CHAPTER 9: Pertanyaan

232 1 1
                                    

Terimakasih banyak buat xloveswinterx yang dengan baik hatinya udah vote my mistakes ini *terharu*

.

.

.

.

.

Hari ini adalah hari pertama dilaksanakannya BTD CUP di sekolah. Jadi kegiatan belajar hanya berlangsung sampai pukul 12.00 dan dilanjutkan oleh pembukaan acara yang dihadiri beberapa sekolah lain.

"Gue nggak sabar liat Bryan!"

"Ketua OSISnya juga ganteng! Siapa namanya? Gian, ya?"

"Gue sih setia sama Marcus."

"Ih! Dia kan PHP. Mending Avel aja! Cool abis!"

Terdengar beberapa siswi dari sekolah lain sibuk membicarakan BTD's favorite boys di dalam toilet. Clara yang juga berada disana hanya diam mendengar pujian mereka terhadap ke-empat temannya itu.

"Ih! Tapi ada si cabe-cabean yang nempel terus sama mereka,"

"Iya! Gue juga ngestalk instagramnya! Isinya foto mereka semua! Pamer banget mentang-mentang deket!"

Wah. Kenapa mendadak mereka jadi gosip gini? Clara langsung segera mencuci tangannya lalu berniat keluar.

"Padahal merekanya kayak ogah-ogahan foto bareng dia. Terpaksa."

Clara sedang mengambil tissue, saat pintu toilet tiba-tiba terbuka.

"Clara! Lo lama banget sih? Ngapain aja?" terlihat Sheila yang sudah lengkap dengan seragam cheers dan pom-pomnya.

Clara melirik gadis-gadis tadi yang langsung terdiam saat Sheila datang, wajah mereka nampak pucat, membuat Clara kasihan tapi juga ingin tertawa.

"Iya, ini juga udah selesai kok," sahut Clara sambil berjalan menghampiri Sheila.

"Avel nanyain Lo ke gue terus, tau?" ujar Sheila sebelum mereka keluar dari toilet.

"Lo tadi denger?" tanya Clara ragu sambil berusaha menyamakan langkah cepat Sheila.

"Denger apa?" Sheila balik bertanya.

Clara hanya tersenyum lalu menggelengkan kepalanya, "Gak. Bukan hal penting," jawabnya.

Sheila menatap Clara curiga, tapi tidak mempermasalahkannya dan kembali berjalan cepat menuju lapangan.

Sepertinya, memang akan selalu ada orang yang memandang negatif apa yang kita lakukan.

***

"Vel, your princess is here."

Avel yang sedang sibuk mengobrol, ehem, lebih tepatnya mendengarkan beberapa anak yang memakai seragam lain, menoleh.

"Sheila! Lo apaan sih?" protes Clara dengan muka memerah.

"Hey, Sheila! Apa kabar?" seorang pemuda yang memakai seragam basket bertuliskan 'Garuda Utama' tampak menyapa Sheila.

Sheila hanya tersenyum lalu melambaikan tangannya singkat, "Yaudah deh, Clar. Gue mau siap-siap dulu, ya," bisik Sheila seperti tidak nyaman dengan situasi ini.

"Vel! Take care of her," sahut Sheila sebelum berjalan cepat meninggalkan mereka.

"As expected from Sheila Martha. Gue selalu diabaikan," ujar pemuda itu dengan tampang sok sedih.

MistakesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang