu lagi, gue jomblo." potong Marcus dan Sheila kompak lalu tertawa.

"Yap! Seperti yang fans gue bilang tadi," ujar Bryan sambil menunjukkan senyuman terbaiknya dan langsung dibalas tatapan menjijikan oleh Marcus dan Sheila.

"Gue Gian, kita temen sekelas," ucap Gian yang langsung dibalas senyum oleh Clara.

"Gue Marcus! Welcome to the club, girl! " seru Marcus penuh semangat sambil mengelus puncak kepala Clara sekilas.

"Idih! Udah main elas-elus aja, Lo ! Hati-hati, Clar! Marcus tuh tipe cowok-cowok PHP." sahut Sheila sambil menatap Marcus tajam.

"Come on, Sheil! Really? Pertemuan pertama itu harusnya memberikan kesan yang baik," protes Marcus.

Setelah itu suasana menjadi hening, semua menatap kearah Avel yang masih asik dengan gadgetnya setelah menghabiskan mie ayam milik Clara.

Merasa diperhatikan, Avel membuang nafasnya kasar, "Marvel." katanya singkat.

"Namanya juga Avel , bisa pingsan dia kalo ngomong panjang-panjang." sahut Bryan mencoba memecahkan keheningan yang langsung mendapat tatapan tajam Avel dan tawa dari teman-temannya yang lain.

MistakesWhere stories live. Discover now