5

284 16 0
                                    

"Huuh, lega" Alfina mengusap wajahnya dengan air mengalir di wastafel dan berbicara pada dirinya sendiri dihadapan cermin toilet perempuan.

Memandang diri sendiri dicermin terkadang membuatmu merasa paham, apakah dirimu sudah membuat hal berbeda hari ini?

"Gue, memalukan sekali. Tapi," Alfina membasuh wajahnya lagi "Alfin tadi mau kemana ya? Apa kantin? Perpus? Atau bahkan belakang sekolah? Mungkin, harus gue cari satu persatu"

Begitu keluar dari toilet, Alfina berhenti sejenak. Terlalu jauh jarak dari toilet ke kantin, perpus dan belakang sekolah. Sedangkan tempatnya saat ini lumayan dekat dengan belakang sekolah.

Setelah, berfikir lama. Akhirnya Alfina memutuskan untuk pergi menuju gedung belakang sekolah.

Dingin, hanya itu yang Alfina rasakan.

Suasanyanya berbeda, tetapi disini lebih tenang. Jarang sekali murid sekolah pergi ketempat ini. Mungkin, hanya penjaga sekolah yang membersihkan tempat tak terpakai ini.

"Alfina?" Panggil seseorang.

Terdengar dari suaranya, merupakan suara yang pernah ia dengar sebelumnya.

Alfina berbalik, Alfin sedang berdiri dihadapannya dengan tangan yang bersembunyi dibelakang tubuhnya.

Gugup, itu yang Alfina rasakan sekarang.

"Lo... ngapain?" Tanya Alfin yang sepertinya ingin menanyakan hal itu sedari tadi.

Alfina terdiam, jaraknya dengan Alfin adalah jarak yang lumayan dekat sekarang.

Alfina mundur beberapa langkah kebelakang. Rasanya bibirnya sangat sulit untuk mengeluarkan suara sekarang.

"Hhm," Alfin berdeham lalu duduk dipelataran bawah pohon sembari menatap pandangan didepannya. "Sini duduk disamping gue"

Alfina mengangguk lalu duduk disamping Alfin dengan hati yang berdebar dengan kencang.

Alfin melihat ke arah Alfina yang sudah duduk disampingnya sekarang.

Tak sadar, wajah Alfin tersenyum.

"Lo.. apa kabar?" Tanyanya pada perempuan disampingnya.

Alfina seketika menoleh, pandangannya bertemu dengan Alfin.

"Memorinya masih sama." Hati Alfina bahagia.

"Gue baiklah, lo gimana?" Alfina akhirnya berbicara.

Alfin tersenyum, "Gue bisa dibilang baik juga."

Alfina tersenyum.

"Lo belum jawab pertanyaan gue tadi." Alfin mengarahkan pandangannya kedepan lagi.

"Pertanyaan yang mana?" Alfina kebingungan.

"Lo ngapain disini?" Tanya Alfin.

Alfina kebingungan, apakah harus ia berkata bahwa "Gue kesini cari lo" Ngga mungkinkan?

"Gue lagi bosen aja dikelas, jadi kesini" Alfina berbohong. Padahal ia kabur dari kelas karena kejadian memalukan itu.

"Lo sering kesini?" Tanya Alfin lagi.

"Ngga kok, gue baru kesini. Lagian, agak dingin - dingin gimana gitu. Ya, untungnya ada lo" Alfina mulai jujur sekarang.

Alfin tersenyum, "Dari semua tempat teraman disekolah ini. Gue rasa tempat ini yang paling aman dan ngebuat gue tenang."

Alfina melotot, "Lo ngga ngerasa ada yang aneh atau apa gitu?"

Alfin menoleh, "Kalau lo takut tutup mata aja, awalnya gue juga gitu. Tapi, setelah gue tutup mata gue ngerasa kalau gue nyaman dan bahkan gue setiap hari kesini."

Childhood MemoriesWhere stories live. Discover now