Chapter 23

2.8K 101 10
                                    

Menma tengah terduduk sambil bersandar pada sebuah kursi disebuah ruangan yang tidak terlalu besar. Melirik kearah jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.

"Jam 7? Sebaiknya aku segera pulang." Gumamnya.

Ia bangkit lalu berjalan menuju parkiran tempat dimana ia memarkirkan mobilnya yang terletak di basement 3 sebuah gedung Namikaze Corp.












Berjalan menuju lift untuk mempersingkat waktunya menuju parkiran. Menekan tombol bersimbol panah kebawah lalu mengalihkan pandangannya keluar kaca dari gedung tempat ia berada. Melihat kearah awan yang tidak menunjukan butiran berlian angkasa yang indah.

"Mendung." Gumamnya.

Ting...

Suara lift terbuka, membuyarkan lamunannya. Ia segera masuk kedalam lift lalu menekan sebuah tombol bertuliskan 'B3' lalu mengeluarkan sebuah ponsel dari saku kanan celananya. Melihat ada beberapa pesan masuk lalu membacanya. Dari kaasannya.







'Menma, jika jam kerjamu sudah selesai jangan lupa untuk makan malam. Ajak Hinata juga ya, siapa tau Naruto dan Hinata bisa berbaikan.'

Menma mengangguk mengerti.

Mencari nomor telepon seseorang yang akan ia hubungi. Setelah menemukannya ia mengarahkan ponselnya menuju telinga sebelah kanannya.








"Hinata, kaasan mengundangmu untuk makan malam. Jam kerjaku sudah selesai. Aku akan segera menjemputmu." Ucap Menma.

''B-baiklah Menma-kun."

Klik... Sambungan terputus.

Lalu kembali menaruh ponselnya kedalam saku celananya. Menunggu lift yang sedang ia naiki sampai pada lantai yang ia tuju.















Sebuah mobil berwarna biru tua berhenti tepat di depan Hinata. Kaca mobil itu terbuka dan memperlihatkan si pengemudi mobil. Siapa lagi kalau bukan Menma.

"Gomen Hinata, aku lama.'' Ujar Menma.

"Tak apa, Menma-kun." Jawab Hinata tersenyum.

''Kalau begitu masuklah, kaasan dan tousan pasti sudah menunggu." Ucap Menma.

Hinata segera masuk kedalam mobil Menma. Hinata duduk di kursi depan.

"Aku sudah berusaha meyakinkan Naruto-nii malam itu. Sekarang giliran kau Hinata untuk mengungkapkan perasaanmu yang sebenarnya pada Naruto-nii." Ucap Menma sambil melajukan mobilnya. Hinata menoleh.

''Arigato Menma-kun." Jawab Hinata dengan tersenyum.












"Hina-''










BRUK....











Hinata menabrakan dirinya pada Naruto dengan cepat hingga membuat Naruto tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya yang di tabrak Hinata secara mendadak.

'Ke-kenapa?' Batin Naruto bingung dan mulai panik.

Naruto tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya hingga kini ia berbaring disofa dengan Hinata yang diatasnya. Tanpa sadar ia melamun sesaat.

Masih dengan posisi Hinata yang berada diatas Naruto.

"Hiks… Hiks… Hiks…" Terdengar suara Hinata yang menangis terisak membuat Naruto bingung.

"Hi-hinata. Kenapa menangis?" Ucap Naruto lalu mengarahkan telapak tangannya pada pipi Hinata untuk menghapus air mata yang membasahi pipi Hinata.

"A-aku... Hiks… Mencintai Naruto-kun ta-tapi... Hiks… Naruto-kun jahat. Kenapa? Kenapa Naruto-kun harus pergi waktu... Hiks… Waktu itu? Hiks… Hiks…" Ucap Hinata sambil terisak.

TeruskanlahWhere stories live. Discover now