Chapter 3

3.2K 182 6
                                    

Hinata menatap nanar kertas putih dihadapannya. Ia begitu frustasi. Bagaimana tidak,Kertas itu berisikan rincian keuangan yang harus ia bayar untuk pendaftaran wisuda seminggu lagi. Dalam artian lain,Hinata harus menunjukkan kertas itu pada Naruto dan meminta uang lagi pada Naruto.


Hinata meminum es coklat yang ia pesan sedaritadi. Es itupun sudah habis setengahnya. Hinata kini duduk di kantin kampusnya. Hinata mendapatkan secarik kertas itu tadi pagi saat ia sampai dikelasnya. Secarik itu ia dapat dari ketua kelasnya.




"Aku harus meminta uang lagi pada Naruto-kun...Kami-sama..."Desah Hinata lirih. Ia sebenarnya tidak ingin meminta apapun lagi pada kekasihnya,Naruto. Namun bagaimana lagi,Ia bukan terlahir dari keluarga kaya. Semenjak orangtuanya meninggal,Kini Narutolah yang membiayai semua kebutuhannya. Dari mulai tempat tinggal,Sandang,Pangan dan kuliah Hinata. Semua Naruto yang membiayainya.

Hinata mengenal Naruto sudah sejak masih SMP. Hinata memang sudah menyimpan perasaaan pada Naruto. Hingga ia pun dipertemukan lagi saat SMA. Meskipun jarak usia mereka terpaut 2 tahun namun Mereka sudah sering menghabiskan waktu bersama. Hanya berdua. Hingga pada saat kelulusan SMA,Naruto menyatakan perasaannya pada Hinata di atap sekolah.



Flashback ON

Di atap sekolah...
Entah mengapa Naruto-kun mengajakku kesana.

"Hinata." ucap Naruto-kun sambil menatap lurus pada mataku.
"Ya, Naruto-kun?" ucapku.
"Aku merasakan sebuah perasaan aneh saat bersamamu, aku merasakan perasaan dimana aku merasa nyaman dan bahagia saat bersamamu. Hinata, aku menyukaimu. Jadilah kekasihku." Ucap Naruto menyatakan perasaannya.
Entah mengapa Hinata merasakan jantungnya berdebar-debar dan merasa gugup.
"A-a-aku, ju-juga menyukai-mu N-Naruto-kun." ucap Hinata.Perlahan Naruto mendekatkan diri, dia mencium kening Hinata dan membawanya kedalam pelukannya.
"Jangan bersedih dengan orang tuamu yang sudah meninggal. Aku akan membiayai semua kebutuhanmu dan hidupmu,Hime..."Ujar Naruto. Hinata tersenyum mendengarkan kalimat itu.

Merekapun resmi berpacaran. Naruto telah lulus dari SMA dan kuliah. Hubungan itupun masih berlanjut hingga Naruto lulus kuliah dan meneruskan bisnis keluarganya. Ia benar-benar menepati janjinya. Naruto benar-benar membiayai Hinata dari masuk kuliah sampai semester akhir. Naruto membiayai kehidupan Hinata...



Flashback off

Hinata menekan nomor telpon Naruto. Ia ingin memastikan apakah kekasihnya itu ada dirumah atau dikantor kesayangannya itu.

"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif. Silakan coba lagi nanti..."

Hinata mendesah mendengar respon itu. Iapun memutuskan untuk beranjak dari tempatnya dan pergi ke kantor kekasihnya.




*****



Naruto masih setia berkutat di depan laptopnya. Hingga ia tak sadar,Jika Shikamaru dan Kiba sudah datang ke ruangannya.

.
"Kau selalu saja sibuk,Tuan Namikaze..."Tegur Kiba dengan berdiri didepan Naruto dengan menyilangkan kedua lengannya didepan dada dengan menatap Naruto.
"Seperti yang kalian lihat,Dokumen ini selalu dimejaku setiap harinya."Desah Naruto dengan menyandarkan punggungnya pada kursi kebanggaannya.
"Tinggalkan dulu pekerjaanmu,Naruto. Kita kemari membawa kabar untukmu."Timpal Shikamaru dengan duduk dimeja Naruto.
"Kabar apa??? Eh? Dimana Teme?" Ujar Naruto dan baru tersadar jika Sasuke tidak bersama Kiba dan Shikamaru.
"Justru kami ingin membicarakan itu padamu. Kita diundang nanti malam di pesta pertunangan Sasuke."Ucap Kiba membuat Naruto terkejut.
"Teme bertunangan nanti malam? Ke apa dia tak memberitau sebelumnya ada kita???" tanya Naruto heran.
"Karena ini dadakan,Naruto. Kau tau kemarin orangtuanya datang untuk membahas pertunangannya. Aku baru dapat kabar tadi pagi di koran. Kau baca ini.." Jawab Kiba dengan menunjukkan sebuah koran yang sengaja ia bawa dari rumahnya.

TeruskanlahWhere stories live. Discover now