You In Danger 32 : Serendipity I

2.7K 334 2
                                    

Double up gaess 😎😎
Maaf banget yah telat update 😥😥 Kesibukan yang membuatku sulit untuk fast update huhuu. Persiapan ospek aja sibuk, minggu depan ospek, minggu depannya mulai kuliah. Semoga bisa ttp sering up yaa 🤔🤔

Aku up malem ini jam 11 lewat, padahal aku baru pulang jam 10 lewat loh wkwk

Jangan lupa buat voment yaa 💙💙
Selamat membaca 😉😉

###

Rumah, pukul 13.06.

Kini ruang tengah dipenuhi oleh 12 orang. Karena kurangnya tempat duduk, ada beberapa di antara mereka yang rela duduk di bawah. Seperti Taehyung, Hoseok, Jungkook, Jimin, dan Yoongi. Sedangkan kelima anggota Red Velvet serta Namjoon dan Seokjin duduk di sofa.

"Apa kalian nyaman duduk di bawah?" Tanya Wendy karena khawatir membuat si tuan rumah tidak nyaman dengan kehadirannya dan keempat temannya. Ia merasa tidak enak karena duduk nyaman sedangkan si tuan rumah justru duduk di karpet berbulu.

"Kami nyaman-nyaman saja. Tidak usah merasa sungkan kepada kami." Jawab Taehyung dengan senyumannya.

"Bagaimana jika kita mengambil kursi meja makan?" Usul Yoongi.

"Tidak. Aku sudah nyaman duduk begini. Sudahlah ayo kita bahas kasusnya. Semakin cepat semakin baik. Ini kasus yang membahayakan negara kita." Ucap Hoseok dengan tidak sabarnya.

"Baiklah ayo kita mulai." Ucap Seokjin.

"Kasus kita kali ini berawal dari hilangnya dua bom nuklir milik negara kita. Kemudian tiba-tiba Korea Utara mengirimkan email berisi ucapan terimakasih. Bagiamana menurut kalian?" Tanya Namjoon. Ekspresinya kini berubah menjadi lebih serius, seperti biasanya ketika sedang membahas soal kasus.

"Ada yang membuatku mengganjal." Ucap Seulgi, matanya menerawang ke arah lain.

"Apa itu?" Tanya Taehyung.

"Kalian tahu kan jika bom nuklir milik setiap negara di sembunyikan dengan sangat rahasia. Bahkan tempatnya pun dirahasiakan, kita saja tidak tahu dimana tempatnya. Lalu bom milik negara kita pun di kunci dengan segel password yang hanya di ketahui oleh beberapa pihak saja. Bukannya aneh jika Korea Utara dapat mencurinya? Bukannya itu berarti mereka tahu dengan passwordnya?" Tanya Seulgi.

Yang lain menganggukkan kepalanya menyetujui pendapat Seulgi.

"Mungkin saja Korea Utara mengirimkan email ucapan terimakasih bukan karena sudah mendapatkan hasil curiannya." Ucap Jimin menduga-duga.

"Lalu bagiamana dengan bom yang hilang? Kemana perginya?" Tanya Yerim.

"Kenapa begitu rumit." Keluh Hoseok.

"Kalau tidak rumit namanya bukan kasus." Ucap Seulgi.

Kemudian keadaan menjadi hening. Mereka semua dalam pikirannya masing-masing. Memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dengan hilangnya bom dan email dari Korea Utara yang misterius.

Dahi mereka semuanya berkerut. Tidak ada satupun diantara mereka yang tidak berfikir dan berusaha memecahkan kasus.

"Bagaimana kalau kita membalas email mereka? Tanyakan kepada mereka kenapa mereka mengucapkan terimakasih. Seolah-olah kita tidak tahu apa yang terjadi." Usul Jungkook.

"Mereka pasti akan menganggap kita bodoh. Mereka pasti heran dengan kita, karena bom kita sudah hilang tetapi kita tidak tahu apa yang sedang terjadi. Tidak-tidak. Aku tidak setuju." Usul Jungkook tidak disetujui oleh Hoseok.

"Jika mereka mengucapkan terimakasih dengan maksud lain, maka mereka tidak menggap kita bodoh karena mereka juga tidak tahu jika negara kita sedang kehilangan bom. Kita fokus saja dulu kepada email dari Korea Utara. Kita telusuri apa alasan mereka mengucapkan terimakasih." Ucap Jungkook.

[FF BTS] You In DangerWhere stories live. Discover now