Outro

3K 293 48
                                    

Bukan seperti cerita pada umumnya yang menggunakan Prolog-Epilog, cerita yang kubuat pakai Intro-Outro spt pada album-album BTS. Jadi judul setiap chapternya juga pakai judul lagu BTS.

Happy Reading^^

###

Di ruangan itu, ketujuh anggota BTS dan polisi Kim saling diam. BTS yang menunggu polisi Kim berbicara, dan polisi Kim yang menunggu mentalnya siap untuk berbicara. Pasalnya ini berhubungan dengan masalah harga diri.

Dengan suasana yang tidak mengenakan tersebut, akhirnya Namjoon memutuskan untuk mengambil alih suasana. "Bagiamana polisi Kim? Apa yang ingin anda bicarakan?" Tanyanya. Yang lain menatap Namjoon dengan lega sekaligus kagum.

"Ehhmm.." polisi Kim sedikit berdehem untuk mengusir rasa gugupnya. Baru kali ini polisi Kim merasakan canggung di hadapan BTS, alasannya karena..

"Pertama, aku ingin minta maaf kepada kalian. Karena sebenernya, tentang pembubaran BTS yang waktu itu saya bicarakan, sebenarnya hanya sepengetahuanku dan Lee Joon Hyuk." Ucapnya tanpa menatap para anggota BTS. Ia terlalu malu untuk menunjukan wajahnya.

"Maksudmu? Bisa tolong jelaskan kepada kami dengan lebih jelas, polisi Kim?" Pinta Seokjin.

"Hhh.. maafkan aku. Aku terlalu malu untuk mengakuinya. Aku takut jika memberitahu yang sebenarnya kepada kalian, kalian akan membenciku." Ucap polisi Kim dengan nada penuh penyesalan.

Yoongi tersenyum. "Kami percaya bahwa kau adalah orang yang baik, dan kami sangat menghormatimu, polisi Kim. Jika suatu hal terjadi dan membuatmu menjadi posisi yang berlawanan dengan kami, pasti ada suatu alasan dibaliknya yang dapat kami terima dan maklumi. Jadi kau tidak perlu takut untuk menceritakan semuanya kepada kami. Lagi pula semua sudah berlalu, dan sekarang adalah sekarang, yang lalu sudah tidak perlu kita pedulikan." Ucap Yoongi yang memberikan dukungan kepada polisi Kim agar dirinya tidak terlalu merasa bersalah.

"Kau benar Yoongi-ssi. Baiklah aku akan berkata jujur tentang apa yang telah aku perbuat kepada kalian. Jadi begini, saat posisi Lee Joon Hyuk terancam karena kalian telah mengetahui dia adalah seorang tersangka, dia langsung menghubungiku agar memberitahukan kepada kalian kalau BTS dibubarkan. Jika aku tidak melakukan apa yang dia perintahkan, dia sudah siap untuk menculik keluargaku. Termasuk ibuku yang sudah tua. Dan tanda tangan presiden yang ada di pernyataan tersebut pun palsu. Ia berencana untuk membubarkan kalian dan mencari orang baru untuk menggantikan kalian sebagai anggota BTS." Ucap polisi Kim menjelaskan.

"Jadi, Lee Joon Hyuk sempat mencari orang lain untuk menggantikan kami?" Tanya Hoseok.

"Benar. Semata-mata untuk menyingkirkan kalian dari hadapannya." Jawab polisi Kim yang kini sudah berani menunjukan wajahnya di hadapan para anggota BTS.

"Kami sudah menduga atas apa yang telah terjadi terhadapmu, polisi Kim. Kami sudah hafal dengan sifat licik dari Lee Joon Hyuk. Jadi, kami tentu memaafkanmu, polisi Kim." Ucap Jimin.

"Terimakasih. Kalian memang anak-anak yang baik." Polisi Kim tersenyum senang, dan sedikit terharu.

"Lalu?" Tanya Taehyung yang masih bingung dengan posisinya saat ini.

"BTS tidak bubar. BTS adalah kalian bertujuh. Kalian masih harus bekerja tentu saja." Ucap polisi Kim memberikan konfirmasi.

"Ahhhh... syukurlah!" Seru Hoseok dengan leganya.

Yang lain pun memasang wajah lega karena senang bahwa BTS tidak dibubarkan. Mereka senang karena bagi mereka, menjadi detektif bukan lagi pekerjaan, melainkan hobi yang mengasyikkan dan keren.

Tok

Tok

Tok

Sebuah suara ketukan pintu membuat suasana bahagia BTS terganggu dengan rasa penasaran. Penasaran dengan siapa yang hadir dan keperluan apa yang membuat mereka mengganggu acara pertemuan antara polisi Kim dan BTS yang terbilang penting tersebut.

Si pengetuk pintu mendorong pintunya agar terbuka. Dan sedetik kemudian, tamu tersebut memperlihatkan wajahnya.

"Annyeonghaseyeo.." ucap kelimanya dengan kompak.

"Red Velvet?" Tanya Taehyung heran.

"Ada perlu apa kalian kemari?" Jimin seperti bertanya kepada dirinya sendiri, sebab ia dapat menjawab dari pertanyaannya sendiri. "Apa kita akan melakukan penyelidikan kasus bersama lagi?" Jimin memastikan.

"Benar." Jawab polisi Kim.

"Begitu cepatnya.. bahkan kita belum sempat istirahat atau sekedar menikmati malam dengan bersantai." Keluh Taehyung.

"Bukannya kau senang jika BTS tidak dibubarkan?" Tanya polisi Kim meledek.

"Ah nde!! Aku akan lebih semangat kali ini!" Ucap Taehyung dengan sedikit keras agar semangatnya timbul. Ya walaupun alasan utamanya adalah mengusir rasa malunya  karena sudah mengeluarkan keluhannya dihadapan teman-temannya, terutama Red Velvet.

Jungkook mengangkat pantatnya dari sofa. "Silahkan duduk, aku akan berdiri di sini." Ucap Jungkook sambil berjalan menuju belakang sofa.

Melihat adiknya berperilaku baik, lebih tepatnya manis, Taehyung, bahkan semua anggota BTS mengikuti apa yang dilakukan Jungkook.

"Silahkan kalian duduk. Kami akan berdiri di sini dengan nyaman. Karena sebenarnya aku pegal sedari tadi duduk melulu sampai pantatku panas dan pegal." Ucap Hoseok kepada Red Velvet.

"Sepertinya kau tidak perlu menambahkan kalimat yang terakhir. Bukannya itu jorok?" Tanya Yoongi kepada Hoseok.

"Ah... Mianhaeyeo.." ucap Hoseok yang membuat teman-temannya dan polisi Kim tertawa.

Ketika suasana sudah normal dan lebih kondusif, polisi Kim mulai membicarakan kasus yang hendak BTS dan Red Velvet tuntaskan.

"Ada beberapa barang penting dan bersejarah di beberapa museum di negara kita telah hilang atau lebih tepatnya di curi..."

The End
.
.
.

Wahh udah The End ajah. Gimana sama ceritanya? Apakah mengecewakan? Atau membuat kalian senang? Greget? Seru?

Plisssss kasih komentar kalian untuk keseluruhan cerita ini 😆😆

Jangan galau karena FF ini selesai. Karena aku sedang menyusun konsep untuk FF BTS selanjutnya. Jadi tunggu aja ya.. (semoga bener-bener sampai di publish)

Terimakasih banyak untuk kalian para pembaca setia yang menunggu cerita ini sampai end. Terimakasih untuk kalian para pembaca yang membaca sampai tuntas.

Big thanks for God, family, friends, and BTS ❤️❤️❤️

See you ❤️❤️

[FF BTS] You In DangerWhere stories live. Discover now