CHAPTER 4: Beruntung

170 2 0
                                    

Setelah kejadian kemarin, Sheila tidak masuk sekolah. Clara pikir, mungkin Sheila sedang berusaha menenangkan diri. Lagipula, Clara bukan tipe orang yang suka ikut campur. Namun, saat hari ketiga Sheila tidak kunjung masuk, Clara tidak bisa tinggal diam.

"Gian, lo tau dimana Sheila?"

Gian yang baru duduk di kursinya menoleh kearah Clara yang berada dua bangku di belakangnya.

"Sheila_" Gian terlihat berpikir sebelum melanjutkan ucapannya, "Gue nggak tau."

Clara menatap Gian kecewa, "Gue udah coba chat dan telepon dia, tapi nggak ada satupun yang direspon," sahut Clara memberitahu.

"Ya..Iya. Gue juga."

Setelah memastikan Clara tidak ingin membuka pembicaraan lagi, Gian segera menghadap ke depan dan mengeluarkan catatan kimianya, karena ada test hari ini.

"Hey, Gian. Sheila? Dia nggak masuk lagi?"

Gian mengalihkan pandangan dari catatannya, kemudian menoleh ke bangku di belakangnya. Kosong. Dia hanya dapat melihat Clara yang menatap keluar jendela seperti sedang memikirkan sesuatu. Mungkin, sedang menghafal rumus kimia?

Gian memandang ke arah Bella --orang yang bertanya tadi--, "Sepertinya enggak."

Bella mengangguk, lalu menaruh tasnya di bangku Sheila, "Kalau gitu, gue duduk disini, ya? Di belakang gue kurang jelas." ujar Bella dan langsung menduduki bangku yang seharusnya milik Sheila itu.

"Lo udah duduk di situ." sahut Gian tak peduli dan melanjutkan membaca catatannya.

***


"Ayo, Clara." ajak Gian saat bel istirahat baru berbunyi pada Clara yang lagi-lagi sedang menatap kearah luar jendela. Persis sepertinya.

Clara menoleh mendengar ajakan Gian, "Oh, iya."

Clara sudah akan bangkit dari kursinya sebelum gadis di depannya mendorong kursinya ke belakang untuk berdiri, membuat meja Clara juga ikut terdorong dan menghimpit Clara sehingga kembali duduk.

"Gue ikut ya, Gi?" pinta Bella langsung tanpa mempedulikan Clara.

Gian dengan cepat membantu Clara yang terhimpit diantara meja dan kursinya sendiri, "Lo nggak apa-apa?" tanya Gian, ada sedikit nada khawatir dalam ucapannya.

Clara berdiri dibantu Gian, "Nggak apa-apa," jawab Clara sambil membenarkan posisi rok nya.

"Ups. Sorry, Clar. Gue nggak sengaja," ujar Bella, terdengar sangat dibuat-buat di telinga Clara.

"Iya, nggak masalah." jawabnya sedikit ketus.

Bella langsung mengalihkan pandangannya kembali pada Gian, "Gue ikut ya, Gi?" ulangnya karena tadi tidak mendapat jawaban dari Gian.

"Terserah."

Mendengar jawaban serba singkat dari Gian, Clara menatapnya bingung, kenapa sekarang perilakunya jadi seperti Avel?

***

Seperti biasa, walaupun keadaan Kantin cukup ramai, mereka duduk di tempat biasanya. Yang berbeda adalah kehadiran Bella yang cukup membuat Clara risih.

Bagaimana tidak? Bella terlihat seperti selalu menggoda Gian di mata Clara.

"Hey, Bryan!"

Clara menoleh untuk melihat Bryan yang langsung duduk di sebelahnya dengan membawa bola basket.

"Hai, Bella?" Bryan terlihat sedikit bingung melihat keberadaan gadis itu disini, "Makin cantik aja lo,"

MistakesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang