You In Danger 3 : Danger III

8.8K 947 8
                                    

Dengan beberapa peralatan yang sudah biasa mereka bawa saat bertugas seperti pistol, mereka siap untuk memulai melaksanakan tugas mereka sebagai detektif. Pakaian serba hitam, dari ujung rambut hingga ujung kaki, mereka hanya terbalut pakaian yang berwana hitam, tidak ada warna yang lain. Mereka juga mengenakan masker untuk menutupi wajah mereka, karena hampir semua warga korea mengenali anggota organisasi detektif buatan negara bernama BTS.  Jadi mereka harus waspada apabila target mereka (si pelaku kejahatan) mengenali wajah tampan anggota BTS.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang, Jin tidak akan mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi kecuali jika sedang keadaan darurat. Nyatanya saat ini mereka hanya akan ke lokasi kejadian, bukan pergi untuk kabur atau semacamnya. Ketika Jin sibuk dengan setir mobil berbentuk lingkaran tersebut, yang lain sibuk dengan mengecek peralatan yang mereka bawa. Pistol selalu tersedia disaku jaket mereka dan sebuah borgol juga melekat pada kantung celana bagian belakang.

Hening dan tenang, itulah suasana mereka ketika sedang menjalankan misi, tidak seperti sedang dirumah, mereka akan selalu mencari keributan hingga tidak nanggung-naggung untuk berteriak semaunya.

Lokasi kejadian kasus, sudut kota Busan, pukul 18.56.

Sebuah rumah yang terlihat gelap dengan penerangan minim yang bahkan bisa dikatakan terlihat seperti rumah hantu yang lokasinya jauh dari pemukiman warga. Hanya ada bangunan pabrik bekas di samping kanan kirinya, rumah tersebut sama menakutkannya dengan bangunan tinggi gelap yang ada di samping kedua sisinya.

Ketujuh anggota BTS yakin jika rumah tersebut terdapat orang didalamnaya, buktinya ada mobil yang terparkir disana. Dan mobil tersebut bukan mobil dengan harga murah, melainkan mobil yang biasa orang kaya miliki. Mereka semakin mengerutkan kening ketika melihat kenyataan aneh di depan mata mereka, karena mobil itu tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan seperti mobil si pelaku kejahatan lainnya.

Jimin, Taehyung, Jungkook, Namjoon, dan Hoseok sudah siap untuk mulai melaksanakan tugas dengan diawali mengintip rumah minim penerangan itu dari balik semak belukar setinggi lutut orang dewasa. Jin masih bersama mobil milik BTS yang terparkir agak jauh sekitar sepuluh meter dari lokasi kejadian, ia akan selalu menjaga mobil, kejadian tidak terduga bisa saja datang, jadi dia akan selalu berjaga dimobil jika sewaktu-waktu BTS harus dengan cepat pergi meninggalkan lokasi. Yoongi, juga sibuk dengan menjaga area penyelidikan mereka, was-was jika siapa tahu ada seseorang lain yang tiba-tiba datang.

"Apa yang bisa kalian lihat didalam rumah itu?" tanya Namjoon kepada adik-adiknya dengan suara sepelan mungkin.

"Aku tidak bisa melihatnya dengan jelas, rumah itu terlalu gelap, mungkin hanya ada satu lampu kecil disana," jawab Hoseok sambil berusaha mempertajam penglihatannya agar bisa dengan jelas melihat keadaan rumah tersebut.

Taehyung melangkah maju, diikuti oleh Jimin yang membuntuti Taehyung. Keduanya kini sudah tepat dibawah jendela rumah bercat putih berlumut itu. Tangannya dengan gemas menggenggam pistol, berjaga-jaga apabila ada seseorang yang mencurigakan dan menyelakai mereka datang tiba-tiba dari arah manapun.

"Aku akan masuk," Jungkook melangkah maju menuju pintu tua berwarna senada dengan cat rumah itu yang kemudian mendapat tarikan paksa dari tangan Namjoon dengan kasar.

"Bisakah kau tidak seceroboh itu? Bukannya tadi pagi kita sudah membuat rencana? Apa kau lupa dengan rencana yang sudah kita buat? Apa aku perlu menjelaskannya lagi mengenai rencana kita?" ucap Namjoon gemas dengan wajah kesalnya yang tertutup oleh masker hitam.

"Aku tau rencana kita yang sudah direncanakan, kita hanya perlu menunggu seseorang keluar dari rumah ini kan? Dan menangkapnya kemudian mengintrogasikannya? Bukankah itu hanya akan membuat kita lelah menunggu dan membuang-buang waktu? Bisa saja jika kita bertanya suatu hal kepada si pelaku, ia akan berbohong dengan mengatakan hal yang tidak nyata adanya. Akan lebih baik jika aku masuk kedalam dan menyelesaikan kasus ini dengan cepat,"

"Itu terlalu berbahaya Jungkook-ah, apa kau ingin mati?" Namjoon mengecilkan suaranya, ia sangat menyayangi Jungkook hingga telah menganggapnya sebagai adik kandungnya sendiri, dan ia tidak akan dengan mudah melepaskan Jungkook apalagi karena misi yang berbahaya seperti ini.

"Aku akan baik-baik saja hyung, percayalah.." Jungkook mengakhiri ucapannya dan pergi berlari memasuki rumah tersebut dengan membuka pintunya perlahan. Taehyung, Jimin, Hoseok, dan Namjoon hanya bisa berjaga dari luar rumah dan memohon doa kepada Tuhan, agar Jungkook selalu dilindungi. Mereka tidak akan seceroboh Jungkook dengan mengikuti Jungkook masuk ke rumah itu, justru akan semakin menambah masalah jika yang masuk kedalam bukan orang yang berjumlah sedikit.

Jungkook berjalan santai memasuki rumah tersebut, pistolnya ia simpan di dalam saku jaket hitamnya agar tidak terlalu mencurigakan. Menit selanjutnya seseorang muncul dari arah salah satu ruangan didalam rumah.

Ia seorang laki-laki. Tampan dan terlihat seperti orang yang berilmu, bukan seperti orang yang bisa melakukan kejahatan. Atau mungkin ia memang bukan si pelaku kejahatan.

Keduanya sama-sama meberikan tatapan bingung dan sedang berfikir siapa orang di hadapan masing-masing.

"Siapa kau? Apa kau pernah mengirimku email untuk melakukan 'itu' sekarang?" tanya seorang laki-laki tersebut dengan tutur kata yang ramah.

Jungkook tidak mengerti alur pembicaraan yang dimulai oleh pria tampan dan tinggi tersebut, ia akan berusaha menjawab kalimat yang tidak mencurikagan dan sedikit masuk akal. Jungkook kemudian berkata, "Aku lupa mengirimu email, dan ayo lakukan sekarang. Tetapi, aku ingin meminta penjelasanmu lebih detail mengenai 'itu'."

Dahi pria tampan itu mengerut hingga alisnya menyatu, ia sedikit curiga dengan Jungkook. Apalagi Jungkook tidak memperlihatkan wajahnya karena tertutup oleh masker.

"Apa kau seorang polisi?" pertanyaan itu mampu membuat Jungkook sedikit bingung untuk menanggapi apa.

"Aku kesini untuk melakukan 'itu', cepat lakukan sekarang, tetapi tolong beri penjelasan secara rinci tentang 'itu' agar aku tidak mati dalam keadaan penasaran," Jungkook memang tidak mengerti apa arti 'itu' seperti yang diucapkan oleh pria tersebut, sehingga ia berusaha berbicara semeyakinkan mungkin agar pria tersebut mematuhi keinginan Jungkook.

"Baiklah jika itu maumu, aku akan menjelaskannya. Tetapi, sebenarnya jika orang yang ingin mati disini belum pernah ada yang memintaku menjelaskan secara rinci bagimana mereka mati, tetapi kau justru bertanya. Maaf, mungkin aku mencurigaimu. Jadi aku akan menjelskan secara rinci tentang apa yang ingin kau ketahui setelah kau memberi identitasmu."

Jungkook tersenyum sekilas dibalik masker hitamnya. Ternyata benar, rumah tua ini memang tempat orang-orang itu mati dengan misterius yang jasadnya tidak ditemukan, dan ada orang dibalik kasus ini. Bahkan orang yang sedang dicari BTS, kini berada tepat didepan Jungkook.

To be continue

Maaf banget ya, akunya lama updet hehe. Maklum, anak sekolah, jadi sibuk sama pelajaran dan refreshing (main game) wkwkwk..

Salam A.R.M.Y

[FF BTS] You In DangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang